Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Pessel: Pertahananku Akhirnya Bobol Jua…!
Oleh Mawardi Roska
Sabtu (17/10) menjelang siang sekitar pukul 10.25 telepon berdering. Sudah kuduga, Dr. H. Satria Wibawa, M. Kes Kepala Dinas Kesehatan mengabarkan kalau saya positif Corona. Hasil positif tentunya sesuai pemeriksaan laboratorium Unand terhadap spesimen yang sudah diambil. Sebelumnya Saya, Isteri dan empat anak kakak beradik lainnya berinisiatif melakukan testing di Puskesmas Salido pada 12 Oktober 2020.
Telepon sang dokter ini mengabarkan tiga dari enam spesimen anggota keluarga saya adalah POSITIF. Tepatnya Saya (53) bersama kakak beradik Gilang Pati Andika (19) dan Jean Patikawati (17). Sementara Isteri dan dua Saya yang lain sementara “negatif”. Sementara karena sejak pengambilan spesimen kami melakukan isolasi serumah, meskipun menerapkan protokol kesehatan namun mesti di swab ulang demi mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penanganan kasus. Rencananya senin depan (19/10) swab ulang akan dilakoni.
Kisah testing berawal dari rasa sakit yang “rasa sakitnya” belum pernah dirasakan selama ini. Rabu (7/10) sore badan terasa dingin sekali dan kepala terasa sakit berdenyut denyut. Tapi rasa dingin dan sakitnya “beda”. Dalam hidung serasa berlendir dan nikmat asap rokok pun tak lagi terasa (maaf saya masih merokok). Kondisi ini berlanjut sampai Minggu (11/10). Gejala sakit tak seperti biasa inilah yang menguatkan kami harus testing swab pada keesokan harinya. Apalagi dua anak Saya, Gilang Pati Andika dan Jean Patiwati merasakan meriang, sehingga makin meyakinkan untuk testing swab kala itu.
Hal menarik untuk untuk diceritakan dan tentunya juga untuk kebutukan kontak tracking adalah aktivitas Saya semenjak merasakan demam yang tak biasa itu. Jum’at (2/10) Saya bersama dua rekan sekantor melakukan kunjungan ke Dinas PUPR Provinsi Sumbar di Padang tepatnya di UPTD P2BG guna konsultasi ttg Uji Layak Bangunan Gedung Perpustakaan Umum Daerah yang sedang dalam proses pekerjaan.
Sabtu (3/10) malam Saya menemui teman yang datang Medan. Pertemuan ini adalah silaturahmi purna bhakti pamong/pensiun dini PNS di Sago Salido. Di tempat itu juga ada sekitar lima belas orang yang sudah menanti. Lazimnya pertemuan tentu ada makanan kecil dan teh kopi seadanya. Sudah barang tentu protokol kesehatan tak kan konsisten, setidaknya ketika menyantap hidangan.
Sahabat Medan saya ini sempat bersin beberapa kali. Terlintas di fikiran jangan2 bersin-nya pun tak bersin biasa. Medan kan area dengan zona merah. Tapi sudahlah, semoga tak apa apa. Setiba di rumah, Saya langsunh cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, pakaian saya direndam dengan deterjen.
Hari ini (17/10) ketika kabar Corona ini saya terima, teman Medan adalah orang pertama yang saya telpon. Hanya untuk menanyakan kabarnya dan memberitahu kalau Saya positif Corona. Alhamdulillah dia sehat dan bugar saja. Syukurlah. Selain Dia, rasanya Saya tak ada berinteraksi dengan “orang luar”. Apalagi dengan pasien positif. Membingungkan, virus ini entah datang dari mana. Ataukah memang virus Corona sudah ada di tengah tengah kita. Wallahualam ..
Saat ini kondisi Saya sudah jauh lebih baik. Makan sudah “batambuah”, suhu badan sudah normal, hanya saja asap rokok yang tidak nikmat lagi. Semoga kejadian ini adalah jalan menuju berhenti TOTAL untuk tidak merokok lagi.
Jean pun demikian. Badan terasa segar cuma indera penciuman masih belum pulih. Sementara Gilang sejak dua hari terakhir sudah segar bugar tidak merasakan apa apa. Sesuai protkes, Senin (19/10), saya dan keluarga kembali melakukan swab di Puskesmas Salido. Semoga semuanya negatif, aamiin.
Selanjutnya dari tanggal 7 Oktober 2020 hingga saat ini, Saya beraktivitas dirumah, sesekali mencari keringat di kebun/sawah Bungo Pasang pagi dan dan sore sembari memelihara beberapa ternak dan tanaman. Sempat msuk kantor hanya pada hari Senin dan Jumat.
Melalui tulisan ini, saya mohon izin kepada pimpinan dan menyarankan kepda teman2 Saya di lingkup Pemerintah Kabupaten Pessel, bila ada kontak erat dengan Saya dan ada merasakan gejala sejak dari tanggal 5 – 7 Oktober 2020 agar melakukan testing swab. Dan khusus kepada teman2 saya di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, untuk dapat melakukan swab terutama yang merasa kontak erat dengn Saya.
Ikhtiar untuk Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) terhadap Covid 19 dengan jaga jarak, pakai masker dan selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tingkatkan imun tubuh melalui pikiran positif, beraktifitas sehat/berolah raga dan asupan makanan bergizi dan berimbang, adalah perlu ditegakkan.
Semoga kita terbiasa hidup dalam kondisi new normal dan kekinian..
Wassalam.
Baca juga;
Catatan ringan dari Rusunawa Painan (41), Sarung Kasur Tak Diganti, Novermal Yuska; Bisa Cilaka itu
Catatan Ringan dari Rusunawa Painan (42) ; Menyimak Curhatan Seorang Petugas Medis