Silaturahmi Dengan Perantau Muara Panas Di Bali, Bupati Solok Rajut Kesamaan Pemikiran
Bali, PilarBangsaNews
Pertemuan Bupati Solok dan rombongan pemerintahan dengan persatuan perantau Muara Panas di Provinsi Bali, menjadi ajang silaturahmi dan merajut kesamaan pemikiran membangun daerah. Pola dan ritme pemerintahan berbasis kebutuhan rakyat yang sedang berjalan dipadukan dengan keinginan masyarakat perantau untuk ikut berkolaborasi dalam membangun masyarakat di kampung halaman.
Konsep dan ritme pembangunan, anggaran berbasis kebutuhan masyarakat yang sedang berjalan, menjadi salah satu komitmen kuat Kepala daerah dalam mengejar ketertinggalan Kabupaten Solok dengan daerah lainnya di Sumatera Barat.
Dalam pertemuan tersebut Bupati menjelaskan bahwa, 150 Milyar lebih anggaran daerah hasil rasionalisasi anggaran seluruh SKPD, akan dinikmati oleh seluruh masyarakat Nagari. Seluruh Jorong akan menikmati pembangunan, yang mana di pemerintahan sebelumnya pembangunan tersebut dirasa masih kurang. Di Golden Buffalo, Bali. (25/3)
Bupati Solok menjelaskan bahwa di tahun anggarannya, seluruh Jorong menikmati anggaran daerah. Termasuk Nagari Muara Panas.
” Tahun ini kita menganggarkan 6 Milyar lebih, setiap Jorong akan mendapatkan pembangunan. Dan ini kita rancang berdasarkan hasil dari musrenbang dan Raat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) seluruh Nagari, ” jelas Bupati.
Dirinya menegaskan di masa kepemimpinannya tidak ada lagi program naik jalan atau usulan di tengah jalan. Seluruh program yang dianggarkan hasil dari masukan seluruh pihak di Rakorbang.
” Apa yang kita program di Muara Panas adalah murni masukan dan usulan masyarakat melalui Rakorbang, dan saya pastikan tak ada satupun program ujug-ujug atau yang naik di tengah jalan” lanjut Bupati.
Dirinya berharap, ritme pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah hari ini didukung oleh para perantau. Peran serta dari perantau sangat diharapkan, guna menunjang proses pembangunan yang adil merata cepat terwujudkan.
Kesamaan pemikiran dalam membangun daerah yang diharapkan tersebut juga disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah. Keterbatasan anggaran tersebut menjadi salah satu penghambat pembangunan yang adil dan merata di setiap pelosok nagari. Oleh karena itulah, saat ini pemerintah daerah hanya bisa melaksanakan pembangunan dengan skala prioritas atau yang sangat dibutuhkan masyarakat banyak.
” Oleh karena keterbatasan tersebut, kami harapkan peran serta perantau untuk ikut membantu pemerintahan dalam sisi pembangunan. Dan saya ingin merajut kesamaan pemikiran tersebut dengan para perantau, khususnya para perantau Muara Panas, ” tambah Bupati.
Menanggapi itu, Ketua Ikatan Perantau Muara Panas (IKPM) Provinsi Bali melalui Sekjen IKPM, Adrian Toni menyambut baik penyampaian Bupati. Konsep pembangunan yang dilaksanakan oleh Bupati dan aparaturnya dalam menciptakan pembangunan yang berbasis kebutuhan masyarakat wajib didukung.
” selama ini kita selalu berharap ada pembangunan berbasis kebutuhan dasar dari atau kebutuhan masyarakat banyak. Muara Panas termasuk salah satu Nagari yang masih tertinggal dalam pembangunan, dan kita di perantauan sangat mendukung pemikiran Bupati, ” ucap Toni.
Selain itu katanya, antara masyarakat yang menetap di kampung dan para perantau harus saling bersinergi dalam membangun Kampung halaman.
“Kami siap membantu antara ranah dan rantau demi kemajuan kampung halaman, tidak hanya di sektor pembangunan di sektor lainnya pun kita akan siap bekerjasama, ” tambahnya.
Lanjutnya, Bali adalah pusatnya pariwisata. Potensi ini mungkin bisa dikolaborasi dengan ranah, dalam pertukaran informasi tentang kepariwisataan. Atau juga melakukan promosi pariwisata Solok ke mancanegara.
” kita siap memaksimalkan segala potensi yang ada, dan kita turut berkomitmen sepanjang itu adalah untuk kemajuan Nagari Muara Panas khususnya dan Kabupaten Solok secara umum, ” tutup Toni.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati Solok Epyardi Asda. KetuaTP-PKK Kabupaten Solok, Emiko Epyardi Asda. Ketua IKPM Bali Firdaus Mansyur dan pengurus. Penasehat IKPM Bali Arneldi. Sekda Kabupaten Solok, Medison. Kadis Kesehatan, Zulhendri. Kadis PUPR, Effia Vivi Fortuna. Kadis Koperindag, Ahpi Gusta Tusri dan Kadisdikpora, Zainal Jusmar. (ad)