Sanggar Arai Pinang Rayakan HUT RI Ke 73 dengan Berkesenian
PESSEL, PILARBANGSANEWS. COM – Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam rangka merayakan HUT RI Ke 73 di daerah. Ada yang melaksanakan kegiatan hiburan-hiburan kecil dengan melibatkan masyarakat seperti panjat pinang, tarik tambang atau lomba karung. Namun hal berbeda digelar Sanggar Seni Arai Pinang Lampanjang, Kenagarian Rawang Gunung Malelo Surantieh, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kelompok seni yang sudah berusia 8 tahun ini menggelar Festival Randai Se – Kabupaten Pesisir Selatan untuk menumbuhkan dan melestarikan kebudayaan dan kesedihan daerah. Setelah resmi dibuka Anggota DPD RI Leonardi Harmainy tadi malam (19/8), Festival Randai Se Kabupaten akan berlangsung selama sepuluh hari kedepan dilaksanakan di malam hari ditambah dengan berbagai kegiatan selingan di siang harinya.
“Selain Festival Randai sebagai kegiatan inti, kami juga melaksanakan kegiatan ringan berupa permainan yang menghibur masyarakat seperti lomba balap karung untuk ibuk-ibuk rumah tangga , goyang balon, dan lomba menjepit balon untuk anak-anak,” jelas Ketua Panitia Arisan Aprianggi, Minggu, 19 Agustus 2018.
Disebutkannya, Untuk Festival Randai akan dimulai pada malam hari raya haji. Sebanyak 14 grup randai dari Tarusan, Bayang, Painan, Kambang, Lakitan dan Linggosari Baganti akan bertanding dan menampilkan performa terbaik mereka.
“Menjelang hari raya idul adha kami laksanakan kegiatan selingan,” ujarnya.
Diterangkan Anggi, merayakan Festival Randai rutin dilaksanakan setiap ada momen penting seperti HUT kemerdekaan, ulang tahun sanggar, dan tahun baru. Walaupun keterbatasan dana namun semangat pengurus Randai dan pemuda tak pernah kendor untuk melestarikan kesenian.
“Donatur dan dukungan masyarakat menjadi sumber dana kegiatan. Alhamdulillah setiap momen atau hari besar kami selalu melaksanakan kegiatan kesenian, tahun lalu lomba Rabab Se- Kabupaten,” jelasnya.
Sementara Pembina Sanggar Arai Pinang, Debi Virnando mengatakan, sejak berdiri tahun 2011 lalu, Sanggar Arai Pinang selalu konsisten melestarikan kesenian. Mulai dari modal awal Rp 8000 dalam menggelar kegiatan di awal berdiri menjadi semangat untuk mempertahankan kesenian tradisional.
“Perjuangan hingga sampai hari ini cukup banyak dan melelahkan, namun anggap sebagai melanjutkan kemerdekaan dengan cara berkesenian,” katanya
Debi berharap ada perhatian dari pemerintah agar kelompok kesenian bisa tetap eksis dalam menjaga kebudayaan. “Pemerintah harus hadir dalam melanjutkan kesenian,” tegas Debi.
Kegiatan yang dilaksanakan Sanggar Arai Pinang mendapatkan diapresiasi Anggota DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S. IP, MH. Menurutnya, Festival Randai se-Kabupaten Pesisir Selatan yang mereka laksanakan turut melestarikan kesenian tradisional Minangkabau.
“Kalaulah tidak karena panitia, kalaulah tidak lantaran kagum terhadap upaya anak-anak muda nagari Rawang Gunuang Malelo yang bukan hanya mempertahankan bahkan ikut melestarikan tradisi randai, gak mungkin kami bakalan sampai kemari,” tegas Leonardy.
Leonardy yang juga Ketua KAN di Koto Gadang Kabupaten Agam, tentu saja kagum dengan keberanian anak muda di Sutera itu untuk mengadakan acara yang beda dengan rekannya di daerah lain. Minimal mereka pasti kesulitan mencari sponsor festival tersebut.
“Mereka masih belia tapi cerdas memilih segmen acara. Pemuka masyarakat membberikan dukunhan nyata. Harus kita dorong untuk melaksanakan acara yang sama untuk tingkat Sumbar di tahun yang akan datang,” ujarnya.
Pembuka juga dihadiri Anggota DPRD Sumbar Saidal Masfiyuddin, Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan Jamalus, Perwakilan Camat Sutera dan Walinagari Selingkungan Kecamatan Sutera, serta tokoh masyarakat setempat.
(Joni Abdul Kasir/klikPositif)