Pandemi Menciptakan Tantangan Jurnalistik Baru; Integritas dan Mawas Covid
Jakarta, PilarbangsaNews
Pandemi yang telah memasuki bulan ketujuh belum menunjukkan tanda-tanda usai. Pandemi Covid-19 telah mebawa masyarakat pada perubahan gaya hidup. Pekerjaan dilakukan dari rumah, begitu juga jurnalis.
PT Astra International Tbk bersama Sekolah Jurnalisme Indonesia dan Persatuan Wartawan Indonesia mengadakan kegiatan Safari Jurnalistik dengan tema ‘Transformasi Media Digital & Kelangsungan Profesi Jurnalis’ melalui aplikasi Zoom pada Kamis, 22 Oktober 2020 mulai pukul 13.00 WIB.
Webinar dimoderatori oleh Ahmed Kurnia. Materi pertama dilontarkan oleh salah satu penerima apresiasi Satu Indonesia Awards bidang kesehatan tahun 2018, Nordianto Hartoyo menjelaskan tentang perkawinan usia anak.
“Lewat kegiatan GenRengers Educamp yang digagas pada 2016, berbentuk aktivitas camp yang secara rutin digelar sebagai bentuk pendidikan alternatif untuk melahirkan relawan yang peduli dan paham soal isu-isu kesehatan khususnya pernikahan usia dini dan pola pergaulan remaja,” sebut Nordianto dalam kesempatan pemyampaian materi.
Materi selanjutnya oleh Budiono Darsono, Bapak Media Digital Indonesia, Presiden Komisaris media online Kumparan.com, yang menyampaikan Corona sebagai real disruption.
“Corona tidak hanya menimbulkan dampak ke industri konvensional saja, industri digital juga terkena dampaknya,” ujar Pak Budi.
“Percepatan transformasi digital berlangsung sangat cepat karena kita berada harus di rumah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akhirnya mau tidak mau menggunakan waktu untuk online,” sambung Pak Budi.
Beliau juga mengatakan bahwa ‘Journalist need new procedures’, dunia jurnalistik sudah bisa berbasis mobile dan media harus tetap menjaga kredibilitas.
“Meskipun akhir-akhir ini masyarakat terlena dengan sosial media, mau tidak mau masyarakat tetap membutuhkan jurnalistik yang berkualitas,” sampai Pak Budi.
Bapak Media Digital yang telah memasuki usia 59 tahun ini juga menyebutkan pentingnya peran perusahaan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan pada masa pandemi Covid-19 ini.
“Media dituntut untuk bekerja lebih keras. Selain menjaga mutu jurnalistik, wartawan juga dituntut untuk menjaga kesehatan. Work from home tidak hanya sekedar bekerja dari rumah, namun intinya terletak pada outputnya,” kata Pak Budi.
“Pandemi memang begitu mencekam. Namun dengan adanya pandemi ini justru memicu kita untuk melahirkan sesuatu gagasan baru. Sesuatu yang next level. Jadi jangan menyerah, karena hari ke hari pasti akan semakin cerah,” ujar Pak Budi seraya menutup paparan.
Webinar ini diikuti ratusan peserta seluruh Indonesia, yang sebagian besar adalah jurnalis. Membuka webinar ini adalah Ketua PWI Pusat Atal S. Depari yang didampingi sejumlah pengurus pusat PWI. (Gian)