.

Syafrizal : Peningkatan Pendapatan Petani Jadi Indikator Sasaran Utama Pemprov Sumbar

Padang, PilarbangsaNews

Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Dinas Pertanian di Hotel Truntum, Padang, Rabu (14/12/2022).

Rakor yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut (13 – 14/12/2022) dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian se-Sumbar, Kepala Kehutanan, Bappeda, Ketahanan Pangan, Perikanan, Peternakan dan kelompok pertanian Kab/Kota.

Dalam sambutannya Syafrizal Ucok memyampaikan pesan Gubernur bahwa petani sebagai penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, yaitu sekitar 24,09% dari total kontribusi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.

“Peningkatan pendapatan petani tanaman pangan menjadi salah satu indikator sasaran utama pembangunan Sumatera Barat 2021-2026, yang mamaalam Perda Provinsi Sumatera Barat sebagai Program Unggulan (Progul) Sumbar Sejahtera yang bertujuan meningkatkan pendapatan petani, mewujudkan Sumbar sebagai lumbung padi dan jagung, serta mandiri beberapa komoditas ternak,” kata Syafrizal Ucok, Wabup Pesisir Selatan periode 2005-2010.

Dukungan bagi Progul Sumbar Sejahtera diwujudkan dengan alokasi anggaran 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahunnya. Alokasi Anggaran tersebut untuk pertanian, perikanan dan kehutanan dan ini merupakan bukti komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mensejahterakan petani.

Dinas Tanaman Pangan, Hultikultura dan Perkebunan Pemprov Sumbar yang diwakili oleh Sekretaris Ferdinal Asmin menyebutkan perlu sinergis yang solid semua pihak dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Upaya peningkatan pendapatan petani adalah upaya lintas sektoral yang perlu disinergikan. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memfasilitasi peran serta para pihak untuk peningkatan pendapatan petani melalui mendorong kemauan, meningkatkan kemampuan dan memperluas kesempatan bagi petani agar terwujud pembangunan pertanian berkelanjutan. Kita berharap terwujud budaya pertanian yang efisien dan efektif, pertanian alami dan ramah lingkungan, pertanian yang inklusif dan pertanian yang kompleks dengan menghasilkan ragam produk berbasis sumber daya lokal,” tutup Ferdinal. (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *