.Pessel

Calon Bupati Potensial Dari Tapan Rudy Heriansyah

Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, —

Mau jadi calon Bupati atau wakil bupati, ini masih perlu dikaji secara mendalam dan matang. Tapi apapun posisinya, jika masyarakat menghendaki saya siap.

Demikian itu hasil perbincangan saya dengan seorang anak muda yang pintar, energik dan santun asal Tapan Pesisir Selatan lewat chatingan whatsapp.

Nama anak muda itu Rudy Heriansyah kelahiran tahun 1982.

Memulai karier sebagai pegawai BUMN Kimia Farma. Kini posisinya sebagai Direktur Kimia Farma Cabang Sumbar di Padang.

Sebelum dipindahkan ke Sumbar, Bang Rudy, pernah memimpin Kimia Farma Samarinda Kaltim, Manado Sultra dan Kendari Sulawesi Tenggara

Setelah ber langlangbuana belasan tahun di rantau orang si bujang merasa telah punya ilmu untuk di aplikasikan dikampung halaman. “Malu rasonya pak, jika kita bisa melakukan sesuatu tapi tidak kita lakukan untuk kamajuan kampung halaman, ” kata Rudy ketika ditanya apa alasan dia ingin maju jadi calon bupati atau wakil bupati.

Rudy Heriansyah punya keluarga terpandang di Tapan. Angkunya (paman dari ibu kandungnya) adalah seorang tokoh nasional memulai debutnya sebagai advokat di Provinsi Riau. Siapa yang tak kenal dengan Dr Syamsul Rakan Caniago SH, MH

Bagi kalangan masyarakat Tapan, keluarga Syamsul Rakan adalah keluarga terpandang dan panutan. Keluarga ini sudah kaya sejak dahulunya, terhormat dan terpandang, tapi keluarga ini punya etika kesantunan, gapuak tak membuang lamak, cadiak tak membuang kawan.

“Dari Tapan bukan hanya nama Rudy yang muncul. Ada nama Faldo Maldini anak muda cerdas yang pintar kalau berdebat. Tapi kalau Rudy maju, Faldo akan sangat jauh tertinggal, ” kata salah seorang tokoh Tapan kepada pilarbangsaNews.com.

Yang menarik berchetingan dengan anak muda ini, emosinya tidak meledak ledak. Dia tidak menyebut dirinya hebat dari bupati sekarang.

Tak ada kata hujatan maupun tudingan. Baginya Bupati Hendrajani adalah pemimpin yang diberikan amanah yang telah berupaya membangun Pesisir Selatan.

Alek gadang pemilihan bupati bagi bang Rudy adalah ajang demokrasi dan ajang mencari simpati.

Kita terpilih jadi bupati atau wakil bupati buka karena hebat, tapi faktor keberuntungan yang dominan.

Mancaliak tauh ka na manang mancari contoh ka nan sudah. Itu artinya bagi masyarakat Minang, bila seorang telah jadi bupati, seburuk apapun dia, dia perlu juga dicontoh karena sudah melakukan. Sementara kita. Baru menjual konsep. Konsep yang kita jual itu belum tentu cocok dan bisa menuai hasil bila dilaksankan. Apalagi pak bupati sekarang beliau sudah maksimal bekerja ” kata Ayah beranak satu ini.

(****)

Baca juga ;

Maktab Twiti Terletak di Pesawangan antara Madinah dan Mekkah (Bag 24)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *