Kuda Puti Koto, Milik Walikota Bukittinggi Juara
PILARBANGSANEWS. COM. SOLOK,–
Sebanyak 38 ekor kuda terbaik yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat seperti Solok, Bukittinggi, Batu Sangkar, Payahkumbuh, Agam, Padang Panjang, Padang Pariaman dan Padang serta dari Aceh mengikuti Pacuan Kuda Terbuka dan Tradisional yang digelar oleh Pordasi Solok dalam rangka mengisi kalender Pordasi Smatera Barat tahun pacuan (seizoen) 2017-2018 putaran VII pada tanggal 5 dan 6 Mei 2018 bertempat di Gelanggang Pacuan Kuda Ampang Kualo Solok.
Pacu kuda yang bertemakan “Basilanja Alam Bareh Solok 2018” ini digelar selama dua hari dimana pada hari pertama menggelar 11 race dan pada hari kedua akan digelar 13 race.
Ketua Pordasi Sumbar yang juga Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dalam sambutannya mengatakan terima kasih kepada Pemerintah Solok yang telah menggelar putaran VII pacu kuda tahun ini dan berharap nantinya di Kota Solok akan ada pacuan kuda yang bertaraf Nasional.
“kita berterima kasih kepada Pemerintah Kota Solok yang telah menggelar agenda Pordasi putaran VII tahun 2017/2018 dan setelah ini akan dilakukan di Kota Payahkumbuh. Kedepan kita berharap dengan melihat potensi yang ada kedepan akan ada gelanggang pacuan kuda yang bertaraf Nasional di Kota Solok ini”, ujar Ramlan.
Ramlan juga berharap alek pacuan kuda ini tetap dipertahankan karena merupakan tradisi yang sudah turun temurun dan menghasikan banyak lapangan pekerjaan, untuk itu kita mengharapkan pemerintah Provinsi Sumbar dan Kabupaten/Kota selalu memfasilitasi dan memperhatikan peternak kuda. Disamping itu Ramlan juga mendorong agar Pemerintah Kabupaten / Kota kiranya memiliki pejantan kuda. Beternak kuda sangat menguntungkan dibandingkan dengan beternak yang lain, ungkapnya.
Sementara itu Walikota Solok Zul Elfian juga mengucapkan terima kasih kepada Pordasi Sumbar yang telah memberikan amanah untuk melaksanakan putaran VII ini. “Kota Solok yang telah dipercaya sebagai tuan rumah untuk melaksanakan putaran VII ini akan kita laksanakan sebaik – baiknya, pacu kuda kali ini mendapat antusias dari masyarakat dibandingkan tahun – tahun sebelumnya”, katanya.
Zul Elfian juga mengatakan akan menindak lanjuti saran dari Pordasi Sumbar untuk memperluas dan menjadikan gelanggang pacu kuda Ampang Kualo ini bertaraf nasional. “Kedepan Arena ini akan kita perluas sesuai dari arahan Pordasi Sumbar, dan mudah-mudahan dapat dukungan dari DPRD dan masyarakat sehingga harapan ini dapat terwujud”, harapnya.
Dihari pertama pada pacuan bergengsi kelas Derby jarak 1800 M, kuda Puti Koto yang merupakan milik ketua Pordasi Sumbar dan Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan kuda Rubicon milik Osi Oswari dari Solok ditempat kedua dan Indigo yang merupakan kuda milik Flora Alfa Tunisia dari Payahkumbuh menempati urutan ketiga.
Kemudian pada race 11 yang merupakan race terakhir dihari pertama kelas II Handycap jarak 1800 M Kamang Chrome yang merupakan juara Nasional pada tahun 2017 lalu milik DR.Delfi Dt.Mangkuto dari Emeral Stable Bukittinggi kembali berjaya mengalahkan Putra Raya II milik H.Amril Jailani yang juga berasal dari Pordasi Bukittinggi/Agam. (Ylm)