Batang Kapeh “Dirandam” Banjir
Pilarbangsanews.com.Batang Kapeh.- Batang Kapeh Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar kembali “dirandam” banjir. Hujan lebat yang mengguyur beberapa wilayah di kabupaten ini Senin, (28/8) sekitar pukul 17.00 WIB, membuat Batang Jalamu meluap.
Akibat banjir itu sejumlah rumah warga yang ada di Kenagarian Ampek Koto Hilie, Batang Kapas direndam banjir. Ketinggian air diperkirakan mencapai setinggi pinggang orang dewasa.
Wartawan Haluan Okis Mardinsyah melaporkan, ratusan rumah penduduk di Kampung Ladang terendam luapan Batang Jalamu, sedangkan di daerah Kapalo Banda, sedikitnya 50 rumah warga ikut pula terendam air.
Wali Nagari Ampek Koto Hilie, Satria Darma mengatakan, luapan Batang Jalamu yang merendam perkampungan warga saat itu, adalah yang terparah dari sebelumnya. Sebab, hujan beberapa jam saja, debit air sudah meningkat hingga menelantarkan ratusan rumah penduduk. Tak hanya itu, sejumlah ternak warga, sawah, dan ladang ikut terseret terbawa air.
“Laporan sementara, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, sejumlah ternak, sawah, dan ladang warga ikut terseret air, khususnya pada daerah Kampung Ladang dan Kapalo Banda,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Batang Kapas Zoni Eldo, mengatakan, selain merendam rumah penduduk, sejumlah fasilitas umum seperti Sekolah juga ikut terendam banjir saat itu, yakni SMPN 4 Batang Kapas dan SDN 26 Jalamu. Hal itu juga dipicu karena tidak berfungsinya saluran Drainase disekitar pembuangan air.
“Benar, banjirnya diperkirakan setinggi lutut orang dewasa. Sehingga sebagian warga, ada yang mengungsi kerumah sanak saudaranya. Namun, kini arus lalu lintas sudah mulai normal, begitupun debit air sudah mulai berangsur surut,” sebutnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya bersama Tim SAR BPBD Pessel, sedang di lokasi untuk membantu sejumlah warga yang butuh pertolongan. Namun, belum bisa dipastikan berapa jumlah kerugian akibat luapan Batang Jalamu tersebut.
“Hujan sebentar saja, sudah dipastikan Batang Jalamu meluap. Sebab, ini adalah Banjir musiman, sehingga kita meminta kepada Pemerintah Daerah melalui pejabat terkait, mencarikan solusi terkait persoalan ini. Dikarenakan ini sudah menjadi ancaman warga, dikala musim hujan datang,” ungkapnya. (h/mg-kis)