.

Kini Payakumbuh Menjadi ‘Kota Mati’

Catatan kecil : Widyat B. Arta

Pria paruh baya yang bernama Syaipul Hadi Dt. Bagindo Bosa Nan Kayo itu duduk merenung di pinggir trotoar taman depan Tugu Adipura. Matanya nanap menatap ke depan Labuah Tangah atau jalan A. Yani yang beratap kanopi itu.

Di kiri kanan sepajang zona kanopi itu, ia tak melihat aktifitas, karena kosong. Padahal kawasan ini merupakan zona padat karena salah satu pusat kuliner di Kota Payakumbuh.

Sejurus kemudian, Pak Datuk yang juga merupakan salah seorang pelaku usaha kuliner di lokasi tersebut mengalihkan pandangannya ke kiri dan kanan kawasan tersebut. Situasinya sama!

Sepanjang ruas pelataran Pusat Pertokoan Blok Barat dan Timur tersebut merupakan sentra utama kuliner di kota rendang ini. Sate Dangung-Dangung dan Martabak Kubang Haji Wan di sinilah lokasinya, dan sudah dikenali pengunjung.

“Salamo iduk ambo, ikolah baru ambo mancoliak Pasa Pikumbuah longang. Pikumbuah manjadi kota mati, ibarat kampuang dialah garudo,” kata Pak Datuk ini nelangsa dengan logat Pikumbuahnya kepada wartawan Pilarbangsa News.Com yang mendekati tempat ia duduk malam Rabu (5/5) sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga;

Dijemput ke Baso, Perantau Malaysia Asal Pessel Itu Diberi Bantuan Sembako

PSBB Berjalan Baik di Kab. Solok, Tak Ada Penambahan Pasien Positif

Bupati Pessel Serahkan Bantuan BLT Provinsi Secara Simbolis

“Coronalah nan mambuek situasi dan suasana manjadi co iko. Ekonomi kito manjadi terkapar,” tambah lekaki ini seraya menghela nafas panjang.

Memang, sebagai kota kuliner, pusat Kota Payakumbuh merupakan kawasan teramai di Sumbar selama ini karena lokasi strategisnya sebagai kota transit lintas provinsi Sumbar-Riau.

Pada siang hari dilihat pula, mulai hari Senin (25/4) lalu pusat pertokoan mulai ditutup. Hari Rabu (27/4) siang hingga kini, tak ada lagi toko dan kios yang buka. Sebuah fakta dan pemandangan yang belum pernah terjadi selama ini. Itulah yang terjadi sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Kota Payakumbuh.

Sampai kapankah situasi ini akan berlangsung Jawabannya, tergantung perkembangan pandemi Covid-19, apakah sudah berakhir atau belum.

Kuncinya adalah bagaimana seluruh warga Kota Payakumbuh bersatu melawan Virus Corona dengan menghentikan mata rantai penyebaran. Cara yang paling mudah adalah dengan menghindari kerumunan, jaga jarak, cuci tangan sesering mungkin, pakai masker, makanan bergizi dan olahraga. Insya Allah virus Covid-19 akan pupus di Kota Payakumbuh. **

*) Penulis adalah Wartawan PilarbangsaNews di Payakumbuh/50 Kota.

**) Isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Baca juga;

Lah Labiah Sapakan Jumlah Pasien Covid-19 di Pessel Tak Batambah

Diskusi Webinar, Informasi Publik Saat Pademi seperti Suluh Cerdaskan Rakyat

Diserahkan di Nagari Tambang, BLT Dana Desa Pesisir Selatan

Tunaikan Zakat Dimasa PSBB, Zul Elfian: Ingin Diikuti Yang Lain

Kasal Resmikan Lima Sarana dan Prasarana Komando Armada III di Sorong

Dr. Andani: Perang Lawan Covid-19 di Lapangan Bukan di Rumah Sakit!

Cerpen; Karena Kau Adalah Adikku (Oleh: Sofi Yuen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *