KPU Sumbar Pindahkan TPS Akibat Status Waspada Gunung Marapi
Padang, PilarbangsaNews
Status Gunung Marapi meningkat, seiring lonjakan aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan ini memaksa Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengambil langkah-langkah mitigasi terkait Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada dalam zona berbahaya.
Langkah ini diambil agar pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat 2024 tetap berlangsung dengan aman. Di Kabupaten Agam, terdapat tiga TPS yang harus dipindahkan akibat ancaman erupsi Gunung Marapi.
Surya Efitrimen, Komisioner KPU Sumatera Barat, menjelaskan bahwa sebanyak 580 pemilih dari tiga TPS tersebut akan diarahkan untuk memilih di lokasi yang aman.
“Status Gunung Marapi yang meningkat membuat kami mengambil keputusan untuk memindahkan TPS yang berada di radius terlarang dari kawah. Langkah ini diambil demi keselamatan pemilih dan petugas TPS,” ungkap Surya Efitrimen pada pertemuan media bertajuk Debat Publik Pertama dan Persiapan Pemungutan Suara serta Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur Sumatra Barat 2024, Selasa (12/11/2024).
Di Kabupaten Tanah Datar, dampak dari aktivitas vulkanik ini juga cukup signifikan. KPU mencatat adanya tiga kecamatan yang berpotensi terkena dampak langsung, yaitu Kecamatan Pariangan, Kecamatan Lima Kaum, dan Kecamatan Sungai Tarab. Di Kecamatan Pariangan, ada tiga TPS yang rawan karena berdekatan dengan aliran lahar dingin dari Gunung Marapi. Selain itu, terdapat pula tiga TPS yang berada dalam radius bahaya dekat kawah Marapi.
Menurut Surya, KPU Sumatera Barat telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memantau situasi terkini dan mengambil tindakan lebih lanjut jika situasi tidak kondusif.
“Jika aktivitas Gunung Marapi semakin meningkat dan dinyatakan berbahaya, semua TPS di wilayah tersebut akan segera dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di dalam kecamatan masing-masing. Ini juga berlaku untuk TPS di kecamatan lainnya yang berpotensi terdampak, seperti di Kecamatan Lima Kaum dan Sungai Tarab,” jelas Surya Efitrimen.
KPU dan BPBD mengedepankan keselamatan pemilih dan petugas dalam setiap langkah mitigasi. Dengan adanya koordinasi yang intensif antara KPU dan BPBD, diharapkan proses pemungutan suara pada Pilkada Sumatra Barat 2024 dapat berlangsung lancar tanpa mengorbankan keselamatan. Selain itu, KPU memastikan bahwa setiap pemilih akan mendapatkan akses yang aman ke TPS, sehingga hak pilih mereka tetap terjaga dalam kondisi bencana sekalipun.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi memang menjadi perhatian serius, terlebih dalam masa Pemilu yang melibatkan ribuan warga di wilayah sekitar gunung. Situasi ini membuat KPU semakin gencar mengimbau masyarakat agar mengikuti arahan pihak berwenang dan tidak mendekati area rawan yang telah ditentukan.
Selain itu, pemilih diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti jadwal pemilihan yang sudah disiapkan, sementara KPU bersama BPBD akan terus melakukan pemantauan di lapangan. (Gilang)