Pendidikan

Ukur Kemampuan Akademik Siswa, MAN 2 Kota Padang Gelar PAS I Melalui E-learning

Padang, PilarbangsaNews

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Padang menggelar Penilaian Akhir Semester (PAS) I melalui e-learning untuk kelas X, XI dan XII tahun pelajaran 2021/2022. Ujian dilaksanakan mulai 29 November sampai 11 Desember 2021 bertempat di kampus MAN 2 Kota Padang.

Waka Kurikulum Hasrul mengatakan, bahwa tujuan diadakannya penilaian akhir semester ini adalah sebagai bentuk evaluasi atau tes yang mengukur pencapaian hasil kompetensi belajar siswa yang diajarkan oleh guru atau pendidik selama satu semester.

“Penilaian Akhir Semester diikuti sebanyak 1.386 orang siswa yang terdiri dari, kelas X 554 siswa, kelas XI 421 dan kelas XII 411 orang siswa,” kata Hasrul melalui keterangannya, Senin (29/11/2021).

Ia menambahkan bahwa pelaksanaan ujian dilaksanakan secara tatap muka, dimulai pada pukul 07.00-09.00 WIB untuk kelas XII shift pertama, pukul 10.00-12.00 WIB untuk kelas XI shift kedua dan pukul 13.00-15.00 WIB untuk kelas X shift terakhir.

“Masing-masing lokal di isi maksimal 20 orang siswa, setiap anak diwajibkan membawa handphone android atau laptop,” ujar Hasrul.

Sementara itu koordinator teknisi aplikasi e-learning Taufik mengatakan aplikasi sekarang lebih canggih dari sebelumnya. Siswa terpantau melalui kemera hp/laptop ketika ujian berlangsung. “Setiap aktifitas siswa yang mencurigakan ketika ujian, gerak gerik siswa itu langsung di screenshot oleh aplikasi,” ujarnya.

“Teknisi bisa menghentikan dari labvolt apabila waktu ujian telah selesai,” tambah Taufik yang juga instruktur aplikasi e-learning Kota Padang ini.

Kepala MAN 2 Kota Padang Akhri Meinhardi menjelaskan sesuai arahan dan regulasi dari Dirjen Pendis bahwa setiap madrasah dalam pelaksanaan ujian harus menggunaan aplikasi e-learning. “Kita harus memakai aplikasi e-learning dengan demikian karena konsep ujian e-learning akan bermuara kepada rapor digital,” ucap Akhri Meinhardi.

Kepala madrasah menekankan bahwa mau tidak mau seluruh tenaga pendidik dan siswa harus mampu mengikuti perkembangan digitalisasi yang ada di Kementerian Agama Republik Indonesia.

Akhri Meinhardi juga berharap kepada pengawas agar betul-betul bekerja secara profesional dalam melakukan pengawasan, karena melalui ujian akan terukur kemampuan siswa selama satu semester

“Dengan menerapkan pengawas harus berada di belakang siswa, dengan cara itu potensi kecurangan akan bisa ditekan seminimal mungkin,” pungkasnya.
(Arul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *