Solok Kabupaten

Tak Ada Anggaran Perawatan, Kondisi GOR Batu Batupang Kian Memprihatinkan

Kab Solok, PilarbangsaNews, —

Kondisi komplek olahraga GOR Batu Batupang, Koto Baru kian lusuh dan memprihatinkan, tak hanya di dalam lapangan kondisi di luar lapangan pun sangat memprihatinkan. Dari tingginya semak hilalang di tengah lapangan, hingga kondisi tribune penonton yang sudah tak berbentuk lagi.

Sejatinya lapangan dan sarana prasarana olahraga yang ada di seputaran komplek tersebut, telah menjadi tempat representatif bagi masyarakat yang ingin berolahraga dan menikmati santai keluarga.

Sejumlah pelaku dan pemerhati olahraga turut prihatin dengan kondisi komplek olahraga kebanggaan masyarakat Solok tersebut.

Dulunya, GOR Batu Batupang adalah menjadi tempat pemusatan kegiatan kedaerahan. Berbagai kegiatan yang membawa nama daerah di bidang olahraga dilaksanakan di tempat tersebut. Tak hanya itu, GOR Batu Batupang juga dijadikan sebagai lokasi kegiatan hiburan rakyat.

Seperti konser musik, balapan motor tingkat daerah, perlombaan olahraga lainnya yang pastinya memberikan pemasukan bagi daerah. Namun dengan kondisi sekarang pastinya hal itu tak akan pernah terjadi, sebab setiap sendi fasilitas pendukung GOR tersebut telah hancur dan rusak.

Dapat dipahami bersama, pada masa pandemi dua tahun belakang ini, GOR tersebut memang tak lagi mendapatkan perhatian. Pasalnya seluruh anggaran daerah tersebut untuk penanggulangan wabah pandemi Covid 19 atas arahan pemerintah pusat. Namun setelah masa pandemi berakhir, anggaran perawatan untuk sarana tersebut masih tak dialokasikan oleh pemerintah daerah.

Dikonfirmasi ke Bagian Umum Sekretariat Daerah yang memiliki kewenangan terhadap sarana tersebut membenarkan bahwa tidak tersedianya alokasi anggaran untuk perawatan.

Kepala Bagian Umum, Indra Mukhsis menyebutkan bahwa benar tidak ada anggaran. Namun terkait dengan kewenangan pemeliharaan masih di bawah bagian Umum.

” Iya anggaran tidak tersedia, namun masih di bawah kewenangan Bagian Umum , ” jawabnya singkat.

Melirik kejadian tersebut, tentunya ada hak masyarakat yang terenggut. Ada kelompok masyarakat lain yang tak dapat menikmati, kesejahteraan sosial. Seperti generasi olahraga, pelaku olahraga dan masyarakat lainnya.

Sejatinya, penciptaan sarana dan prasarana yang memadai yang menopang peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat adalah masih tanggung jawab pemerintah.

Apriga salah seorang pelaku olahraga yang berusia 18 tahun ini, menyayangkan jika kondisi GOR tersebut terus dibiarkan. Jika kondisinya semakin parah, tentunya tak lagi bisa bagi dirinya dan rekan-rekannya untuk berolahraga.

Dan adapun nantinya anggaran perawatan yang disediakan,tentuny akan membutuhkan anggaran yang lebih besar. Sebab kondisi tempat olahraga tersebut sudah tak terawat lagi. Rumput lapangan yang sudah ditutupi semak hilalang, hingga kondisi luar lapangan dan stadion yang sudah lusuh dan hancur sebagian.

Dan juga nasib kedepannya, generasi olahraga di Kabupaten Solok bagaimana.

” Pembiaran tersebut tak hanya berdampak pada terjadinya pengeluaran anggaran besar, namun berdampak dengan perkembangan olahraga bagi generasi muda. Bagaimana kedepannya dunia olahraga di Kabupaten Solok” Ungkap Apriga prihatin.

Dirinya berharap hal ini tidak terus dibiarkan, dan bisa segera diatasi demi masa depan generasi muda khususnya di Kabupaten Solok.

Senada dengan Zulmar, dirinya yang ikut aktif dalam salah satu cabang olahraga tentunya sangat menyayangkan kondisi yang menimpa arena pengembangan kreatifitas anak muda tersebut. Sarana olahraga yang memadai, secara tak langsung mampu melindungi generasi muda dari perilaku negatif.

” Jika sarana dan prasarana memadai, tentunya bisa menimbulkan kreasi positif bagi generasi muda. Minimal dengan berolahraga mereka mampu menjahui diri dari perilaku dan perbuatan negatif, ” kata Zulmar. (15/06)

Menurutnya, Pemerintah Daerah juga harus memikirkan aspek sosial penunjang kesejahteraan masyarakat banyak. Bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan, kehadiran sarana olahraga dan prasarana kesejahteraan tentunya menjadi tempat alternatif dalam beradaptasi dengan sesama.

Kehadiran sarana prasarana juga mampu menjadi tempat hiburan keluarga yang bersifat edukasi bagi anak-anak mereka. Dan jika dilakukan pengelolaan secara baik, maka akan bisa dijadikan sebagai pendapatan bagi daerah dan pelaku usaha kecil.

Zulmar menambahkan, tumbuh kembang perekonomian di banyak wilayah, tak lepas dari penyediaan sarana dan prasarana yang representatif bagi segala lapisan masyarakat. Sifat dari tumbuhnya sektor perekonomian, dikarenakan adanya pergerakan masyarakat yang berkelanjutan. Penyediaan sarana tersebut, akan secara otomatis mendongkrak sisi perekonomian terutama bagi pelaku usaha kecil.

” Kita berharap sektor sosial tidak terlupakan di tengah fokusnya program unggulan daerah dalam membangun infrastruktur bagi masyarakat Nagari. Kita mendukung konsep pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh Nagari-nagari, namun tetap memperhatikan pembangunan sektor sosial. Salah satunya adalah tempat berolahraga, yang menjadi sarana dalam penunjang kesehatan dan kesejahteraan. Dan itu juga termasuk tanggung jawab dari pemerintah,” tutup Zulmar. (ad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *