Jawa Barat

Netty Prasetiyani Ajak Warga Cirebon Perkuat 4 Komponen Ketahanan Keluarga

Cirebon, PilarbangsaNews

Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si kembali menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi penguatan keluarga kelompok sasaran Bangga Kencana bersama mitra tahun 2021, yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sabtu (23/10/2021) di Desa Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Kader PKS ini menyampaikan materi tentang ketahanan keluarga yang harus dimiliki oleh keluarga Indonesia. Menurutnya, ada empat komponen utama yang mesti dimiliki keluarga agar ketahanan keluarga bisa tercipta.

“Yang pertama dimulai yang paling basic atau yang paling dasar yaitu ketahanan fisik ekonomi, karena keluarga tempat berkumpul, mulai dari rumah pendidikan, sandang pangan papan. Yang kedua ketahanan psikologis, karena kita akan menghadapi situasi beragam kita mesti punya ketahanan psikologis. Yang ketiga ketahanan sosial, karena kita makhluk sosial maka kita mesti baik dengan tetangga dan lingkungan. Yang terakhir ketahanan spiritual, karena hidup ini ada ujungnya yaitu kematian, maka kita harus membangun ketahanan spiritual,” beber Netty Prasetiyani panjang lebar.

Netty Prasetiyani

Kata Netty Prasetiyani lagi, jika keempat komponen itu bisa dipenuhi, maka keluarga tersebut juga akan menjadi keluarga tahan banting, keluarga yang kuat.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dr. Munawar Asikin, S.si,M.se menjelaskan, bahwa stunting merupakan masalah besar dunia.

“Stunting itu adalah nama lain dari kemiskinan, dulu kita tahu kemiskinan, kemiskinan dan sekarang disebut stunting. Nah di Indonesia stunting itu 33% secara nasional, jadi kalau kita punya 100 balita, 34 orangnya stunting, dan itu menurut dunia kita termasuk negara yang memiliki resiko tinggi stunting,” kata Munawar.

Munawar Asikin sedang pemaparan

Dijelaskan Munawar, data tahun 2019 angka stunting Indonesia 27,67% dan berusaha diturunkan diangka 14% pada tahun 2024, yaitu sekitar 4% pertahun. “Caranya kita harus bersama-sama bergotong royong, membantu anak-anak agar terlepas dari masalah stunting ini,” tambahnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat DR. Drs Wahidin, M.kes menyoroti tentang jumlah penduduk Jawa Barat yang sangat padat dan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yaitu hampir 50 juta jiwa.

Saat ini BKKBN tidak hanya mengurusi soal penggunaan kontrasepsi. Namun saat ini BKKBN sudah bertransformasi karena programnya sudah menjadi Bangga Kencana yaitu pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana.

Nara sumber dan peserta sosialisasi

“Yang namanya pembangunan keluarga dilakukan BKKBN itu meliputi siklus hidup, mulai dari sebelum hamil sampai lansianya. Apa program-programnya, ada pembinaan calon penganten, mulai hamil ada 1.000 hari pertama kehidupan, setelah lahir mulai nol sampai lima ada BKB, ada program bina remaja dan bina keluarga lansia,” ucapnya.

“Didalam pembangunan keluarga, BKKBN menyampaikan kepada masyarakat tentang delapan fungsi keluarga yaitu fungsi agama, fungsi budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi pendidikan, fungsi ekonomi dan fingsi lingkungan,” beber Wahidin. (yah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *