Jika Diibarat Seekor Anjing, Wartawan Itu Bukan Anjing Hias Tapi Anjing Penjaga
PILARBANGSANEWS. COM.BATANG KAPEH,– Pemimpinan Redaksi TV One Karni Ilyas mengatakan, netralitas dan keberimbangan serta tidak berpihak pada salah satu kelompok, ras, golongan maupun partai politik harus dimiliki oleh setiap media, terutama dalam Pilkada 2018.
“Sebab, kalau ada 2 calon kepala daerah satu media berpihak ke si A dan media yang satu lagi berpihak ke si B, imasyarakat yang menjadi pembacanya atau pemirsanya bisa beradu,” kata Karni Ilyas ketika dirinya diminta menjelaskan pengalaman sebagai pemimpin Redaksi 10 tahun membawa TV One hadir ditengah-tengah pemirsanya.
Menurut Karni, sebagai wartawan dia sejak dulu selalu menghindari diri dari keberpihakan kepada satu kelompok, golongan, suku agama maupun partai tertentu.
Wartawan menurut Karni,
harus berada pada disemua golongan, kelompok, ras maupun partai. ” Mungkin tidak masksimal untuk dilakukan tapi dia harus berusaha semaksimal mungkin untuk bisa adil di semua kelompok, suku agama dan partai politik,” katanya.
Baca juga ;
Media Massa Harus Mampu Menyajikan Berita Cepat, Akurat Dan Berimbang
Sama halnya dengan aparat penegak hukum harus bertindak adil. Media juga dituntut harus adil.
Media itu dirasakan keras, dirasakan banyak mengkritik itu lebih kepada banyak orang lebih suka di racuni oleh pujian di banding di bangun dengan kritik itu sifat dasar manusia.
Ketika ada kritik dia merasa media keras.
Media, kata Karni juga bagaikan seekor Anjing penjaga bukan Anjing hias. Anjing penjaga yang baik tidak selama melakukan dengan benar dan dia juga pernah salah.
Anjing penjaga yang baik itu dia akan menggonggong setiap melihat ada yang dirasa mencurigakan. Padahal tidak ada apa-apa, hanya seekor tikus lewat.
Karni Ilyas juga mengatakan, yang dibutuhkan media itu adalah kebebasan, dan kebebasan itu ada batas hukum, tidak bisa sebebas bebasnya.
Karni mengutip pendapat Albert Cambo, yang mengatakan. Pers yang bebas berakibat baik dan juga bisa berakibat buruk, tapi pers yang bebas itu akan lebih baik dibandingkan pers yang tidak bebas.
“Publik menuntut kepada media yang benar2 netral untuk masyarakat banyak,” tutupnya. (YY/BSH/TV One)