Jakarta

Kejagung Harus Bongkar Siapapun yang Terlibat Korupsi BTS

Jakarta, PilarbangsaNews.com,–

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) diminta membongkar siapapun yang terlibat dalam mega korupsi proyek penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Kominfo tahun 2020—2022 sebesar Rp 8 Triliun yang menyeret bekas menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate ke penjara.

“Siapapun yang terlibat harus dibongkar dan diusut tuntas. Baik itu lembaga maupun perorangan harus dibongkar setuntas-tuntasnya,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS, Rabu 27 September 2023.

Menurutnya, korupsi BTS merupakan perampokan uang rakyat secara besar-besaran. Bahkan, kata Nando, korupsi itu lebih gila dari korupsi Hambalang.

“Kalau menurut saya ini korupsi gila-gilaan. Wujud proyeknya gak ada. Uangnya malah dikorupsi secara bancakan,” tegas Nando.

Dirinya menjelaskan, dalam persidangan kemarin disebut berbagai pihak maupun perorangan yang diduga menerima aliran dana korupsi BTS.

“Semuanya harus dipanggil dan diperiksa. Jangan sampai Kejaksaan Agung masuk angin menangani kasus ini,” ungkapnya.

Disisi lain, sebaiknya Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, jika melihat team yang dipimpin Fadilah Matar gagal menjalankan misi, sangat elegant jika segera mengkaji ulang poisi Fadhilah Mathar sebagai Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo.

“Kan saat Menkopolhukam Mahfud MD menjadi Plt Menkominfo menggantikan Johnny G Plate, Fadhilah Mathar tidak lulus menjalani tes asesmen. Hal itu telah diumumkan oleh Kepala Badan Litbang SDM Kominfo selaku Ketua tim seleksi jabatan Dirut BAKTI pada tanggal 23 Mei 2023. Kenapa saat Budi Arie menjadi Menkominfo Fadhilah Mathar malah lulus. Ini kan aneh. Saya bingung dengan Menkominfo Budi Arie ini. Ada apa ini,” ujarnya.

Dikatakan Nando, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo harus dipimpin oleh orang yang exspert di bidangnya.

“Karena ini menyangkut program presiden Jokowi untuk proyek di pulau terluar, terdepan dan tertinggal jangan sampai proyek BTS ini menjadi peninggalan atau legacy yang buruk bagi pemerintahan Jokowi, saat lengser nanti,” jelasnya.

Nando melihat, Budi Arie merupakan salah satu pendukung atau loyalis presiden Jokowi. Sehingga, Budi Arie berkepentingan dan punya kewajiban untuk menjaga legacy yang baik usai presiden Jokowi tidak menjabat lagi.

“Ini program luar biasa. Harusnya Budi Arie menempatkan orang-orang handal di bidangnya untuk menangani proyek ini. Jadi, nantinya proyek ini akan menjadi peninggalan yang baik baik presiden Jokowi,” demikian Nando.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *