Pessel

Tantangan Besar Kaum Perempuan Mendapatkan Kesempatan Kerja disektor Kontruksi Infrastruktur

Painan, PilarbangsaNews .com,-

Dalam upaya menghadapi tantangan besar mendapatkan kesempatan bekerja di bidang konstruksi yang setara dengan kaum pria, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Pesisir Selatan dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur mengadaka Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Aula Bapedalitbang Sago, Selasa, (5/9).

FGD bertemakan “Peluang dan Tantangan Perempuan Dalam Persaingan Kesempatan Kerja”, bertujuan meningkatkan peran perempuan dalam partisipasi angkatan kerja khususnya pada bidang infrastruktur dan jalan di Kabupaten Pesisir Selatan, melalui program Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dan Infrastruktur (KIAT – GESIT).

Ketua DPC IWAPI Kabupaten Pesisir Selatan, Chici Gamiachi dalam FGD tersebut selanjutnya mengatakan, ada tiga tantangan utama yang dihadapi oleh tenaga kerja perempuan di industri konstruksi, yaitu : sedikitnya lowongan/ porsi penerimaan pegawai untuk tenaga kerja perempuan, jam kerja yang panjang dan masalah kesehatan.

Untuk menghadapi Kondisi ini, kata Chici ada tiga strategi utama yang dapat digunakan oleh tenaga kerja perempuani, yaitu : menjaga kesehatan tubuh, program mentoring dan melakukan banyak pelatihan.

Narasumber pada kegiatan ini terdiri dari unsur pemerintahan yang membidangi urusan pemberdayaan perempuan,Rosmadeli, SKM, M. Biomed dan praktisi atau pelaku usaha perempuan di bidang infrastruktur dan jalan, Rosita S.Pd.

Rosmadeli, SKM, M. Biomed mengatakan peranan wanita dalam pembangunan berwawasan gender penting dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, agar tidak melihat pria dan wanita dari kacamata biologis (peran kodrati).

Pengetahuan perempuan dalam meraih berbagai peluang kerja, menumbuhkan motivasi menghadapi tantangan kesempatan kerja yang makin kompetitif.

Kata M Biomed meningkatnya sinergi stakeholders dalam mewujudkan kesetaraan gender dan inklusi sosial di berbagai bidang lapangan pekerjaan khususnya pada bidang infrastruktur dan jalan.

Ia juga berpendapat sebetulnya banyak profesi pekerjaan konstruksi yang bisa ditangani oleh perempuan seperti konsultan perencana konstruksi yang bertugas membuat dokumen detail perencanaan pembangunan.

FGD ini dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah, Ketua organisasi wanita se-Kabupaten Pesisir Selatan,Ketua Asosiasi Pengusaha Konstruksi, tokoh masyarakat, KWKP dan para pencari kerja di kalangan perempuan dan perwakilan pelaku usaha.

Dari kegiatan ini dapat mengembangkan kapasitas perempuan dalam menghadapi peluang dan tantangan dalam persaingan mendapatkan kesempatan kerja, khususnya di bidang infrastruktur dan jalan di Kabupaten Pesisir Selatan.

Selain itu kegiatan ini bertujuan meningkatkan dukungan dari stakeholders untuk mewujudkan kesetaraan gender dan inklusi sosial di berbagai bidang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *