Artikel

Kumpuahkan Nan Taicia Untuk Kemajuan Ranah Minang

Di Pesisir Selatan banyak yang bilang, Megawati Soekarnoputri itu orang Indrapura Pessel, Sumbar, tapi ada pula yang mengatakan orang Tapan. Karena nenek dan kakek mbak Megawati keduanya asli Pesisir Selatan tapi dulu merantau dan menetap di Kota Bengkulu.

Apakah benar Megawati Sukarnoputri itu kakek neneknya berasal dari Pesisir Selatan, sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak mbak Megawati Soekarnoputri.

Walaupun belum ada keterangan resmi dari mbak Mega, namun anak mbak Mega, Mbak Puan Maharani sudah masuk dalam kepengurusan PKPS (Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan). Putri Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang kini menjadi Ketua DPR RI itu menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat PKPS.

Terkait masuknya nama mbak Puan duduk sebagai dewan Penasihat PKPS, apakah sudah disetujui oleh mbak Puan, kita juga belum mendapat keterangan terkait hal itu.

Namun Ketua Umun DPP PKPS Zulhendri Chaniago membenarkan nama mbak Puan telah masuk dalam wakil Ketua Dewan Penasihat DPP PKPS.

“Iya benar dia keturunan dari indrapura, kakek neneknya dulu merantau ke Bengkulu dan punya anak bernama Fatmawati menikah dengan Soekarno, lalu punya anak Megawati dan cucu bernama Puan Maharani,” terang Zulhendri (dikutip dari artikel media online Bandasapuluh.com)

Jika benar mbak Puan punya nenek kakek buyut berasal dari Pesisir Selatan, maka Mbak Puan bukan Minang KW, tapi benar-benar orisinal Minangnya. Sebab ayah mbak Puan sendiri, Taufiq Kiemas juga orang Minang. Lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas berasal dari Sumatera Selatan dengan Hamzathoen Roesyda berkampung halaman di Kanagarian Sabu, Batipuh Ateh, Tanah Datar, Sumatra Barat.

Taufiq Kiemas sendiri semasa hidup beliau tercstat sebagai seorang Ninik Mamak pada KAN (Kerapatan Adat Nagari) Kanagarian Sabu, Batipuh Ateh, Kabupaten Tanah Datar. Beliau seorang ninik mamak dengan gelar sakonya Dt Basa Batuah.

Sebagai orang Minang tentu kita bangga dengan Ketua DPR RI, Puana Maharani, tenyata wanita yang mengenakan Tengkuluak balenggek saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara pada tanggal 17 Agustus 2021 yang lalu itu, beliau uni kita. Minangkabau yang menganut sistem kekerabatan matrilineal pada diri Mbak Puan melekat predikat Bundo Kanduang. Sebab bukankah setiap padusi di Minang itu dapat disebut sebagai Bundo Kanduang dalam suku kaumnya.

Jika mbak Puan orang Minang mustinya beliau menjadi kebanggan kita. Tapi belakangan Uni kita ini dijahuhi oleh orang kampuang nyo surang, hanya karena masaalah pandangan politik, sepertinya sebagai orang Minang mungkin kita keliru dalam memandang dan bersikap seperti kepada uni Puan.

Harapan banyak orang Minang adalah memperhangat hubungan antara uni Puan dgn orang kampuang, tinggalkan seluruh pandangan dan kepentingan politik, kumpuan nan taserak, kamehan nan taicia.

Kehangatan hubungan dgn Uni Puan akan terelisasi bila orang yang didahulukan salang kah ,ditinggikan sarantiang bermurah hati untuak mangumpukan nantaicia, orang tersebut adalah mamak kita Buya Mahyeldi Dt.Marajo,dengan kehangatan uni jo urang kampuang In Sha Allah Ranah Minang akan jadi lebih maju lagi… ( Rinaldo)

Catatan: Foto diatas Penulis bersama Gubernur Sumbar, Buya Mahyeld

Baca juga :

Pakai Tingkuluak Balenggek, Bupati Tanah Datar Apresiasi Puan Maharani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *