.

YB Dt. Parmato Alam Punya Kepedulian Terhadap Pemuda

Payakumbuh, PilarbangsaNews

Yendri Bodra Dt. Parmato Alam menyebut punya hutang besar kepada KNPI dan Karang Taruna, serta organisasi kepemudaan lainnya di Kota Payakumbuh. Menurutnya, ia belum dapat memberikan ruang yang lebih luas kepada organisasi kepemudaan untuk eksis. Namun ia akan terus melakukan upaya-upaya pengembangan sumber daya manusia di kota yang berjuluk Kota Randang itu.

Hal itu disampaikan oleh YB Dt. Parmato Alam yang juga merupakan Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Kota Payakumbuh kepada media, usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD KNPI Kota Payakumbuh yang digelar di Aula Hotel Kolivera III, Sabtu (2/10).

Dulu dia menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Payakumbuh periode 2014-2019 lalu, cukup banyak memberikan intervensi secara besar bagi keberlangsungan organisasi kepemudaan, tapi kondisi saat ini menurutnya harus diakui cukup berat memperjuangkan.

“Saat ini, sebagai Ketua Badan Kehormatan di DPRD, kami masih tetap mengawal agar terus ada anggaran dan program yang bisa mendukung keberlangsungan organisasi kepemudaan di Payakumbuh,” ungkap YB Dt. Parmato Alam, yang kini masih Anggota DPRD Kota Payakumbuh dari Fraksi Golkar.

YB Dt. Parmato Alam yang kini bertindak selaku MPI KNPI dan penasehat di Karang Taruna mengakui hutang yang dimaksudnya adalah belum bisanya memberi ruang maksimal untuk pembinaan kepada generasi muda. Sementara itu, menurut pandangannya generasi muda harus dipersiapkan sebagai pemimpin.

“Pembinaan ini mencakup kepada aspek yang ada, bagaimana kita bisa menghasilkan produk generasi muda tangguh dan unggul, yang bisa menjawab tantangan masa depan bangsa. Kalau tidak ada ruang kepemudaan kedepan, kita khawatir tongkat estafet kesinambungan pemimpin kedepan tidak berjalan baik, sementara dari sisi akadamis, umumnya mereka sudah S1,” tukuknya.

Pria yang digadang-gadangkan calon kuat Wali Kota Payakumbuh pada Pilkada 2024 kedepan itu juga menambahkan leadership perlu pembinaan, campur tangan pemerintah sebagai fasilitator, agar menghasilkan anak-anak muda yang kompetitif.

Namun, ketika ditanya apa yang akan dia perbuat bagi anak muda jika suatu saat terpilih menjadi wali kota, Politikus Golkar itu mengaku persoalan pemuda bukanlah dijadikan politik, karena itu jangan berikan mereka janji-janji politik.

“Selaku manusia, kita tentu bakal menjadi pemimpin, minimal di rumah tangga, yang penting itu punya komitmen dengan konsisten dan konsekuen. Persoalan pemuda adalah persoalan negara dan daerah yang harus diselesaikan,” kata Dt. Parmato Alam.

Dia juga menambahkan, yang banyak terjebak dalam persolaan negatif seperti narkoba adalah orang dengan usia 16 hingga 30 tahun, sesuai undang-undang itu adalah usia kepemudaan.

“Maka sendi-sendi ini perlu disentuh, kalau generasi penerus rusak, maka siapa lagi yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa? Ini adalah persoalan bersama, secara political will kita harus memberdayakan anak muda yang objektif dan konstruktif, dengan program kebijakan yang harus dipersiapkan,” pungkasnya. (wba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *