.

Gubernur Mahyeldi Dorong Penelitian dan Penulisan Sejarah Sumbar

Padang, PilarbangsaNews

Sejarah Sumatera Barat rupanya masih banyak yang belum tergali. Masa Kerajaan Minangkabau, masa perjuangan melawan penjajah, masa PDRI dan kejadian seputar kemerdekaan RI di Sumatera Barat, masih banyak yang belum terang benderang benar.

Karena itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mendorong adanya penelitian, pengumpulan bahan dan penulisan sejarah Sumatera Barat secara lengkap dan utuh, termasuk peran-peran strategis Sumatera Barat di masa lalu, baik secara geografis, ekonomi dan secara intelektual.

“Kisah seputar Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) saja misalnya, kalau kita tuliskan hari ke hari peristiwa, tempat dan pelaku secara detil, akan sangat berharga untuk generasi sekarang dan akan datang,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi ketika menerima Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar, Jum’at (21/5) malam di Istana Gubernuran Jalan Sudirman Padang.

Menurut Mahyeldi, pihaknya akan menganggarkan dana untuk penelitian, pengumpulan bahan dan data serta upaya penulisan sejarah Sumbar. Siapa saja boleh terlibat, bisa sejarawan, perguruan tinggi, wartawan, peneliti dan para pakar. “Salah satu putra Sumbar Pak Dr. Suryadi yang sekarang berdomisili di Belanda akan kita minta bantuannya untuk pengumpulan bahan-bahan sejarah Sumatera Barat yang tersimpan di Leiden, juga saya sudah diskusi dengan Pak Hasril Chaniago wartawan senior yang banyak menulis juga sejarah Sumbar,” kata Gubernur Sumbar ini.

Pengurus PWI Sumbar memberikan apresiasi dan menyambut baik rencana Gubernur Mahyeldi untuk penelitian, pengumpulan dan penulisan sejarah Sumatera Barat. Karena hasilnya sangat berarti bagi generasi muda mendatang. “PWI merasa terhormat jika dilibatkan untuk rencana yang hebat ini, karena banyak anggota PWI yang memiliki kemampuan untuk menulis,” kata Ketua PWI Sumbar H. Heranof Firdaus, S.Sos.

Rencana besar Gubernur Sumbar Mahyeldi ini sejalan pula dengan kegiatan PWI Sumbar yang juga akan menyusun Sejarah Pers Sumatera Barat. Program lainnya adalah memperjuangkan Adinegoro menjadi Pahlawan Nasional.

Dalam pertemuan ini, Ketua PWI Heranof Firdaus didampingi Ketua Dewan Kehormatan PWI Dr Basril Basyar, MM., sejumlah Pengurus inti PWI antara lain Widya Navies, Zulnadi, Gusfen Khairul, Eko Yance Edrie, Rusdi Bais, Jayusdi Efendi, Nita Arifin dan Syaiful Husein.

Gubernur Mahyeldi yang didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Hefdi mendukung program semua program PWI seperti Hari Pers Nasional (HPN), penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan, dan Porwanas. (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *