Semua Kita Berpotensi Menciptakan Bencana Itu Datang
Siapapun anda dan apapun jabatan pangkat atau status sosial anda, semua kita berpotensi mencipta kan bencana ini datang mendera.
Dalam sebuah AyatNya Allah mensitir;
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu,” (QS. As Syura: 30)
Saudara, pernahkah memikirkan apa penyebab Allah menimpakan bencana pada suatu kaum atau negeri? Adakah kita meyakini bahwa bencana hadir dikarenakan ulah tangan kita sendiri, yakni disebabkan banyaknya dosa yang kita lakukan? Ataukah kita mengikuti prasangka buruk bahwa Allah menzalimi hambaNya dengan bencana kekeringan atau kelaparan atau banjir dan longsor yang ditimpakan pada suatu kaum?
Masih banyak diantara kita yang belum menyadari bahwa ada korelasi antara perbuatan dosa dengan datangnya bencana. Padahal Allah dan RasulNya telah menjelaskan hal ini, di dalam banyak ayat dan hadits, berikut beberapa di antaranya:
1. Dosa karena mengingkari nikmat Allah
Sungguh dahsyat dosa mengingkari nikmat yang diberikan Allah, padahal segala hal yang ada dalam hidup kita merupakan karuniaNya, tapi kita justru menyatakan nikmat tersebut sebagai hasil dari kecerdasan kita sendiri, atau hasil dari usaha keras yang kita lakukan. Maka tak heran jika Allah menimpakan bencana pada orang-orang yang kufur nikmat seperti ini.
“Mereka mengetahui nikmat-nikmat Alloh, (tetapi) kemudian mereka meningkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir,” (QS. An Nahl: 83)
Dosa akibat kufur ini bisa mengakibatkan Allah menurunkan kelaparan dan ketakutan pada sebuah negeri:
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat,” (QS. An-Nahl: 112)
2. Dosa berbuat zalim
Allah telah berjanji takkan pernah membinasakan sebuah kota melainkan disebabkan penduduk kota tersebut dalam keadaan melakukan perbuatan zalim yang sifatnya masif.
Berbuat zalim berbuat kesewenangan penguasa kepada rakyatnya, aparat hukum kepada pencari keadilan, perbuatan zalim mereka yang kuat kepada yang lemah.
“Dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman,” (QS. Al Qhashash: 59)
Demikian pula sebuah negeri yang penduduknya banyak berbuat zalim, maka Allah akan menimpakan azab yang pedih dan keras, entah berupa bencana alam ataupun bentuk azab lainnya.
“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras,” (QS Huud:102)
3. Dosa orang-orang yang hidup mewah namun melakukan kedurhakaan
Berhati-hatilah jika kita termasuk ke dalam golongan yang Allah berikan kesempatan untuk merasakan hidup mewah di sebuah negeri, karena jika kita melakukan kedurhakaan pada Allah, maka hal tersebut dapat menjadi alasan bagi Allah untuk menghancurkan negeri tersebut sehancur-hancurnya.
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya,” (QS. Al Isra’ : 16)
Hal ini dikarenakan Allah menjanjikan untuk melimpahkan rezeki dari langit dan bumi untuk penduduk negeri yang beriman dan bertaqwa padaNya. Namun Allah juga telah memperingatkan akan membalas dengan siksa atas perbuatan buruk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” (QS. Al-A’raaf : 96)
4. Dosa melakukan perbuatan zina dan memakan riba secara terang-terangan
Saat ini perbuatan zina sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan, di mana perempuan-perempuan menjajakan dirinya di sosial media, auratnya disingkap untuk menarik perhatian laki-laki.
Juga makin maraknya foto dan video porno yang direkam sendiri oleh para pelaku zina, dengan tujuan disebarluaskan ke khalayak ramai. Naudzubillah. Padahal zina secara terang-terangan merupakan perbuatan keji dan penyebab datangnya bencana untuk suatu kaum.
“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh ke dalamnya –dan aku berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menjumpainya- (niscaya akan turun kepada kalian bencana): (1)Tidaklah nampak zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya,” (HR. Ibnu Majah)
Demikian juga dengan suburnya riba, seolah-olah kaum di negeri tersebut telah rela diazab jika mereka berzina dan memakan riba secara terang-terangan.
“Apabila perbuatan zina dan riba sudah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu telah rela terhadap datangnya adzab Allah untuk diri mereka,” (HR. Hakim)
5. Dosa berbuat curang dengan mengurangi takaran dan timbangan
Banyak pedagang yang berbuat curang atas barang dagangannya. Mereka mengurangi takaran atau timbangan sehingga bisa mengambil untung lebih dari perbuatan tersebut.
Tanpa disadari, mencurangi timbangan dapat mendatangkan bencana berupa kekeringan dan gagal panen, serta susahnya penghidupan di suatu negeri.
“Tidaklah (suatu kaum) mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa paceklik, susahnya penghidupan dan kezaliman penguasa atas mereka,” (HR. Ibnu Majah)
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam,” (QS. al-Muthaffifîn:1-6)
6. Dosa karena tidak membayarkan zakat
Orang-orang yang menahan hartanya dari berzakat, maka hujan akan tertahan pula dari mereka, sehingga negeri mereka akan mengalami kekeringan.
“Tidaklah (suatu kaum) menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak akan diberi hujan,” (HR. Ibnu Majah)
7. Dosa karena membiarkan kemaksiatan terjadi padahal mampu mencegahnya
Bencana juga akan hadir di negeri yang penduduknya tidak melakukan kewajiban nahi mungkar, serta membiarkan perbuatan keji dilakukan tanpa mencoba mencegahnya sama sekali meskipun mereka memiliki kemampuan untuk mencegahnya.
“Tidaklah suatu kaum yang di tengah-tengah mereka dilakukan kemaksiatan, sedang mereka mampu mencegahnya, tetapi tidak mau mencegahnya, melainkan Allah akan menimpakan adzab secara merata kepada mereka,” (HR. Abu Dawud)
Mengapa hal ini terjadi? Mengapa kita sebagai muslim tidak diperbolehkan membiarkan saudara kita yang lain berbuat kemungkaran?
“Perumpamaan orang-orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan orang-orang yang melanggarnya bagaikan suatu kaum yang berbagi-bagi tempat di sebuah kapal, sebagian dari mereka ada yang mendapatkan bagian atas kapal, dan sebagian lainnya mendapatkan bagian bawahnya. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal, jika hendak mengambil air, melewati orang-orang yang berada di atas mereka. Mereka berkata, “Seandainya kita melubangi bagian kita dari kapal ini, niscaya kita tidak akan mengganggu orang-orang yang berada di atas kita.” Apabila mereka semua membiarkan orang-orang tersebut melaksanakan keinginannya, niscaya mereka semua akan binasa; jika mereka mencegah orang-orang tersebut, niscaya mereka selamat dan menyelamatkan semuanya,” (HR al-Bukhari).
8. Dosa mengumpulkan harta haram
Selanjutnya, bencana banjir dan longsor akan datang pada orang-orang yang sibuk mengumpulkan harta haram yang diperoleh dengan cara yang tidak benar.
“Barangsiapa mengumpulkan harta dengan tidak sewajarnya (tidak benar) maka Allah akan memusnahkannya dengan air (banjir) dan tanah (longsor),” (HR. Al-Baihaqi)
Sahabat, semoga kita tersadar bahwa bencana yang menimpa suatu kaum sangat mungkin disebabkan dosa-dosa yang dikerjakan oleh kaum itu sendiri. Maka semoga kita tidak termasuk orang-orang yang menjadi penyebab turunnya bencana di negeri ini. Meskipun saya dan anda setiap hari bergelimang dosa. (SH)
Disadur dari tabung wakaf.com