Pemkab Solok Gandeng Ahli Pertanian Unand Kembangkan Tanaman Kentang Sistim Aeroponik Robotik
Kab Solok PilarBangsaNews
Dinas Pertanian Kabupaten Solok, tengah melakukan uji coba pengembangan tanaman kentang dengan sistim Aeroponik Robotik. Di mana dengan pengembangan sistim Aeroponik Robotik , penggunaan metode tersebut selain bisa melancarkan ketersediaan bibit sekaligus bisa mempercepat masa tanam bagi para petani.
Pengembangan kentang dengan sistim Aeroponik Robotik tersebut telah mulai diujicobakan dengan kelompok tani Harapan Baru dibawah binaan Prof. Irvan Julianto dari fakultas pertanian Unand dan Dede Deperiky sebagai penemu sistim tersebut.
Dalam uji coba tersebut, petani kelompok telah melakukan penanaman benih kedua untuk dikembangkan lagi menjadi bibit baru.
Saat temu teknologi dengan Bupati Solok, Epyardi Asda dan kelompok tani harapan baru dan masyarakat petani lainnya, Irvan menyebutkan bahwa penggunaan sistim tersebut akan mempermudah para petani untuk mendapatkan bibit kentang yang unggul.
Prof. Irvan menyebutkan, penyebab kurangnya masyarakat petani khususnya di nagari Alahan Panjang untuk mengembangkan pertanian kentang adalah disebabkan karena susahnya mencari bibit unggul untuk dikembangkan kembali. Petani Sumatera Barat umumnya masih membeli bibit kentang dari pulau Jawa, dan itu hanya bisa dikembangkan sekali tanam.
” Namun jika kita bisa mengembangkan sistim tersebut di sini, maka kita tidak perlu membeli ke luar daerah dan bisa kita kembangkan kepada seluruh petani atau kelompok tani lainnya. Otomatis kita mampu menyuplai bibit bagi petani kita sendiri,” sebutnya.
Tambahnya, mengembangkan komoditi kentang kepada masyarakat petani akan lebih cepat membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Sebab dipasaran harga jual kentang relatif stabil dan biaya pengolahannya pun tidak membutuhkan biaya yang besar, dibandingkan dengan menanam bawang yang membutuhkan biaya besar dan dengan harga jual yang tak menentu.
” Menanam kentang akan memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan menanam bawang. Di samping biaya pengolahan yang tidak besar, nilai jualnya pun dipasaran relatif stabil, ” tambah Irvan.
Menanggapi hal itu, Bupati Solok Epyardi Asda menyebutkan sangat tertarik dengan pola pengembangan kentang dengan sistim Aeroponik tersebut. Menurutnya penerapan pola tersebut nantinya akan memutus ketergantungan petani terhadap bibit luar.
Bupati mengatakan akan segera memerintahkan dinas terkait untuk melakukan kajian dan koordinasi lanjutan. Menurut Bupati dirinya membutuhkan program inovasi pada setiap SKPD.
” Mulai hari ini saya perintahkan dinas terkait untuk melakukan koordinasi lanjutan, silahkan hitung seluruh kebutuhan dan anggarkan untuk tahun 2022. Saya ingin program ini secepatnya diberikan kepada petani, mengingat pertanian adalah program oriortaa dalam masa pemerintahan saya ini, ” ucapan Bupati semangat. Alahan Panjang,.
Sistim Aeroponik Robotik merupakan pola pembibitan yang dilakukan dengan media tanah dan tanpa media tanah. Proses pembibitan awal atau G Nol akan dilakukan pada rumah kaca atau dalam ruangan dengan kondisi suhu yang teratur. Proses robotik yang dimaksud adalah proses penyemaian bibit dilakukan dengan sistim mesin pengatur.
” Jadi ketika kecambah mulai kita semai, proses penyiraman dan pengaturan suhu sudah diatur oleh sistim robotik. Nantinya bibit hasil G Nol akan kita semai lagi menjadi G 1, dan kita lakukan penyemaian kembali dan bibitnya menjadi G 2.
Dari bibit G 2 tersebut baru dibagikan kepada petani untuk dijadikan sebagai kentang produksi. Dalam 1 bibit dapat dijadikan sebanyak 4 kali penanaman.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati Solok Epyardi Asda. Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Emiko Epyardi Asda. Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi. Kepala SKPD, dan masyarakat petani Jorong Galagah. (ad/za)