.

Maju Independen, Ramal Saleh Benahi Ekonomi di Padang Pariaman

Padang Pariaman, PilarbangsaNews

Haji Ramal Saleh, yang sehari hari adalah eksportir komoditas unggulan seperti pinang, gambir, cengkeh dan kulit manis terkemuka di Sumbar. Ia juga Ketua Umum Kadin Sumbar dan Ketua PKDP Sumbar, adalah sosok Calon Bupati Padang Pariaman 2020-2025 yang paling pas memahami dan membenahi permasalahan ekonomi di Padang Pariaman.

Ramal Saleh dipastikan maju lewat jalur perseorangan dengan dukungan KTP 30 ribu lebih. “Insya Allah kami pasangan Bupati-Wakil Bupati Ramal Saleh-Rustam akan mendaftarkan dukungan hari Sabtu 22 Februari 2020 ke KPU,” kata Ramal Saleh optimis, Selasa (18/2).

Putra daerah VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman ini memang ingin fokus membenahi perekonomian, yang ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat Padang Pariaman. Kongkritnya adalah perkuatan sektor pertanian dan didukung oleh pengembangan komoditi perkebunan rakyat, plus sektor pariwisata dan bidang pendidikan.

Di bidang pertanian tanaman pangan, mau tidak mau Padang Pariaman harus kembali mencanangkan swasembada pangan melalui kegiatan industrialisasi pertanian. Konsep pengelolaan pertanian harus dikembangkan secara industri, tidak bisa lagi secara tradisional.

Pemerintah daerah ke depan wajib memberikan fasilitas dan perkuatan teknologi dan perbaikan infrastuktur penunjang seperti irigasi dan saluran air. Sedangkan masyarakat membentuk kelompok tani industri dengan wilayah pertanian yang saling berdekatan.

Pola yang sama, kata Ramal Saleh juga dikembangkan ke sektor perkebunan dengan komoditi andalan yang berorientasi ekspor seperti pala, pinang wangi, kopi, serai, merica, vanila dan lainnya.

“Saya melihat areal pertanian dan perkebunan di Padang Pariaman masih sangat luas hampir di semua wilayah kenagarian di Padang Pariaman. Jika nanti kami terpilih sebagai bupati maka kami akan fokus memberdayakan lahan tersebut bersama para seluruh Wali Nagari,” papar Ramal Saleh.

Ada tiga pola usaha yang akan diterapkan Ramal untuk mengelola usaha perkebunan itu. Pertama, diusahakan sendiri oleh anak nagari. Kedua, kerjasama dengan pihak ketiga, atau terakhir dikelola oleh pihak ketiga dan pemilik menerima bersih dari bagian keuntungan usaha.

Ketiga pola ini, kata Ramal Saleh, tidak bisa langsung pihak ketiga dengan masyarakat. Kerjasama pihak ketiga dengan pemilik lahan dikoordinasikan langsung oleh Wali Nagari sebagai kuasa atas kepemilikan usaha.

Dalam proses ini, menurut Ramal Saleh, akan dibentuk Bumnag (Badan Usaha Milik Nagari) Bersama yang terdiri dari beberapa nagari. “Nah dengan penyertaan modal dari masing masing nagari, misalnya Rp350juta per nagari, merupakan modal yang cukup untuk mengembangkan bisnis komoditi unggulan di Padang Pariaman,” jelas Ramal Saleh.

Pemda Padang Pariaman nanti menerobos dan menyediakan pasar bagi pemasaran komoditi, sedangkan Bumnag akan menjadi eksportir. Supaya pembagian rejeki dari masing masing nagari yang bersatu dalam Bumnag Bersama itu merata, kata Ramal, diatur posisi eksportir dan rekanannya secara terencana.

Misalnya musim panen pertama, Nagari A yang melakukan ekspor, maka empat nagari lain berposisi sebagai rekanan nagari A sebagai transportir atau pergudangan. Begitu sebaliknya.

Dengan konsep ini, kata Ramal Saleh hakul yakin ekonomi Padang Pariaman akan melesat cepat selama 10 tahun mendatang. Sebab kendala paling mendasar dalam pengelolaan ekonomi Padang Pariaman berhasil terpecahkan.

Konsep ini pun banyak pihak bergerak sejalan. Peran Wali Nagari menjadi sangat strategis, sebab pusaran kegiatan pengembangan ekonomi berada di tangan Wali Nagari dan Bumnag. “Pemda sampai kecamatan hanya menjadi fasilisator dan dinamisator saja lagi. Apa saja yang terkait dengan upaya pengelolaan dan pengembangan bisnis nagari menjadi tugas Wali Nagari dan Bumnagnya,” ujar Ramal Saleh.

Ramal Saleh menilai bahwa pembangunan Padang Pariaman selama ini cenderung kepada infrastruktur dan proyek mercusuar yang belum berdampak langsung pada ekonomi. Sebaliknya sisi perekonomian tertinggal, inilah yang ke depan akan dibalik. “Saya justru akan fokus untuk pembangunan ekonomi. Masyarakat harus sejahtera, ini target besarnya,” ujar Ramal Saleh, yang mendapat dukungan penuh dari tokoh masyarakat dan ninik mamak.

Jika langkah perbaikan ekonomi ini dilakukan di Padang Pariaman, maka dalam 10 tahun mendatang, PAD Padang Pariaman bisa naik beratus persen. Sebab harga komoditi andalan setiap tahun cenderung membaik. (aw/gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *