.

Pendiri Partai Demokrat Jawa Barat : Kubu AHY Kehilangan Akal Sehat

Bandung, PilarbangsaNews,–

Partai Demokrat pimpinan AHY sepertinya sudah membabi buta dan mulai kehilangan akal sehat. Fenomena teranyar dapat dilihat dalam soal pelaporan Wamendes Budi Arie Setiadi oleh DPD-DPD PD kepihak berwajib dan soal perubahan warna cat pesawat kepresiden dari biru menjadi merah putih. Dua soal ini tidak ada substansinya dan tak pula ada manfaatnya bagi pembangunan di tengah badai Covid 19.

Demikian menurut Pendiri Partai Demokrat Jawa Barat, Yan Rizal dalam siaran pers yang diterima Redaksi PilarbangsaNews, Selasa (10/8/2021)

Wamendes Budi Arie Setiadi dilaporkan kepihak berwajib hanya soal nama Demokrat. Padahal, kata Yan Rizal, demokrat atau demokrasi adalah istilah umum dan bukan milik Partai Demokrat. Wamendes Budi tidak pernah menyebut Partai Demokrat. Anehnya, partai demokrat pimpinan AHY kebakaran ekor dan nabrak kiri kanan membabi buta.

Selanjutnya, perubahan warna cat pesawat kepresidenan dari warna biru menjadi merah putih, juga menyita energi Partai Demokrat. Padahal, merah putih adalah warna kebanggaan seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Warna merah putih identik dengan warna bendera kita. Milik kita semua. Bukan milik golongan tertentu. Beda dengan warna biru yang seolah olah dihubung hubungkan dengan warna partai demokrat.

Kedua hal tersebut diatas, menurut Yan Rizal, tidak ada manfaatnya untuk diributkan oleh Partai Demokrat kubu AHY. Tidak ada manfaatnya pula untuk kemajuan bangsa. Sebagai partai politik yang pernah mengelola negara, mestinya malu menguras energi untuk hal yg sepele dan remeh temeh seperti itu.

Menurut Yan Rizal, Partai Demokrat kubu AHY semestinya menfokuskan perhatian kepada dua soal yang sangat serius.

Pertama soal AD ART partai tahun 2020 yang disinyalir adalah AD ART siluman. Karena AD ART nya dibuat dan dihasilkan diluar Kongres, maka disebut siluman. Membuat dan menghasilkan AD ART partai diluar kongres adalah pelanggaran berat atau bertentangan dengan ketentuan UU Partai Politik. Pengurus yang semua keputusan yang dihasilkan dari AD ART inkonstitusional tersebut bisa batal dan bisa bubar. Ini soal yang sangat serius.

Kedua soal gugatan Partai Demokrat kubu Moeldoko ke PTUN terkait putusan KLB Deli Serdang. Gugatan itu sedang jalan di PTUN dan sidang pokok perkara segera dimulai. Jika gugatan kubu Moeldoko itu dikabulkan PTUN, maka kepemimpinan Partai Demokrat akan berpindah dari AHY ke Moeldoko. Hal ini tentu sangat serius. Tak bisa dianggap main main.

Karena itu, kelihatannya Partai Demokrat kubu AHY sedang sensi. Orang lain bicara Demokrat, Partai Demokrat yang tersinggung. Pemerintah berencana ganti cat warna biru pesawat, Partai Demokrat pula yang mencak mencak. Jika Partai Demokrat pimpinan AHY masih memiliki akal sehat, maka hal itu sebetulnya tak perlu tersinggung atau mencak mencak.

“Mereka lebih baik fokus mempersiapkan diri menghadapi soal AD ART Th. 2020 produk siluman, melanggar UU Partai Politik dan telah menghilangkan 98 orang pendiri Partai Demokrat Pada MUKADIMAH AD/ART 2020,” demikian Yan Rizal. (Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *