Pasaman Barat

Wabup Pasbar Buka Lokakarya Aksi 6 Manajemen Data Pengetahuan Percepatan Penurunan Angka Stunting

Pasbar, pilarbangsaNews.com— Dalam rangka menindaklanjuti aksi ke-6 konvergensi stunting, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat berkolaborasi dengan Tanoto Foundation melakukan pelatihan terkait sistem manajemen data dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Lokakarya Aksi 6 Manajemen Data Pengetahuan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Risnawanto selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting (TPPS) Pasbar, di Aula Bappelitbangda Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (15/11/2023).

Lokakarya tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta, narasumber dari Satgas Percepatan Penurunan Stunting Sumatera Barat, Kemenag, para OPD, serta stakeholder terkait lainnya.

Wabup Pasbar Risnawanto menyampaikan bahwa target percepatan penurunan angka stunting di tahun 2024 mendatang adalah 14 persen. Ia berharap kolaborasi yang dilakukan Pemkab Pasbar dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta dapat menyukseskan penurunan angka stunting di Kabupaten Pasaman Barat sesuai target.

“Dengan diadakannya kegiatan lokakarya pada hari ini diharapkan dapat menyukseskan penurunan percepatan angka stunting sebagaimana yang ditargetkan di tahun 2024 senilai 14 persen. Pemerintah Daerah bersama Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta selalu bekerja sama kurang lebih 3 tahun dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di daerah Kabupaten Pasaman Barat,” Ucapnya.

Wabup Pasbar Risnawanto menegaskan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan saja, namun juga termasuk masalah ekonomi, sosial, budaya, serta pola asuh masyarakat yang kurang tepat. Pemda Pasbar terus melakukan kolaborasi bersama perusahan yang ada di Pasbar. Kolaborasi guna mempercepat penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem itu dilakukan dengan sejumlah perusahaan yang ada di Pasaman Barat untuk mencapai target penyelesaian target kemiskinan pada angka 6,65%, angka prevalensi stunting menjadi 14,00% dan penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi 0,00% pada tahun 2024.

“Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara pemerintah daerah dengan perusahaan, terutama di daerah perusahaan tersebut beroperasional. Stunting dan kemiskinan ekstrem menjadi target pemerintah pusat yang harus diturunkan. Kami dan Bupati langsung ke perusahaan-perusahaan tersebut dalam rangka menyampaikan dan mensosialisasikan apa itu stunting dan kemiskinan ekstrem. Karena banyak sekali perusahaan-perusahaan yang belum tahu apa itu stunting dan kemiskinan ekstrem terutama perusahaan perkebunan swasta di Pasbar. Sehingga CSR perusahaan mereka terfokus pada penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Seperti di Kecamatan Kinali berdasarkan hasil pendataan terdapat 12 perusahaan swasta dan 85 anak masuk dalam data stunting di kecamatan tersebut, total anggaran yang dibutuhkan telah terdaftar di Bappelitbangda Pasbar dan akan dibagi kepada 12 perusahaan yang ada di Kecamatan Kinali,” Katanya.

Diakhir sambutan, ia menegaskan bahwa keikutsertaan perusahaan baik BUMN maupun swasta sangat menentukan angka percepatan penurunan stunting yang ada di Kabupaten Pasaman Barat.

Sementara itu perwakilan Tanoto Foundation Fransisca Rina Wulandari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kerjasama percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Pasaman Barat. Ia berharap agar Pasaman Barat bisa mencapai persentase penurunan angka stunting yang telah ditargetkan yaitu 14 persen.

“Kegiatan hari ini adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari kami terkait dengan fokus kami yaitu untuk membantu penurunan angka stunting di Kabupaten Pasaman Barat. Jadi harapan kami pada acara ini, semoga ke depannya kita bersama-sama untuk bisa memenuhi aksi konferensinya, dengan adanya acara ini dapat meningkatkan peringkat Pasaman Barat dalam penurunan angka stunting,” Harapnya.

“Ke depan kami harapkan agar kita sama-sama bersinergi untuk menurunkan stunting di Indonesia khususnya Kabupaten Pasaman Barat. Kami selalu terbuka untuk kita berdiskusi juga melakukan segala macam aksi untuk melakukan penurunan angka stunting di Pasaman Barat ini,” Ujarnya. (Man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *