Artikel

Silaturrahmi Bersama Ustadz Alfian Tanjung

Bismillahir Rahmanir Rahiem

Syukron, terima kasih, hatur nuhun adinda Ustadz Alfian Tanjung.(AT) tokoh dakwah Islamiyah Nasional, mujahid dakwah terkemuka Indonesia. Alhamdulillah, beliau telah berkunjung, bersilaturrahmi ke rumah saya di Kampung (Kp) Wangun Atas Rt 06 Rw 01 No.16 Kel.Sindangsari Kota Bogor Timur pada hari Senin 23 Desember 2024.

Barang tentu,
saya merasa senang dan bersyukur kepada Allah SWT atas kedatangan beliau seorang tokoh masyarakat ke rumah saya yang ada di kampung. Saya mohon maaf apabila, ada hal-hal penyambutan saya sekeluarga yang tak berkenan di hati. Harap maklum mukim di kampung, banyak kekurangan-kekurangannya, rumah sederhana nan bersahaja, penuh tumpukan ribuan buku-buku di perpustakaan dan gambar-gambar di gallery Ecofunopoly, karya-karya dan berbagau piagam penghargaan putri sulungku, Annisa Hasanah.

Saya senang dan merasa berbahagia, dikunjungi seorang tokoh mujahid dakwah Islam Indonesia tersohor, yang saya sangat mengenal sepak-terjang dalam membangun opini publik “amar makruf nahi mungkar” dan materi dakwahnya di berbagai media forum yang menginspirasi dan mencerahkan umat dan bangsa Indonesia.

Diantara tulisannya sebagai materi dakwah Islamnya yang sangat terkenal dan populer adalah mengingatkan Umat Islam Indonesia akan ancaman ideologi dan paham komunisme, dimana anak keturunan kader PKI banyak menempati posisi strategis di Parpol tertentu dan mengisi birokrasi serta ada yang menduduki jabatan di lembaga negara. Ustad AT, saya mengakui akan kecerdasan dan bahkan keberaniannya dalam mengungkap gejala sosial politik kekirian yang tengah berlangsung di tanah air satu dasa warsa terakhir.

Saya sendiri juga sependapat dengan gerakan dakwah dan pemikiran yang beliau Ustadz AT sampaikan dalam tulisan dan materi dakwahnya, yang akhirnya saya juga ikut berpartisipasi menulis beberapa artikel tentang “reinkernasi” PKI di Indonesia 1-2 tahun lalu, dimuat di beberapa media sosial.

Dasar pemikiran kami untuk mengungkap fenomema sosial politik “kiri baru” di Indonesia cukup kuat, tampak dari berbagai regulasi dan public policy di era kepemimpinan Presiden RI Jokowi, dengan the ruling partynya PDIP, arah kebijakan politik yang lebih condong ke negara tirai bambu, RRC, dan membuat poros Jakarta-Peking RRC.

Begitu juga keberanian dan keterus-terangan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Ciptaning menulis buku.”Aku Bangga Menjadi Anak PKI” yang cukup viral di.medsos, tersiar di media massa Koran dan TV, sehingga menjadi perhatian publik.

Salah seorang mujahid dakwah Islam Indonesia yang giat dan getol bersuara keras menolak “reinkarnasi” kader PKI itu.adalah Ustadz AT. Saya berterus terang, saya mengagumi dan mendukung apa dan mengapa yang beliau sampaikan tentang penyadaran ummat akan bangkitnya kader PKI dan ancaman bagi bangsa Indonesia, terutama bagi umat Islam Indonesia.

Konsekwensi atas keberanian dalam penyampaikan materi dakwah “anti PKI” dan keteguhan hatinya (istiqomah) mengingatkan umat Islam dan bangsa Indonesia di era regim Presiden RI Jokowi, beliau Ustadz AT terkena “fitnah” dan dilaporkan oleh peringgi PDIP ke pihak Kepolisian RI, kemudian perkaranya naik ke Pengadilan, dan akhirnyab beliau didakwah “bersalah” melanggar hukum, sehingga divonis hakim lk 4 tahun penjara dan sempat masuk penjara atau rumah tahanan berpindah-pindah. Tentang pengalaman “pahit” beliau ditahanan dan atau dipenjara, sempat saya tanyakan kepada beliau, sewaktu Ustadz AT berada di rumah saya untuk bersilaturrahmi dan bertukar pikiran, mendiskusikan mengenai dinamika dakwah Islam Indonesia dan ancaman ideologi komunisme di tanah air seperti apa kemungkinannya ?

Hampir lk 3 jam, Ustadz AT berada di rumahku, kami berdiskusi di ruang tamu, ruangan perpustakaan pribadiku dan di kebun yang ada dibelakang rumahku di kampung Wangun Atas Kel.Sindangsari Bogor. Banyak dan beragam hal, menjadi topik bahasan, yang kami bicarakan dan diskusikan, terutama pengalaman pribadi menjalani kehidupan. Keberadaan Ustadz AT di rumah, bertamu mulai jam 9 sd pkl 11.45 wib (lk 3 jam) kami saling memanfaatkan waktu untuk berbagi pengalaman. Entah mengapa? Dalam pertemuan kami tersebut, saya lebih banyak mendapat pertanyaan-pertanyaan “berat” dari ustadz AT. Saya pun menjawab sejujur-jujurnya atas dasar pengalaman pribadi dalam hidup yang pernah saya alami, terutama soal-soal prinsip dan cita-cita (idologi) serta mindsetku dalam berbagai aspek kehidupan sosial dalam perspektif Islam (Dinnulslam), terutama terkait dengan aklaqul karimah seperti berwakaf, bersedekah, bertadarus Al Quran, hidup berkeluarga, hidup berprofesi dosen di kampus, dan bergaul di masyarakat, dll, termasuk peran dan fungsi KeIcmian dalam memperjuangkan aspirasi umat Islam, kebetulan saya memang adalah aktivis ICMI di tingkat wilayah khusus Bogor, dan tingkat nasional, dimana saya selaku Dewan Pakar MPP ICMI.

Kami bertukar pikiran tersebut selama lk 3 jam tersebut, sungguh menyenangkan dan saya juga bersyukur serta merasa berbahagia atas kunjungan silaturrahmi ke rumahku. Dan saya tahu bahwa ustadz AT baru tiba di station KA Gambir Jakarta, pagi Senin langsung berangkat menuju rumah saya, yang beralamat di perapatan Ciawi Bogor, tepatnya di kampung Atas Kel.Sindangsari. Walaupun saya lihat wajah ustadz AT agak kelelahan, akan tetapi semangat untuk berbicara, berdiskusi dengan saya AA tetap bersemangat dan penuh arti serta bermakna.

Kami sama-sama sedang menunaikan ibadah sunnah Rasulullah, shaum Senin, sehingga aneka ragam makanan dan minuman yang telah disiapkan nyonya rumah, terpaksa tidak disentuh dan dicicipi, tetap utuh.

Dipenghujung waktu kunjungan ustad AT di rumahku, selanjutnya saya bawa ustadz AT melihat gallery Ecofunmonopoly karya puteri sulungku.Annisa Hasanah (32 thn)/mahasiswa S3 Kyoto University. Kemudian untuk mendapat suasana segar “out door”, saya bawa ustadz AT melihat tanaman dan pepohon buah-buahan dan tanam hias yang tumbuh di 2 lokasi kebunku yang luasnya tak seberapa, kebunnya ada di belakang rumahku.

Alhamdulillah, kami menikmati suasana segar di kebun, ngobrol di saung sederhana, dan kami hanya bisa memetik beberapa buah Pepaya California, setandan buah Pisang Kepok Kecil yang sudah tua dan buah jeruk nipis,serta buah Limus/Kuni, sebagai “oleh-oleh” buah tangan untuk dibawa pulang ke rumahnya di Jakarta. Sedang pepohon buah Alpukat dan Rambutan Rapiah sudah berbuah tapi masih hijau dan kecil-kecil belum siap panen, dan pohon mangga dan jambu pun sudah lewat masa panennya, sudah habis dipetik buahnya beberapa minggu yang lalu, disedekahkan kepada para tetangga, sahabat dan kerabat.

Alhamdulillah,
tepat pukul 11.45 wib, kami bersalaman “cipika-cipiki” dan beliau berkata “saya kagum dengan Antum”, sambil berseloroh Ustadz AT, . “antum layak jadi menteri’, dia masuk ke mobilnya, sambil menutup pintu, mobil Alfard berwarna putih itu, yang dikendari/sopir oleh putranya ustad AT bernama Iqbal, dari halaman rumahku meluncur ke Jakarta melalui jalan tol Jagorawi menuju Jakarta. Saya pun spontan, melambaikan tangan, seraya mendoakan, semoga ustadz AT sahabat saya seperjuang/mujahid dakwah Islam, selamat dalam perjalanan dan tiba di rumahnya bersama keluarganya dalam keadaan sehat walaffiat, always happy. Saya sungguh senang dan juga berbahagia, beliau telah bertamu ke rumah saya dengan ikhlas dan segala kerendahan hatinya. Padahal saya pun menyadari bahwa saya ini apalah hanya orang kampung yang lahir dan besar dari desa dengan latar belakang keluarga yang “biasa-biasa” saja. Barang tentu saya merasakan ini sesuatu anugerah, momentum yang berharga bagi perjalanan hidup saya hingga kini telah memasuki masa “lansia 65 thn” sejak tgl 8 Oktober 2024 yang lalu, masih ada orang yang menyapa, subhanallah. Saya bersyukur.kepada Allah SWT bahwa masih ada orang hebat yang saya kagumi sepak terjang perjuangan dakwah Islamiyahnya, beliau mau datang menemui saya di rumah “gubukku” yang sederhana, beralamat pinggir tol Bocimi di kampung Wangun Atas.

Semoga silaturrahmi Ustadz AT yang inspiratif bersama saya AA yang berlangsung penuh kekeluargaan atas landasan semangat ukhuwah Islamiyah, dirahmati dan diberkahi Allah SWT, Aamiin3 YRA.
Sampai jumpa lagi lain kesempatan,..insyaAllah.###

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Botim.City, 23 Desember 2024

Wassalam

Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisannya di media sosial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *