Istana Bung Hatta Akan Dimanfaatkan Menjadi “Hatta Memorial Haritage”
PILARBANGSANEWS. COM. BUKITTINGGI,-Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi Melfi dan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yernida Agus, menerima kunjungan rombongan dari Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dipimpin oleh Kasubdit. Permuseuman Aning beserta Kasi. Standarisasi Dewi dan beserta dua orang nara sumber, di rumah Dinas Walikota di Belakang Balok, Selasa (17/10).
Kunjungan tersebut langkah awal tindak lanjut dari keinginan dan rencana yayasan Proklamator Bung Hatta akan memanfaatkan istana Bung Hatta menjadi Hatta Momorial Heritage.
Sebagaimana disampaikan oleh Kasubdit. Permuseuman Aning kepada Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias bahwa maksud dan tujuan kunjungannya melakukan kajian awal untuk pembangunannya.
“Pembangunan Hatta Memorial Heritage ini nantinya akan dilakukan di dua tempat yakni di Jakarta dan di Bukittinggi, tetapi kita memprioritaskan terlebih dahulu yang di Bukittinggi. Makanya kita kesini untuk melakukan kajian terlebih dahulu dengan mengumpulkan data terkait dokumen – dokumen melalui peninjauan langsung ke lokasi dan melakukan wawancara dan kemudian dilanjutkan dengan FGD”, ujarnya.
Walikota Ramlan mengucapkan terima kasih dan menyambut baik keinginan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI berkenaan dengan usulan yayasan proklamator Bung Hatta untuk pemanfaatan Istana Bung Hatta menjadi Hatta Memorial Heritage. Nantinya akan dijadikan lokasi kunjungan wajib bagi para siswa sekolah agar mengenal dengan baik sejarah perjuangan bangsa dan mengenal sosok Proklamator Bung Hatta.
“kita berharap melalui Hatta Memorial Heritage ini nantinya tidak hanya mengenalkan perjuangan Bung Hatta kepada generasi penerus tetapi juga kesederhanaan dari sang proklamator tersebut”, ujarnya.
Disamping itu Ramlan juga mengusulkan agar nama daripada istana tersebut untuk dikembalikan lagi menjadi Istana Negara Bung Hatta, kemudian museum Rumah Kelahiran Bung Hatta kondisi saat ini yang begitu sempit dan juga sudah dibicarakan dengan yayasan Bung Hatta agar dijadikan suatu kawasan dengan cara membebaskan lahan di sekitar bangunan tersebut, tambahnya.
Tim kajian yang berjumlah 5 orang tersebut dua minggu kedepan akan kembali lagi ke Bukittinggi untuk melakukan foum diskusi dengan yang terkait pelaksanaan pembangunan Hatta Momorial Heritage tersebut dan tim juga mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kota Bukittinggi kiranya membantu untuk menghadirkan para nara sumber yang dapat memberikan masukan untuk kesempurnaan kajian tersebut. (Ylm)