Dr Risnaldi Ibrahim dan Bakri Bakar SH Berpeluang Jadi Bupati Pessel?
Batang Kapeh, Pilarbangssnews.com, — Kedua lelaki gagah di foto itu, yang sebelah kanan memiliki nama Risnaldi Ibrahim, putra Bayang Pesisir Selatan, tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Sumbar periode 2014-2019. Tapi untuk periode 2019-2024 Risnaldi tak berhasil lagi.
Ibarat satu unit mobil, “mobilnya” Risnaldi kini lagi “diparkir”, setelah selesai mengangkut aspirasi konstituennya di DPRD Sumbar selama satu priode. Risnaldi parkir karena perolehan suaranya dikalahkan oleh Bakri Bakar, sehingga yang duduk di DPRD Provinsi adalah Bakri Bakar.
Bakri Bakar (yang fotonya sebelah kiri), putra kelahiran Indopuro (Indrapura-Pessel) sudah sepantasnya pula duduk di kursi DPRD Provinsi Sumbar, mengingat perjalannya karir politik Bakri, terutama dalam pilkada, selalu gagal. Kali ini atas izin Allah SWT, Bakri diberi kesempatan untuk mengicok (mencicipi) gaji sebagai anggota DPRD Provinsi Sumbar.
Seandainya di pileg itu, Bakri Bakar gagal, hancurlah dia, berarti ratak tangan mantan ASN yang mulai diangkat jadi PNS di Pemda Pesisir Selatan ini, tak bernasib untuk menjadi pejabat politik.
Dua kali Bakri Bakar, jadi calon wakil bupati, gagal dan sekali bertarung sebagai calon bupati, dia juga kalah.
Sejauh ini memang ratak tangan Bakri Bakar untuk jadi bupati atau wakil bupati belum ada, walupun dia adalah calon yang paling populer di Pesisir Selatan. Tapi entah lah kedepannya. Allahu ‘alam, hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui.
Saya yakin, Bakri Bakar tak akan berani melakukan tindakan spekulan, dengan kembali mencoba mencalonkan diri jadi calon bupati/wakil bupati yang akan bertarung pada tahun 2020 depan.
Pertama karena dia baru kali ini jadi anggota DPRD Provinsi, belum dilantik, belum terima gaji dan untuk meraihnya telah menghabis semua energi positif ditubuh Bakri. Isi puro (isi kantong) yang salama ini dihemat-hematkan ludes untuk membiayai cost politik di pileg.
Alasan itulah menurut asumsi saya, Bakri tak akan berani lagi turun ke gelanggang pilkada untuk 2020 depan.
Lalu Risnaldi Ibrahim, apakah “mobilnya” yang lagi parkir bakal ada “penumpang?” Dengan kata lain apakah Risnaldi Ibrahim akan ikut pada alek gadang pilkada Pesisir Selatan?
Tak ada yang bisa memastikan, termasuk Risnaldi sendiri sebagai orang yang punya diri, dia tak akan bisa memastikan apakah nanti akan ikut mencalonkan diri atau tidak.
Saya yakin mungkin dia akan berbasa basi jika dia mencalonkan diri sebagai bupati Pesisir Selatan, karena ada suami Lisda Hendrajoni, sebagai petahana dan seperti diketahui Lisda Hendrajoni sendiri adalah anggota DPR-RI dari Partai Nasdem sama sama satu partai dengan Risnaldi Ibrahim.
Sementara Hendrajoni sendiri sebagai petahana agar bisa tercalon lagi jadi calon Bupati harus ada partai yang akan mendukung.
Hendrajoni saat ini tidak punya partai, sebagaimana kita ketahui dia mengundurkan diri dari PAN lantaran dalam Pilpres 2019 yang baru lalu, bupati berkumis rapi ini memilih Jokowi-Amin
Walaupun Hendrajoni tidak punya partai, dengan keberadaan Lisda di partai Nasdem, yang telah berhasil menambah peroleh kursi DPR-RI untuk dapil Sumbar, dapat mempermulus Hendrajoni mendapatkan dukungan Surya Paloh.
Kalau kita telisik lebih dalam lagi banyak faktor yang menjadi alasan bagi Risnaldi Ibrahim terhalang untuk mencalonkan diri sebagai calon bupati yang akan diusung oleh partai Nasdem.
Bahkan untuk jadi wakilnya Hendrajoni, putra Bayang yang bergelar doktor ini, juga memiliki peluang yang sempit, tak mungkin Nasdem mengajukan calon sekaligus untuk bupati/wakil bupati.
Partai Nasdem harus berkoalisi dengan partai lain, sehingga dapat memenuhi syarat untuk mengusung pasangan bupati/wakil Bupati. Itu baru persoalan syarat belum lagi pertimbangan elektabilitas dari sang calon.
Bagi Hendrajoni sebagai petahana yang masih punya kans besar terpilih lagi untuk priode ke 2 masa jabatan sudah pasti fokus pada pertimbangan elektabilitas sang calon wakilnya itu, siapa dipilih berpasangan nanti adalah calon yang memiliki elektabilitas yang bisa mendongrak peroleh suaranya.
Lalu Risnaldi Ibrahim?
Mungkin masa “parkirnya” memakan waktu yang cukup panjang sampai pileg 2024 jika dia masih bertahan di Partai Nasdem. Entahlah kalau penggemar pengendara motor trail/trabas ini pindah ke partai lain. Allahu’alam….
Sebab kata kebanyakan politisi, politik itu dinamis kadang sulit diprediksi, hari ini mungkin si A akrab dengan si B, tapi besok mungkin akan ada teman baru. Itu adalah sesuatu yang lumrah, anda dan saya mari kita pahami hal demikian itu.
(****)