.

Ampuan Lumpo Kampung Batik Di Kabupetan Pasisir Selatan

Gambar yang dibawah ini adalah lukisan Pucuak Rabuang (pucuk rebung) hasil lukisan Lisda Hendrajoni

PILARBANGSANEWS. COM. AMPUAN LUMPO, PESSEL,–

Kabupaten Pesisir kini telah punya Kampung batik, terletak di Kanagarian Lumpo Kecamatan IV Jurai dengan nama kampungnya Ampuan.

Kampung Batik di Ampuan, Kanagarian Lumpo itu murni digagas oleh Ketua TP-PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni sejak 6 bulan yang lalu.

Untuk menjadikan Kampuang Ampuan sebagai perkampungan batik, Lisda menjalin kerja sama dengan berbagai pihak diantara Dinas Koperasi Perdagangan dan UKM, IPEMI serta Dekranasda. Setelah menjalin kerja sama yang dituangkan dalam MoU (Memori of Understanding) dia mulai melangkah dengan mendatangkan instruktur dari BLK (Balai Latihan Kerja) melatih ibu ibu di Ampuan Lumpo

Sekitar 5 bulan yang lalu awalnya yang ikut pelatihan sebanyak 20 orang ibu ibu di Lumpo diajari membatik tulis, karena batik tulis ini, dapat dikerjakan dirumah dan bisa sebagai usaha tambahan bagi ibu ibu untuk penambah income keluarga.

Mereka yang dilatih itu kini telah memiliki ketrampilan membatik tulis dengan tanah liek dan telah mampu memproduksi hasil batik mereka.

Melihat hasil nyata bahwa ketrampilan membatik dapat menambah pemasukan, kini ibu ibu di Lumpo banyak yang ingin menguliti kursus batik awalnya 20 kini tenaga temaga tetapi batik di Ampuan Lumpo telah berjumlah 60 orang.

Yang membuat Lisda Hendrajoni merasa tambah bersemangat menjadikan kampuang Lumpo sebagai kampung batik adalah, semua kampung yang ada di Kanagarian Lumpo minta dilatih ketrampilan batik ini.

Dalam ilmu ekonomi, produksi tanpa ada jaminan pemasaran yang baik tidak akan mempengaruhi terhadap nilai ekonomis barang. Sadar akan hal itu, untuk memasarkan produk batik Lumpo, Lisda menjalin kerja sama berbagai ikatan pengusaha, saat ini sudah ada IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) yang kebetulan di Sumbar dia sendiri sebagai Ketua, ikut membantu memasarkan batik dari Lumpo ini.

Terkait dengan pemasaran, Lisda,mengatakan banyak Pesanan berdatangan dari luar daerah Sumbar. Bahan batik yang dihasilkan pembatik Lumpo selain harganya bersaing kualitas juga cukup bagus.

Di kampung Batik Lumpo itu sekarang dengan jumlah 60 orang tenaga pembatik yang ada, setiap bulan rata rata telah bisa memproduksi sekitar 300 helai.

Maambiak contoh ka nan sudah maambiak tuah ka nan manang, artinya orang tak akan percaya jika tanpa bukti. Kalau sudah ada bukti dengan sendirinya banyak yang akan mencontoh.

Setelah melihat bukti, bahkan akhirnya warga Ampua Lumpo kini setuju dinding rumah mereka dibuat lukisan dengan motif batik.

Ini dimaksudkan agar, begitu para pengunjung datang ke Ampuan, nuasa batik benar benar terasa nantinya. Hal ini dibuat bagaimana agar kampung ini memiliki keunikan dan. daya tarik agar wisatawan yang datang ke Pesisir Selatan tidak hanya sekadar datang melihat pemandangan alam tetapi juga dapat membeli cendramata produk dari Pesisir Selatan. (Yuharzi Yunus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *