Ikut Tim Kemanusiaan ke Turki, RS Lapangan Indonesia Lakukan Tindakan Medis Operatif (5)
Laporan; Dr Budhi Mulyadi, S.Kp. M.Kep.Ns.Sp.Kep.Kom. Dt Bandaro Sati.
Sebaiknya baca dulu laporan (4) dengan cara klik link dibawah ini;
Ikut Tim Kemanusiaan ke Turki, Pantas Indonesia Balas Jasa (4)
Hari ini Kamis (16/2/2023) Rumah Sakit Lapangan yang didirikan oleh Tim II (dua) Misi Kemanusiaan Indonesia mulai dioperasikan untuk melakukan tindakan medis operatif.
Rumah Sakit Lapangan Indonesia yang kami dirikan itu sebagaimana yang saya sebutkan pada laporan terdahulu mendapat pengakuan WHO karena memenuhi standar sebagai rumah sakit Lapangan yang memenuhi persyaratan. Dan ini pertama kalinya RS Lapangan Indonesia mendapat pengakuan Badan Kesehatan Dunia itu.
Sebenarnya kemaren RS Lapangan Indonesia ini, sudah melayani pasien yang datang namun belum melayani tindakan medis operatif. Karena peralatan untuk melakukan medis oparatif masih dalam tahap persiapan. Hari ini Kamis persiapan tersebut telah matang maka hari ini Kamis (16/2/2023) Tim medias mulai menerima pasien.
Sebelum ada pasien yang datang RS Lapangan Indonesia dikunjunginya oleh Gubernur Hatay Ziya Polad. Guna melihat langsunng Pembangunan RS Lapangan. Gubenur datang ia didampingi oleh Walikota Distrik Hassa, Osman Acar serta beberapa orang staf pemerintahan tingkat provinsi maupun staf pemerintahan Distrik Hassa.
Gubenur menyampaikan sekilas tentang Distrik Hassa yang memiliki Populasi sekitar 40.000 jiwa,. Dia berharap RS Lapangan ini dapat membantu meringankan Operasional 2 RS yang ada di Daerah distrik Hassa, saat ini tentu sangat kewalahan dalam melayani korban musibah Gempa bumi yang jumlah mencapai ribuan itu.
Gubernur Hatay akan terus Memonitor terkait Pembangunan maupun Operasional Pembangunan RS Lapangan di Daerah Hassa.
Gubernur Hatay akan memfasilitasi secepatnya terkait kebutuhan RS Lapangan yaitu Air Bersih dan Listrik.
Gubenur menjanjikan hal itu karena sebelumnya Tim support logistik dan sarana melaporkan bahwa persiap listrik, WC portabel, air bersih untuk RS lapangan kebutuhan pasien dan relawan. Sumber listrik masih memakai genset. Mesin penghangat memerlukan daya tinggi 2500 Watt. Banyak dipasang genset akhirnya genset yang dipasang pada rusak tiga unit.
Sekitar 30 menit Gubenur Hatay meninggalkan lokasi Rah Sakit Lapangan Indonesia, datang pasien bernama Said Bulut berusia 58 tahun. Pasien itu mengalami fraktur lengan (patah tulang lengan) bagian kanan akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat terjadi gempa.
Saya foto bersama Kolonel TNI AD dr Didi, SpOT (K)
Tim medis yang melakukan tindakan media operatif dipimpinan Kol TNI AD dr Didi, SpOT (K) bersama timnya langsung melakukan pemasangan gips.
Video Tim medis melakukan tindakan medis operatif.
Hanya sekitar 30 menit Pemasanga Gips selesai dikerjakan oleh dokter TNI yang murah senyum dan suka becanda ini. Pasien diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Sambungannya klik link dibawah ini;
Ikut Misi Kemanusiaan ke Turki, Malam Pertama Tidur Didalam Tenda (6)