Dibuka Ketum DPP, DPW APKASINDO Sumbar Gelar Rapat Kerja Wilayah
Padang, PilarbangsaNews
Ketua Umum DPP Dr. Ir. Gulat ME Manurung menghadiri dan membuka Rapat Kerja Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Sumatera Barat digelar selama 3 hari, Jumat-Minggu (1-3/07/2022) di Premiere Grand Zuri, Padang.
Hadir dalam acara ini Gubernur Provinsi Sumatera
Mahyeldi Ansharullah, Ketua DPRD Prov. Sumatera Barat,
Ketua Umum DPP APKASINDO Dr. Ir. Gulat Medali Emas Manurung MP, CIMA, Bupati Agam, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Solok Selatan Dharmasraya dan Bupati Sijunjung, Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat, Ketua GAPKI Provinsi Sumatera Barat, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Barat, Pembina dan Penasehat DPW Apkasindo Sumatera Barat, Pengurus DPW Apkasindo dan DPD se-Sumatera Barat.
Ketua DPW APKASINDO Sumbar Jufri Nur, SE MM menyampaikan Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu dari 9 provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia, yang memberikan kontribusi 3,08% terhadap total produksi kelapa sawit nasional. Total produksi tanaman sawit di Sumbar sebesar 681.431,79 ton dengan luas perkebunan kelapa sawit 249.518,69 hektar dengan luasan kebun rakyat sebesar 67,42 %.
“Dapat kita bayangkan banyaknya tenaga kerja dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari komoditi yang satu ini. Industri kelapa sawit menyediakan lapangan kerja bagi 16 juta tenaga kerja. Sektor perkebunan menyumbang sebesar Rp426 triliun bagi PDB nasional dan lebih separuhnya berasal dari subsektor perkebunan kelapa sawit yakni sebesar Rp260 triliun. Adanya peningkatan NTP (nilai tukar petani) menandakan adanya peningkatan daya beli masyarakat karena meningkatnya kesejahteraan pekerja perkebunan kelapa sawit. Untuk itulah keberpihakan pemerintah terhadap industri kelapa sawit terutama perkebunan sawit rakyat sangat dinanti oleh para pekebun,” ujar Jufri.
Dr. Gulat Medali Emas Manurung MP, CIMA menyampaikan, bahwa ia terus berjuang mengkomunikasikan kepada KSP Jendral Moeldoko dan Menko Luhut terkait dengan terjunnya harga TBS petani sawit akibat dari beban pajak TBS petani. Pada saat ini yaitu DMO, PMO, FO agar dicabut oleh Presiden Jokowi karena hal tersebut merupakan akar masalah jebloknya harga TBS di tingkat petani.
“APKASINDO meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengembalikan pajak potongan eksport CPO seperti semula yaitu Pungutan Ekspor (PE) dan Bea Keluar (BK) saja, tidak perlu ditambah. Kalau kebijakan dilaksanakan maka harga TBS petani akan berangsur normal, disamping itu korporasi juga akan segera melepas stok CPO-nya untuk ekspor dan tangki timbun mereka kosong dan pabrik akan terus membeli TBS petani. Kalau iklim ini bisa diciptakan dalam ekosistim industri sawit secara timbal balik saling menguntungkan maka pada gilirannya kesejahteraan petani kelapa sawit akan segera dapat diwujudkan,” tegas Gulat menutup keterangan. (Rjl)
Ket foto
Ketua Umum DPP Dr.Ir. Gulat ME Manurung foto bersama dengan Peserta Rakerwil Sumatera Barat.