40 Pelaku Usaha Kuliner di Pessel, Studi Tiru ke Tanah Datar
Pesisir Selatan, PilarbangsaNews
Sebagai magnet wisatawan dari berbagai Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat, nasional bahkan mancanagera, potensi wisata di Kabupaten Pesisir Selatan tidak kalah indahnya dengan potensi wisata tidak kalah dengan lainnya. Tidak salah julukan Negeri Sejuta Pesona melekat untuk daerah itu.
Kawasan Mandeh, berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan satu dari potensi wisata bahari di Pessel namanya cukup dikenal. Bahkan sebutan Raja Ampatnya Sumatera juga melekat di Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh.
Namun hal itu semua belum lah lengkap tanpa sajian – sajian kuliner yang menarik lagi wisatawan berkunjung ke Kabupaten Pessel. Dan, perlu dan terobosan kreatif, inovatif khususnya para pelaku usaha kuliner yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.
Untuk pengetahuan serta inovasi dibidang kuliner, sebanyak 40 orang pelaku usaha kuliner berasal dari beberapa Kecamatan Se- Kabupaten Pesisir Selatan mengikuti pelatihan inovasi dan higienitas kuliner melakukan studi tiru dan praktek lapangan ke Pondok Flora Sungai Tarab Batusangkar Kabupaten Tanah Datar.
“Pelatihan yang kita adakan selama 3 hari, 2 hari penyampaian materi dari narasumber, dan 1 hari praktek lapangan,” terang Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pessel Hadi Susilo, pada media. Rabu (4/8/2021).
Dikatakan Hadi Susilo, di lapangan para peserta praktek yaitu membuat kuliner, meyajikan dan menikmati hidangan yang mereka olah sendiri. Antara lain dari aspek higienitas dan inovasi sajian kukiner, dengan mentornya pemilik kuliner itu sendiri. “Anggaran kegiatan tersebut berasal dari dana DAK Nonfisik Tahun 2021,” ujar Hadi Susilo.
Sementara itu Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan Yulnarti mengatakan, praktek lapangan sengaja diambil lokasi di Batusangkar yang potensinya berbeda dari Kabupaten Pessel namun bisa dipadukan dengan potensi kuliner yang dimiliki oleh Pesisir Selatan.
“Kita berharap dengan kegiatan ini peserta bisa belajar secara nyata tentang pengolahan makanan dan penyajiannya termasuk higienitas kuliner,” ujarnya
Ditambahkannya para peserta dipandu oleh narasumber yang berasal dari ICA Sumbar. Sehingga peserta diberikan pemahaman pengolahan makanan secara benar dan profesional. Dan nanti bisa dipraktekan keusaha kuliner yang mereka sajikan.
“Kedepannya pelaku usaha kuliner yang mengikuti pelatihan ini akan dikompetisikan untuk bisa menciptakan inovasi menu baru yang bervariasi . Dimana mereka nanti ditantang untuk mengolah menu bervariasi dengan bahan yang diberikan,” ujarnya.
Ditambahkannya kegiatan ini juga diperlukan guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya kuliner yang profesional. Oleh karena itu pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata.
“Sekarang ini pemerintah selalu berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana dengan mensinergikan semua lini untuk bisa terlibat langsung dan melahirkan program program pengembangan,” kata Yunarti. (ori)