Catatan Harian Gubernur Sumbar (bag 7)
Hari ini saya menghadiri Tea Pai Ceremony, sebuah seremoni pra pernikahan adat Tionghoa dari relasi saya, cucu dari Bp Djunaidi Perwata – Ibu Rooslinawati Perwata, di Jakarta 20 Oktober 2017.
Tea Pai merupakan salah satu rangkaian acara yang sering diadakan dalam pernikahan adat Tionghoa (Chinese wedding) untuk menghormati orang yang lebih tua. Dalam beberapa kesempatan, tradisi penyuguhan teh di beberapa daerah sangatlah berbeda karena bisa tergantung dari kebiasaan suku dan adat tradisi masing-masing.
Baca catatan harian Gubernur Sumbar sebelumnya disini;
Dalam prosesi Tea Pai ini, sebagai urutan pertama, mempelai mempersilahkan orang yang lebih tua untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Setelah duduk, berikan penghormatan dengan cara membungkukkan badan sambil mengepalkan kedua belah tangan.
Indahnya keberagaman kebhinnekaan di Indonesia ini. Dengan saling menghormati dan memahami kebudayaan satu sama lain, ikatan sesama anak bangsa ini akan semakin kuat. Tak ada yang bisa memecah silaturahim anak negeri, jika mau saling memahami.(IP)