Pessel

Catatan Ringan Dari Rusunawa Painan (17) ; Perawat dan Petugas CS Sangat Okey

Rusunawa Painan, PilarbangsaNews,-– Perawat di Rusunawa Painan itu ramah semua, murah senyum meskipun mereka hanya bisa tersenyum dibalik APD (Alat Pelindung Diri).

Untuk melayani pasien mereka harus menggunakan pakaian sekilas mirip dengan pakaian yang dikenakan para astronaut.

Baju tersebut umumnya dipakai oleh tenaga medis seperti dokter dan perawat, terutama yang merawat pasien Covid-19. Termasuk petugas CS (Cleaning Service)

Fungsi baju hazmat itu untuk melindungi dari virus bagi yang mengenakannya.

Hazmat suit merupakan singkatan dari Hazardous material suit.

Baju hazmat sebenarnya bukan hanya melindungi dari virus, namun juga cairan, minyak, atau senyawa kimia yang berbahaya.

Ketua Penanggulangan Medik Covid-19, dr Reyantis menjawab pertanyaan saya menyebutkan sejak Rusunawa ini dijadikan sebagai tempat pemulihan dalam bulan September lalu, in sha belum ada petugas yang terpapar Covid-19.

“Alhamdulillah sampai saat ini mereka yang ditugaskan di Rusunawa, belum ada yang terpapar akabat Covid-19. Meskipun mereka kontak langsung dengan pasien. Dan kita berharap jangan  sampai terpaparlah ya pak, ” kata Reyanti.


Sebagai  warga Rusunawa  kami, terutama saya sandiri merasa senang mendapat pelayanan yang cukup prima dari pahlawan garda terdepan kesehatan itu.

Kemaren saya  tanyakan ke ibuk Ketua Penanganan Medik Covid-19, dr Reyantis, berapa jumlah personil perawat, dokter dan ahli lainnya yang ditugaskan di Rusunawa. Kemudian berapa mereka mendapat intensif jika semuanya adalah ASN. Jika meraka bukan ASN/Pegawai Negeri Sipil tentu mereka hanya akan menerima honor dari pekerjaan ini.

Dijawab oleh dr Reyantis para perawat bukan ASN, mereka direkrut untuk mengabdi selama ada penanganan Covid-19.

Jumlah mereka sebanyak 14 orang bekerja secara rolling, bergantian ada yang masuk siang, mulai dari pagi sampai malam, dan malamnya dilanjutkan oleh yang lain.

Setiap hari mereka melakukan pemeriksaan tensi darah, denyut nadi, dan pemeriksaan suhu badan.

Mereka juga mencatat apa saja keluhan dari pasien. Untuk dijadikan bahan diognasa bagi dokter yang akan memberikan obat sesuai keluhan pasien.

“Berapa mereka di beri honor buk Kabid?, ” tanya saya.

“Kalau keterangan msalah honor ini saya tanyakan dulu ke yang berkompeten ya pak, ” jawab bu dokter Reyantis.

Buk dr Reyantis juga menjelaskan bahwa  dokter sebagai Penanggung jawab  adalah dr. Ricky Awal, Sp. P ditambah seorang
dokter umuu., dr. Tonny Khairul.

Yang melakukan supervisi  di Rusunawa itu berjumlah 6 orang. Mereka bergantian
Perawat 12 orang dalam 1 tim berganti setiap 14 hari

Penanggung Jawab Penanganan Medik dijabat langsung  oleh Direktur RSUD, dr Sutarman.

Dr Reyantis sendiri ketua dan dibantu 4 koordinator.  Sabagai Koordinator kepala 2 bidang di RSUD
Koordinator pelayanan : Adek Imelda.

Koordinator bidang pelayanan, Adek Imelda inilah yang sering datang ke Rusunawa.

Mungkin  karena sibuk,  dr Reyantis tak kunjung memberikan penjelasan terkait dana oprasional. Saya telp Direktur RSUD dr M Zein Painan, dr Sutarman, sebagai Penanggung Jawab pelayanan medik Covid 19 di Pesisir Selatan.

“Maaf ya uda ambo lagi di luar ada kegiatan, nanti aja ya uda, ” katanya.

Biar lebih akurat siapa yang bisa uda hubungi untuk minta data ini. Bisa ndak uda dikirim kan nomor HP nya.

“Ini da, bilang ambo yang nyuruh,” kata Direktur RSUD Painan dr Sutarman.

“Okey diak mksh, ” Jawab saya.

Kemudian saya hubungi bu Silvia Ikhlas, nomor HP yang tadi dikirim oleh Direktur RSUD Painan ke saya.

Baca juga;

Kapolda Riau ; Uda Yuharzi Yunus Cepat Sembuh ya..

“Mulanya saya SMS dia, tapi akhirnya Buk Silvi nelpon saya; dia minta maaf baru sekarang ada waktu untuk nelp saya. Terus dia bilang apa yang bisa dibantu.

” Ini buk Silvi saya butuh keterangan ibu terkait besaran dana untuk biaya pasien di Rusunawa. Kemudian terkait honor perawat yang ditugaskan untuk melayani di sini.

“Maaf ya pak mengenai besaran honor maupun biaya pasien/perhari atau yang menyangkut dana  operasional, belum bisa kami publish, karena masih dalam proses pengajuan ke Pemda. Takut nanti berubah, untuk itu nanti sajalah ya bapak setelah semuanya di setujui, ” demikian penjelasan  Silvi saya simpulkan dari balik handphonenya.

Silvi juga bertanya bagaimana dengan  pelayanan yang diberikan oleh pihak penanggulangan Covid-19 apakah bapak ada keluhan?

Untuk sementara tidak ada  semunya cukup memuaskan….

Saya lupa menanyakan jabatan buk Silvi Ikhlas ini, ternyata beliau adalah sebagai  Kabid Penunjang Medis di Rumah Sakit Dr M Zein Painan.

Bersambung…..

Catatan: foto unggulan artikel ini adalah foto dari Direktur RSUD Painan, dr Sutarman..

Baca juga;

Catatan Ringan Dari Rusunawa Painan (16) : Nyonya Besar saya Sembab Matanya Menangis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *