.

68 Niniak Mamak Nagari KBKA Studi Banding ke Nagari Pagaruyung Tanah Datar

Pesisir Selatan, PilarbangsaNews

Sebanyak 68 orang niniak mamak Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek (KBKA), Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan studi banding ke Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar, Minggu (24/10/2021). Mereka berada di nagari itu untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman serta pengetahuan dengan sesama niniak mamak.

Ikut serta dalam rombongan studi banding itu, Camat Koto XI Tarusan Yudiandri, Wali Nagari KBKA Nazarudin Panungkek Sutan Pamuncak, Ketua KAN Taratak Sungai Lundang Syahrul Datuak Putiah, Ketua Bamus Ma’al Abrar, Staf Camat, pendamping Desa/Nagari, staf Walinagari dan anggota Bamus Nagari.

Wali Nagari KBKA menuturkan, keberangkatan niniak mamak merupakan program nagari dalam rangka pelatihan peningkatan kapasitas niniak mamak yang ada dalam wilayah Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek

“Kita memberangkatkan niniak mamak sebanyak 68 orang untuk mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas niniak mamak, turut serta juga aparatur nagari 11 orang dan anggota Bamus 5 orang,” kata Wali Nagari KBKA Nazaruddin.

Ia juga berharap dengan adanya studi banding melalui pelatihan niniak mamak tersebut bisa menambah wawasan serta meningkatkan kemampuan niniak mamak dalam mengurus anak kemanakan di nagari

Sebagai tuan rumah Wali Nagari Pagaruyung mengucapkan terimakasih atas kedatangan niniak mamak beserta Camat Koto XI Tarusan dan pemerintahan Nagari KBKA sehingga bisa terjalin komunikasi yang harmonis antar kedua pemerintahan nagari.

“Disini kita bisa saling bertukar pikiran tentang apa dan bagaimana pemerintahan Nagari Pagaruyung, begitu juga sebaliknya,” ujar Irmanial Dt. Rajo Magek menjelaskan.

Ia menjelaskan, bahwa Nagari Pagaruyung terletak di Kecamatan Tanjung Emas yang merupakan pusat kerajaan Minangkabau yang sering dikunjungi oleh berbagai nagari di Sumatera Barat, bahkan dari negara tetangga Malaysia.

Camat Kecamatan Koto XI Tarusan Yudiandri mengatakan bahwa kekompakan antara niniak mamak dengan pemerintahan nagari sangat perlu dilakukan dalam rangka membangun nagari, sehingga terwujud nagari yang berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Sementara itu Ketua KAN Taratak Sungai Lundang mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pemerintah Nagari KBKA sebagai bentuk perwujudan nagari dalam meningkatkan kemampuan niniak mamak untuk menggali apa-apa yang ada di Nagari Pagaruyung.

“Ini adalah bentuk perwujudan ‘alam takambang jadikan guru’ yang perlu di ketahui oleh seorang niniak mamak,” ungkap Syahrul Datuak Putiah.

Datuak Putiah menambahkan guru yang sebenarnya menurut kaidah adat adalah alam yang terbentang, sementara manusia yang berprofesi sebagai guru dan kyai hanyalah sebagai pembimbing dan mempelajari alam.

“Kebudayaan Minangkabau merupakan pertemuan dari alam dengan Islam, sehingga muncullah pernyataan bahwa adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah, syarak mangato adat mamakai,” tambahnya.

Untuk mempelajari premis ‘alam takambang’ ini menggunakan metode ‘nan ampek’ yang merupakan lanjutan dari nilai ‘nan duo’. Nilai ‘nan duo’ adalah sebuah pemahaman dimana Allah telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, atau memiliki hubungan relasi, saling berlawanan dan sebab-akibat. Sehingga ‘nan ampek’ adalah adat yang dibuat orang Minang, yang bersumber dari ‘nan duo’.

Kegiatan pelatihan yang berlangsung di UPT SKB Tanah Datar ini menghadirkan nara sumber yang membahas tentang adat dan syarak berlangsung dengan penuh semangat yang diselingi tanya jawab antara nara sumber dengan peserta. (Arul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *