Adat

LKAAM Sumbar dan LAM Riau Sepakati Anugerahkan Gelar Kehormatan Adat untuk Gubernur Kedua Provinsi

Pekanbaru, PilarbangsaNews

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyepakati akan memfasilitasi pemberian gelar adat kehormatan (sangsako) kepada Gubernur Riau Syamsuar dan Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi dalam waktu dekat.

Kesepakatan ini terungkap dalam pertemuan khusus Tim LKAAM Sumbar dan Pengurus LAM Riau seusai jamuan makan malam bersama di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro No. 39 Pekanbaru, Rabu (19/7/2023).

Menurut Ketua Harian LKAAM Sumbar Dr Amril Amir, M.Pd Datuak Lelo Basa, tujuan pemberian gelar sangsako adat ini adalah untuk saling mengapresiasi hubungan Provinsi Sumbar dan Provinsi Riau yang telah terjalin sangat baik, antara pemerintah dan antara masyarakatnya.

Hubungan “badunsanak” kedua provinsi ini makin dieratkan lagi kedepannya, karena adat di kedua provinsi yang sama-sama bersendikan kepada Kitabullah. “Jadi hubungan baik LKAAM dan LAM ini akan kita isi dengan agenda-agenda yang saling memajukan adat di kedua provinsi,” kata Amril Amir Dt Lelo Basa yang didampingi Waketum dan Ketua Bidang serta sejumlah Ketua LKAAM Kabupaten/Kota.

Tim LKAAM Sumatera Barat ke LAM Riau di Pekanbaru

Kata Lelo Basa, dalam waktu dekat akan dimatangkan pemberian gelar sangsako kepada Gubernur Riau Syamsuar dari kaum salah satu nagari di Minangkabau. Sebaliknya Pengurus LAM Riau juga sedang menyiapkan Gelar Kehormatan Melayu untuk Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi.

“Kami Insya Allah sudah bersepakat pula untuk memfasilitasi pemberian gelar kehormatan adat Melayu kepada Pak Gubernur Sumbar Mahyeldi,” kata Ketum DPH LAM Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil dalam pertemuan makan malam.

Dasar pemberian gelar kepada kedua Gubernur ini cukup kuat. Gubernur Riau Syamsuar sebagai pimpinan daerah telah mengayomi masyarakat Riau, yang di dalamnya banyak sekali perantau Minangkabau. Atas pengayoman anak kemenakan Minangkabau itu, sudah sepantasnya diberikan gelar adat kehormatan dan dikukuhkan sebagai Mamak orang Minangkabau.

Sementara Gubernur Buya Mahyeldi masa sekolah dan sebagian masa hidupnya dihabiskan di Dumai, Provinsi Riau. Jadi secara historis ada kaitan emosional yang kuat antara Gubernur Buya Mahyeldi dengan Riau. Dalam kepemimpinan Mahyeldi juga baik kolaborasinya dengan Provonsi Riau.

Ketum LKAAM Sumbar Dr Fauzi Bahar Dt Nan Sati menyambut baik atas kesepakatan LKAAM Sumbar dan LAM Riau ini, yang Insya Allah segera akan diwujudkan dalam bentuk penganugerahan gelar secara baralek gadang.

“Pemberian gelar sangsako adat kepada Gubernur Riau Syamsuar yang difasilitasi oleh LKAAM dan pemberian gelar adat Melayu yang difasilitasi LAM kepada Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi adalah puncak dari hubungan badunsanak. Mari kita isi hubungan ini dengan agenda adat yang bermanfaat untuk kedua daerah,” kata Dr Fauzi Bahar Dt Nan Sati, mantan Wali Kota Padang 2004-2014.

Tim LKAAM Sumbar yang ikut dalam pertemuan dengan LAM Riau adalah Ketum LKAAM Sumbar Dr Fauzi Bahar Dt Nan Sati, Ketua Harian Dr. Amril Amir Dt Lelo Basa, Waketum Drs. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah dan Reflidon Datuak Kayo, Ketua-ketua yaitu Ir. Dahler Dt. Panghulu Sati, Adius Saleh Dt. Rajo Mudo, Aresno Dt. Andomo, jajaran Sekretaris Jasril Jack Dt. Pintu Langik, Chairul Anwar Dt. Mulia, Misral Dt. Rajo Batuah dan Arfa Kasni Dt. Tumangguang, Biro-biro Azhar Nuri Dt. Rajo Nan Putiah, AK Jailani Dt. Sinaro Panjang, Hardi Siswan Dt. Marah Bangso, Zulhikmi Dt. Rajo Suaro dan Sidi Gusfen Khairul. (yah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *