.

Bupati Mentawai Martinus; September Bandara Rokot Diresmikan Presiden Jokowi

Padang, PilarbangsaNews

Diakui masih ada saja yang menganggap Mentawai lebih bagus tetap berstatus 3T (Terdepan Terpencil Tertinggal) karena dengan status itu akan banyak bantuan mengalir ke Mentawai.

“Tapi itu berarti kita tidak membangun, membangun fisik dan membangun manusia. Infrastruktur sebagai bagian dari kemajuan manusia jika tidak ditambah maka tidak akan membuat investasi terdorong masuk Mentawai,” kata Pj. Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan, Sabtu (16/7/2022) ketika bersilaturahmi dengan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar di Kantor PWI Jalan Bagindo Azizchan, Padang.

Martinus mengatakan, bahwa infrastruktur baik public utility maupun infrastruktur transportasi sangatlah didambakan oleh Mentawai.
“Impian masyarakat Mentawai yang paling dasar adalah mendapatkan sumber air bersih. Saat ini air bersih adalah kebutuhan hidup. Memang Mentawai sudah ada sejak dahulu kala, tetapi rata-rata air utk kebutuhan MCK dan minum kualitasnya masih sangat buruk. Ketiadaan air bersih juga mengancam kualitas hidup manusia di Mentawai. Stunting juga akan dipicu oleh minimnya air bersih di Mentawai,” kata Pj. Bupati lagi.

Martinus Dahlan mengatakan, sarana dan prasarana air bersih paling-paling ada hanya di Tua Pejat. Sedang di bagian lain Mentawai terutama di pulau-pulau terpencil air bersih adalah sebuah kemewahan. Bahkan tak jarang ditemui warga mandi dengan air galon.

Menjawab pertanyaan Pengurus PWI soal jalan keluar soal air bersih di Mentawai, Bupati Martinus mengatakan bahwa saat ini sedang dibangun sembilan embung untuk menampung air bersih guna disalurkan ke rumah warga. “Kita terus berusaha mendapatkan bantuan dari Kementerian PUPR. Tapi belum ada realisasi,” katanya.

Selain air bersih, yang juga sangat mendesak diperlukan Mentawai adalah penerangan dan energi listrik serta infrastruktur komunikasi berupa tower BTS untuk telekomunikasi seluler maupun non seluler.
“Capek juga kita mengajak investor mau tanam modal di sini tetapi tanpa listrik dan telekomunikasi, para investor berpikir dua kali untuk berinvestasi di Mentawai. Kita butuh 200 BTS agar Mentawai bisa bebas dari blankspot,” ujar Martinus.

Satu hal yang menggembirakan menurut mantan Sekdakab Mentawai itu, adalah sudah hampir rampungnya perpanjangan runway Bandara Rokot.

Menurut perhitungan, Agustus selesai finishingnya dan September menurut rencana akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. “Insya Allah diresmikan oleh Presiden pada September nanti. Nanti landasan bisa didarati pesawat besar seperti pesawat WingAir dan sebagainya terutama pesawat type ATR yang bisa membawa penumpang lebih banyak dibanding pesawat kecil berpenumpang 12 orang seperti sekarang. Transportasi udara akan mempercepat komoditas barang dan orang ke pusat pasar,” kata Bupati Martinus Dahlan.

Kunjungan Bupati ke PWI Sumbar disambut oleh Ketua PWI Heranof Firdaus bersama para pengurus lainnya antara lain Ketua DKP Basril Basyar, Eko Yance Edrie, Zulnadi, Gusfen Khairul, Sawir Pribadi, Edi Jarot, Jayusdi Effendi dan Rusdi Bais.

Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan datang ke PWI Sumbar didampingi Kadis Kominfo Heri Robertus, Kabag Protokoler Sandra dan Staf Bagian Pemerintahan Andika Lesmana. (eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *