Seminar Nasional Astronomi dan Geologi dalam Rangka Pasaman Equator Festival 2024
Pasaman, PilarbangsaNews
Seminar nasional Astronomi dan Geologi dalam rangka Pasaman Equator Festival tahun 2024 berjalan sukses dan meriah. Lebih 500 orang guru fisika maupun geografi dan kepala sekolah hadir mengikuti seminar yang dihelat di lantai III Kantor Bupati Pasaman, Jumat (22/3/2024).
Bupati Pasaman membuka sekaligus sebagai keynote speaker pada seminar tersebut mengatakan bahwa potensi Pasaman sebagai wisata astronomi sangat besar dan harus dimaksimalkan untuk menambah daya tarik wisata dan percepatan Pasaman tujuan wisata.
“Dilaluinya Pasaman oleh garis khatulistiwa sangat potensial menjadikan Pasaman sebagai wisata alam astronomi, harus dimaksimalkan,” ungkap Sabar AS.
Bupati Sabar AS menambahkan, hadirnya para ahli astronomi dan geologi nasional di Pasaman merupakan langkah positif dalam mengembangkan potensi alam Pasaman menjadi daya tarik wisata.
“Melihat wajah para nara sumber yang hadir ini, menyakinkan kita akan potensi alam Pasaman mampu menjadi daya tarik nasional,” tambahnya.
Bupati Pasaman Sabar AS bersama peserta seminar nasional astronomi dan geologi
Kepada para guru diharapkan menjadi delegasi dalam mempromosikan wisata edukasi astronomi ini kepada seluruh pelajar di Pasaman dan luar Pasaman. “Ke depan bapak/ibu akan jadi delegasi pengembangan wisata astronomi di Pasaman,” harap Sabar AS.
Seminar yang dihadiri oleh para nara sumber nasional yang sudah ahli, baik akademis maupun praktisi tentang astronomi, geologi, planetarium dan observatorium. Nara sumber yang dimaksud adalah ahli astronomi ITERA Lampung Dr. Aji, pakar geologi ITERA Yanda, pengelola Planetarium Imah Noong Bandung Hendro Setyanto dan penceramah planetarium Jakarta Ronny Tsamara.
Seminar yang diselenggarakan bakda Ashar hingga menjelang berbuka puasa ini berjalan meriah dan penuh makna. Para pendidik di Pasaman mendapat wejangan tentang keastronomian dan geologi.
“Potensi Pasaman yang dilalui garis khatulistiwa mendukung penampakan benda langit yang luas karena berada di tengah-tengah. Penampakan langit di Bonjol akan lebih menarik penampakan selatan dan utaranya akan lebih luas,” ungkap Aji tenaga ahli astronomi ITERA Lampung.
Begitu juga Yanda nara sumber tentang geologi juga memaparkan potensi taman bumi Pasaman yang luar biasa dan mampu menjadi geopark berkelas dunia.
Sementara itu, Hendro yang merupakan pendiri planetarium Imah Noong bangga dengan potensi Pasaman dan langkah pengembangan yang dilakukan, serta Roni Tsamara menyatakan bahwa Planetarium Equator Pasaman kedepannya akan menjadi satu-satunya di Pulau Sumatera dan satu-satunya di dunia yaitu planetarium yang berada di garis katulistiwa. Kondisi ini menjadi hal menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. (Zul)