Film

Siswa MAN 2 Kota Padang Produksi Film “Katua Salah Memilih Jalan”

Padang, PilarbangsaNews

Belasan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Padang memulai produksi film “Katua Salah Memilih Jalan”. Kegiatan produksi dilakukan dibeberapa tempat yang berada di wilayah Kota Padang.

“Produksi dilakukan di empat lokasi yang berbeda yakni sebuah pondok di Lanud Tabing, rumah siswa, kedai dekat PDAM gunung pangilun dan beberapa lokasi di madrasah,” kata Farid Mubdi siswa kelas XII IPA 8, sutradara Film, Rabu (22/11/2023).

Produksi film melibatkan 15 orang siswa berasal dari kelas XII. Masing-masing memerankan tokoh utama, seperti tokoh “Katua”, ketua KPU, pasangan calon, peran dukun, peran menyogok, dokter, dll. Sementara properti yang digunakan, alat dukun, kotak suara dan lain sebagainya.

Produksi film dipimpin langsung sutradara, Farid Mubdi (XII IPA 8), sementara untuk kameramen Hadid Hamar (XII IPA 8), penulis naskah Zakiyah Rahmah (XII IPA 8). Selain itu juga ikut mendampingi pembina MPK/OSIM, Betty Revita dan tim humas Syahrul.

Film yang berjudul “Katua Salah Memilih Jalan” ini diproduksi oleh kru film siswa MAN 2 Kota Padang dalam rangka kompetisi Film Pendek Hari Anti Korupsi Dunia (Hakordia) 2023 yang digelar oleh Inspektorat jenderal (itjen) Kemenag RI.

Menurut Farid Mubdi, Film “Katua Salah Memilih Jalan” ini menceritakan kisah seorang siswa yang dipanggil dengan sebutan ‘Katua’ (ketua) oleh teman-temannya, yang sangat berambisi sekali untuk menjadi ketua OSIS.

Berbagai upaya dilakukan sang “Katua” dengan tim suksesnya agar ia bisa memenangkan kontestasi pemilihan tersebut. Namun usaha yang dilakukan itu mengarah kepada perilaku koruptif yang bertentangan dengan azas pemilu yang jujur dan adil.

“Sang “Katua” ini bersama tim suksesnya bukan hanya melakukan suap kepada pemilih, tapi juga mempengaruhi ketua KPU dengan dengan cara menyogok agar memenangkannya,” tutur Farid Mubdi.

Bahkan katanya, usaha sang “Katua” untuk memuluskan ambisinya untuk menang tak berhenti disitu, ia bersama wakilnya menemui orang pintar atau dukun. Melalui dukun tersebut, sang ‘katua’ menerima mantra-mantra tertentu agar disenangi oleh pemilih.

“Alhasil sang “Katua” ini terpilih sebagai ketua OSIS dengan perolehan suara terbanyak. Tapi kelanjutan ceritanya tidak bisa kami bocorkan karena ini akan dilombakan, tunggu saja tanggal tayangnya,”beber Farid Mubdi.

Perlu diketahui, Inspektorat Jenderal (itjen) Kemenag RI menggelar kompetisi film pendek Hakordia 2023. Kompetisi yang dimulai 10-29 ini diikuti siswa MTs/MA se Indonesia. Tak tanggung-tanggung, panitia menyediakan hadiah total Rp73 juta untuk ivent ini. (Arul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *