Agama

Peringati Maulid Nabi, Warga MAN 2 Padang Diajak Petik Hikmah Kelahiran Rasulullah

Padang, PilarbangsaNews

MAN 2 Kota Padang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Ikhwanushafa, Jum’at (29/09/2023). Diawali dengan pembacaan Al Qur’an Surat al-Ahzab Ayat 40 yang berisi bahwa pada diri Rasulullah itu terdapat suri teladan yang baik bagi manusia.

Dalam kesempatan itu kepala MAN 2 Kota Padang plus keterampilan, Akhri Meinhardi mengajak warga madrasah untuk mengambil I’tibar (pelajaran) dari risalah yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW.

“Salah satu contoh yang diajarkan Nabi Muhammad adalah Shiddiq, yakni jujur. Oleh karena itu siswa harus menerapkan nilai-nilai jujur, termasuk pada saat Ujian PTS nantinya,” katanya dihadapan ribuan siswa yang memadati Masjid Ikwanusshafa.

Menurutnya, peringatan maulid Nabi bukan hanya kegiatan seremonial yang diadakan setiap tahun, tetapi bagaimana umat menjadikan momentum peringatan sebagai kegiatan yang membekas dan mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Sementara itu, Ustadz Muhammad Husein, dalam tausiahnya memaparkan tentang sejarah dan hikmah maulid Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul awal tahun Gajah. Ada peristiwa yang melatar belakangi mengapa tahun kelahiran Nabi disebut tahun Gajah.

“Menurut sejarawan, 12 Rabiul Awal saat Nabi Muhammad SAW lahir itu bertepatan dengan hari Senin. Adapun, tahun Gajah bertepatan dengan 570 atau 571 M,” sebut Muhammad Husein.

Dijelaskannya, kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun Gajah karena bertepatan dengan tahun penyerangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah bin Shabah, seorang Gubernur Jenderal Najasyi Habasyah di Yaman.

Dipaparkannya, pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah tersebut hendak menghancurkan Ka’bah. Serangan ini dilatar belakangi kemurkaan Abrahah karena mendapati kabilah Kinanah melumuri gereja yang ia bangun di Sana’a dengan kotoran.

Rencananya, Abrahah akan memindahkan pusat ibadah haji orang Arab yang ada di Ka’bah ke gereja yang ia bangun itu. Hal ini membuat kabilah Kinanah tidak terima dan lantas melumuri gereja Abrahah dengan kotoran.

“Abrahah kemudian murka begitu mengetahui hal tersebut. Dia mengerahkan pasukan besar-besaran untuk menghancurkan Ka’bah. Dalam pasukan itu, terdapat 9 atau 13 ekor gajah dan Abrahah sendiri memilih gajah paling besar sebagai kendaraannya.

Pada saat itulah, kata Muhammad Husein, Allah SWT mengirimkan utusan-Nya untuk membinasakan pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah. Datanglah burung ababil berbondong-bondong dengan membawa tiga butir batu dari neraka. Satu batu diletakkan di paruhnya dan dua lainnya dicengkeram dengan kakinya.

“Batu tersebut lalu dijatuhkan pada pasukan Abrahah. Pasukan lantas berhamburan untuk menyelamatkan diri, namun pada akhirnya tewas. Termasuk Abrahah, Peristiwa ini diceritakan dalam Al-Qur’an surah Al Fil,” ujarnya.

Selanjutnya, Ustadz Muhammad Husein mengungkapkan ada banyak hikmah Maulid Nabi yang bisa dipetik oleh para muslim. Selain itu, hikmah baik tersebut dapat diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

“Diantaranya, sebagai bukti cinta kepada Rasulullah, momentum memperbanyak salawat, bersyukur dan gembira atas kehadiran sosok yang mulia dan sempurna yaitu Rasulullah SAW, dan mengamalkan sifat dan meneruskan perjuangannya,” ucapnya. (Arul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *