.

BNNK Payakumbuh Gelar Work Shop Penguatan Media

Payakumbuh, PilarbangsaNews

Untuk penguatan kapasitas insan media mendukung kota tanggap ancaman narkoba pada sektor perwilayahan, Badan Nasional Narkotika (BNNK) Kota Payakumbuh mengelar workshop, Rabu (14/7) di aula pertemuan salah satu hotel kawasan Jalan Sudirman Payakumbuh.

Kepala BNNK Payakumbuh AKBP Sarminal pada pembukaan kegiatan ini mengatakan, berdasarkan data di Polda Sumbar, Kota Payakumbuh berada diperingkat 2 atau 3 terbanyak kasus narkobanya.

“Cukup tinggi angka pemakai narkoba di daerah ini. Untuk itu kami minta insan media berperan vital dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba ini dalam pemberitaan,” harap Sarminal.

Dikatakannya juga, kalau ada warga pemakai narkoba yang ingin direhabilitasi datanglah ke kantor BNNK Payakumbuh.

“Ya, kalau pemakai ingin rehabilitasi kami siap menfasilitasinya untuk diantar ke tempat rehabilitasi di Batam, Provinsi Kepri. Soal biaya transportasinya ditanggung sendiri oleh yang bersangkutan, atau keluarganya. Kita di BNNK tidak punya alokasi anggaran untuk tranportasi ini,” jelasnya.

Workshop yang berlangsung sehari itu menyajikan paparan dari empat orang nara sumber, meliputi dari Kejaksaan Negeri Payakumbuh, Pengadilan Negeri Payakumbuh, Dinas Kesehatan Payakumbuh, dan Dinas Sosial Payakumbuh.

Dari Kejaksaan Negeri Payakumbuh makalah disampaikan Hadi Saputra, SH membahas penerapan pasal ancaman hukuman bagi penyalahgunaan dan pengedar gelap narkoba.

Sementara dari Pengadikan Negeri Payakumhuh yang dibahas adalah vonis hakim dalam tindak pidana narkoba di Pengadilan Negeri Payakumbuh. Makalah itu disampaikan Ahmad Zulpikar,SH, MH wakil Ketua PN Payakumbuh.

Dari Dinas Sosial Payakumbuh yang dibahas adalah tentang rehabilitasi sosial bagi pecandu narkoba yang disampaikan Kepala Bidang(Kabid) PRJS Friza Susanti, S Sos.

Pembicara ke 4 adalah dr Bakhrizal, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh. Persoalan yang diapungkan oleh Pak Bek, begitu panggilan akrabnya adalah tentang rehabilitasi medis bagi pecandu narkoba.

Dalam workshop ini setiap makalah yang disajikan oleh masing-masing nara sumber diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab dengan 20 orang awak media dan personil humas pemko yang jadi peserta saat itu. (wba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *