Pessel

Ada Gua Di Bukit Ransam Painan Pesisir Selatan

.

PILARBANGSANEWS. COM. PAINAN,– Warga Painan ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan, dibuat heboh dengan penemuan lubang berbentuk gua, disekitar kawasan Bukit Ransam, Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai. Warga menduga lubang tersebut, merupakan peninggalan jaman penjajahan Belanda dahulu.

Salah seorang warga sekitar, Iyos (36) mengatakan, lubang tersebut awalnya ditemukan oleh seorang operator mesin Excavator yang sedang melakukan pengerukan pada tebing jalan nasional disekitar kawasan Bukit Ransam.

“Informasi terkait penemuan lobang berbentuk gua itu diterima sekitarnya pukul 16.00 WIB. Begitu info diterima warga yang berada disekitar jalan Pincuran Boga langsung berbondong bondong mendatangi lokasi menyaksikan gua terebut,” kata Iyos kepada wartwan Haluan Okis Mardinsyah. Senin (7/5).

Gua tersebut diperkirakan panjangnya lebih kurang 8 meter. Semangkin kedalam lubang Gua semangkin sempit, karena ada timbunan meterial tanah yang dibawa arus air saat hujan turun. Tak tembus pandang.

“Saya menduga lubang ini adalah gua peninggalan jaman Belanda dahulu. Diperkirakan digunakan utuk pergi ke laut. Sebab selain gua ini ada juga gua yang mirip seperti ini satu lagi di sekitaran Bukit Lasak, pantai Mamanbay,” jelasnya.

Berbeda dengan Iyos, salah seorang warga lainnya Wandra (35), menduga lobang tersebut bukanlah gua yang dibuat pada jaman Belanda. Sebab, terbentuknya gua bisa disebabkan oleh peristiwa ala. yang umumnya terjadi akibat adanya proses pergeseran. Lama lama pergeseran itu membentuk lobang atau gua. Menurutnya, gua bawah tanah bisa berbentuk suatu lorong yang panjang, gelap dan berkelok-kelok, tetapi dapat pula sebagai suatu ceruk yang dalam.

“Kalau memang gua tersebut peninggalan jaman Belanda, tentu ada bekas pahat atau batu yang di ukir. Tadi dilokasi saya tidak melihat satupun bekas tersebut,” ujarnya.

Bupati Pessel Hendrajoni, setelah mendapat informasi terkait penemuan gua itu, langsung meninjau ke lokasi.

“Ya, benar tadi saya sudah masuk kedalam gua. Memang panjang dan berkelok-kelok. Tapi belum dapat dipastikan apakah itu peninggalan waktu jaman Belanda atau tidak, kalau memang peninggalan Belanda apakah disana ada tersimpan amunisi, ini perlu diselidiki, sebab tentu jika ada masih aktif bisa meledak ” sebut Bupati saat dihubungi Haluan. (Okis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *