.

Awaludin Rao Telah Minta Maaf, Polda Sumbar Tetap Usut Videonya Yang Viral

PADANG, PilarbangsaNews,–


Polda Sumbar akan memanggil Awaluddin Rao terkait dengan  videonya yang viral di media sosial (medsos).

“Dia memang sudah minta maaf, namun Polda Sumbar segera akan memanggilnya untuk klarifikasi terkait video yang dia buat, ” kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, menjawab PilarbangsaNews.com,  terkait konten video tersebut belakangan diduga sebagai video dengan informasi hoax.

Video tersebut
memperlihatkan Awaludin RAO  mukanya berlumuran darah. Awaludin menarasikan luka tersebut  akibat matanya tertusuk ketika terjadi dorong dorongan dengan  petugas  di Pos Penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Padang-Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Dibagian lain dalam video yang sama dia juga menarasikan bahwa mukanya yang berdarah itu akibat matanya ditusuk oleh petugas.

Dalam Video tersebut benar muka Awaludin berlumuran darah, belakangan diketahui mata Awaludin tidak buta seperti yang dinarasikannya. Darah itu akibat dari luka di pelipis matanya. Narasi Awaludin menyesatkan dan dapat diduga video tersebut telah menyebarkan berita bohong.

Baca juga;

Mata Buta Berdarah Tertusuk Pena Pada Pos Penyekatan Padang-Solok, Oh…Ternyata?

Kabid Humas Satake mengatakan, penyebar video hoax bisa dijerat pasal 28 Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

DATANGI POLRESTA PADANG

Terkait video yang viral tersebut Awaludin RAO telah mendatangi Polresta Padang pada Minggu (18/7/2021). Dia datang atas kemauan sendiri untuk minta maaf atas viralnya video tersebut.

Seperti diberitakan beberapa media online, Awaludin saat mendatangi Polresta Padang, tampak kondisi pelipis mata yang bersangkutan dibalut perban.

“Saya datang ke sini dengan kesadaran sendiri tentang video viral saya. Kita tidak bicara ke belakang lagi,” kata Awaluddin diwawancarai wartawan, Minggu (18/7/2021).

Ia mengungkapkan saat kejadian itu dirinya dalam situasi panik. Hal ini membuatnya berteriak dan meminta tolong karena wajahnya yang telah berdarah.

Namun, kata dia, tidak ada tindakan penusukan terhadap matanya. “Saya tidak melihat ada aparat yang menusuk saya. Namun saat itu saya sudah melihat sudah berdarah kening saya makanya saya berteriak-teriak meminta tolong. Intinya tidak ada saya melihat jelas ada aparat menusuk saya,” ujarnya.

Awaludin meminta maaf atas kegaduhan video tersebut. Dirinya tidak ada niat untuk menjelekkan petugas di pos penyekatan, terutama institusi kepolisian.

“Saya kira, bagi diri saya ini sebagai permohonan maaf yang saya sampaikan ke institusi kepolisian di mana ada orang yang meviralkan tentang video saya yang saya sendiri tidak tau tujuannya,” jelasnya. (****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *