.

RUU Kelapa Sawit Digolkan Jelang Pimilu, Untungkan Mafia Persawitan

.

.

PILARBANGSANEWS. COM. JAKARTA,– Kepala Laboratorium Kedaulatan Pangan dan Agribisnis Kerakyatan (Lab KPAK) Petani Unit Riau, Sahat Mangapul Hutabarat mengaku tidak heran jika Rancangan Undang-undang (RUU) Kepala Sawit akan di golkan menjelang Pilkada atau Pemilu ini.

Dirinya mengkritisi RUU Kelapa Sawit itu tidak sama sekali berpihak pada petani. Bahkan, kata dia, RUU Sawit tidak membumikan Pancasila dan membuat Petani semakin jauh dari keadilan sosial serta kedaulatan pertanian berintegrasi.

Menurutnya, banyak pihak memprediksi RUU tentang Perkelapasawitan akan lolos terutama mendekati suasana panasnya arus kepentingan biaya Pilkada dan Pemilu.

“Pemain sawit selalu mengklaim besarnya peranan industri sawit dalam mendongkrak perekonomian bangsa, seakan akan industri sawit jalan keluar keterpurukan ekonomi bangsa ini,” ujarnya kepada wartawan Senin (23/4/2018).

Petani sawit rakyat benarkah sejahtera? Sama saja nasibnya dengan Petani jenis lain, Petani sawit prakteknya tetap jadi hisapan mafia pertanian. Bahkan saat Pemilukada harga BTS turun drastis, sementara minyak sawit semakin melonjak. Aneh.

“20 tahunan lalu Petani sawit rakyat yang berasal dari Sumatra Utara (daerah awal industri sawit) berlomba-lomba membuka hutan untuk di tanam sawit, merambah ke propinsi Riau, Jambi, Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu bahkan sampai Kalimantan. Tidak heran status tanah PETANI sawit rakyat ini sampai sekarang masih banyak dalam kawasan hutan,” ungkapnya.(Tamto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *