Politik

7 Orang Bertopeng Di Aceh Tolak Deklarasi Tagar Ganti Presiden

Tagar 2019 Ganti Presiden terus mendapat definisi dari berbagai elemen masyarakat. Tapi sang inisiator dan simpatisannya terlihat tidak bergeming.Bahkan sekarang menantang.Terbukti beberapa komentar atau pernyataan para elit seperti memberikan ruang pada kelompok deklarasi ini terus bergerak. Dan beberapa politisi gaek yang di luar pemerintahan pun dari dinginkan suasasa justru memberikan pernyataan-pernyataan yang membuat kelompok ini semakin besar kepala.

Memang betul bahwa undang-undang menjamin kebebasan bersuara dan menyampaikan pendapat. Tapi jika hal tersebut dapat berlaku bentrok antar anak bangsa apakah ya terus dibiarkan? Penulis sangat geram, dengan pernyataan-pernyataan politisi gaek yang sok bijak akhir-akhir ini di media. Tapi terlihat tidak menyejukkan. Ada Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, Amien Rais dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh yang sudah mulai uzur, berkehidupan makmur tapi takabur. Sudah renta tidak menjadi tokoh bangsa yang bikin adem saja.

Apa karena di luar Pemerintahan atau karena tidak diberi peringkat di dalam Pemerintahan? Orang-orang yang melakukanya membuat kelompok ini bangga. Merasa benar, kemudian jumawa yang tiada terkira. Karena para tokoh tua seakan memberi dukungan mereka. Sekali lagi betul Undang-Undang Tanggung Jawab Kita bisa bersuara dan sampaikan tamu ini negara demokrasi. Tapi jika tuntuk rusuh, sudah berhenti. Karena akar rumput mudah terbakar.Apakah akan dibiarkan? Sedang yang menolak pun berpatokan hal yang sama. Pesan mereka juga sedang bersuara dan menyampaikan pendapatnya.Ini negara demokrasi kata mereka.

Penolakan sudah jelas ada di mana-mana dan ini juga terjadi di Provinsi Aceh. Bahkan tidak sekalipun. Dalam sebuah video yang menjadi viral. Lebih jelasnya kita bisa baca pada penjelasan ini. Video tujuh orang bersitus yang menyatakan menolak deklarasi # 2019GantiPresiden di Banda Aceh viral di media sosial.Ketujuh pria yang belum tahu identitasnya itu juga memberikan ancaman di akhir video.

Video berdurasi 35 detik itu mulai ramai diikuti netizen di Aceh sejak Kamis (30/8/2018) siang. Beberapa akun Instagram yang biasa memposting informasi tentang Aceh, juga mengunggah video tersebut.Dari kolom komentar, para netizen menantang ketujuh pria tersebut tampil tanpa sebo.

Dalam video yangboleh detikcom, tujuh orang bersebo tersebut menjadi rapi di sebuah lokasi. Satu laki-laki yang mengenakan kemeja berbicara di depan kamera. Pada awal video, dia diperkenalkan kelompoknya namun tidak terdengar jelas terdengar.

“Kami pasukan … (suara tidak jelas) Aceh menolak kesempatan dan utk mendeklarasikan ganti presiden tangaal 1 September 2018 di Banda Aceh. Jangan coba-coba saja kedamaian orang Aceh,” kata pria yang diawal video.

Pada kalimat selanjutnya, pria tersebut memberikan agar deklarasi # 2019GantiPresiden tidak digelar. Dia berbicara dalam bahasa Indonesia bercampur bahasa Aceh.

“Kalau Anda berani datang ke Aceh untuk mendeklarasikan ganti presiden ‘kamo ureung Aceh hana’ (kami orang Aceh tidak) menjaminkan Anda di nanggroe Aceh. Allahu Akbar,” jelasnya.

Seperti diketahui, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh akan menggelar deklarasi # 2019GantiPresiden di Banda Aceh. Isiator tagar # 2019GantiPresiden Mardani Ali Sera dan Sang Alang disebut akan hadir.

“Kita akan menggelar deklarasi, Alhamdulillah yang sedang melakukan persiapan. Untuk memungkinkan dalam proses di Polresta (Banda Aceh) dan Polda (Aceh), maka perang sudah kita siapkan,” kata Ketua Panitia Deklarasi # 2019GantiPresiden T Mustafa MY Tiba saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (30/8/2018).

Deklarasi # 2019GantiPresiden akan digelar di Stadion H Dimurtala, Lampineung, Banda Aceh, Aceh pada Sabtu 1 September mendatang. Selain Mardani dan Sang Alang, dalam deklarasi juga akan dihadiri anggota DPR RI Nasir Djamil dan anggota DPD Rafly Kande.(Sumber: detik)

Sudah menyenangkan deklarasi segera diakhiri. Karena sangat tuntas rusuh. Dan jika sampai mereka, kelompok deklarasi ini tetap bersikukuh, besembunyi di balik kata demokrasi. Sudah dapat ditebak, arah dan tujuan sebenarnya. Hanya ingin membuat kondisi dan masyarakat tidak kondusif.Karena deklarasi ini sudah terindikasi diboncengi organisasi terlarang seperti HTI.Yang berbeda jelas ingin mengganti ideologi negara Republik Indonesia. Menjadi negara sistem khilafah. Jangan sampai negara Indonesia menjadi seperti Suriah.Terpecah belah dan saling bunuh antar saudara. Sungguh bedebah!

Salam

Anto Cahya

Sumber seword.com

Ini vidionya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *