Dharmasraya

Senandung Kekecewaan Di Pengadilan Negri Pulau Punjung

Dharmasraya, Pilarbangsanews.com – Rabu (13/3) Saya duduk santai bersama rekan advokad dan staf Pengadilan Negri Pulau Punjung, sambil menikmati secangkir kopi.

Beragam pembicaraan terlontar dari mulut rekan rekan siang itu, kadang serius, kadang santai bahkan kadang juga diselingi canda tawa.

Salah seorang staf perempuan di Pengadilan Negri Pulau Punjung, bercerita seputar lingkungan pengadilan negri yang apabila malam tiba, gelapnya halaman kantor pengadilan.

” Itu dibawa pohon pernah saya liat muda mudi lagi berduan memadu kasih, bukan satu dua orang yang kami lihat, ” ungkap staf itu.

” Lampu jalanan ini mati semua, lampu penerangan diareal kantor pengadilan tidak mencukupi,” tambah staf perempuan itu seraya menunjuk jalan areal sport centre.

” Mestinya kantor pengadilan berada ditempat keramaian atau dipusat ibu kota, bukan terpencil jauh ditempat yang sunyi dan sepi seperti ini, ” ucap staf itu mulai berkeluh kesah.

” Kebanyakan kami dipengadilan ini perempuan, ada rasa kekuatiran dan rasa kurang aman yang kami rasakan jika hari sudah malam, ” sambungnya.

” Seandainya aku punya sayap… Yach begitulah pak… Bapak pasti paham maksud saya, ” tuturnya kembali seraya mengangkat kedua tangannya.

Dari keluh kesah yang terucap dari staf pengadilan itu, tergambar bentuk kekecewaan yang tengah mereka rasahkan ditempat tugas mereka yang baru ini.

” Kami ditugaskan disini, untuk membantu masyarakat Dharmasraya untuk mendapatkan keadilan, tanpa harus jauh lagi ke Kabupaten Sijunjung, namun Pemkab Dharmasraya seperti kurang respons dengan kami, ” kembali staf itu mengungkapkan yang dirasahkannya.

” Status tanah untuk pengadilan yang belum jelas, fasilitas rumah dinas yang tidak disediakan, bantuan kendaraan roda empat dan roda dua untuk operasional yang tidak layak, malahan tidak bisa dipakai, dan itu pun sudah kami kembalikan lagi,” bebernya.

Keluhan dan keluhan terus saja diungkapkan staf pengadilan negri Pulau Punjung itu, seraya memintah kalau bapak ingin mengupasnya jadi berita silahkan bapak komfirmasikan langsung ke ketua pengadilan pada awal media ini.

” Dulu kami dimintah untuk mendirikan kantor pengadilan negri di Dharmasraya, dan akan disediakan lahannya, tapi sampai sekarang status lahannya belum jelas juga, ” ujarnya.

” Seandainya saya punya sayap…. ”

Itu lah akhir kata penuh makna yang dalam, terucap dari cerita staf pengadilan negri Pulau Punjung dalam bincang bersama kami. (rjl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *