.

Kado HUT ke-50 Tahun Kota Payakumbuh; Penghargaan ANPK, Pedestrian dan 3 Kantor Baru OPD

Payakumbuh, PilarbangsaNews

Ditengah situasi dan kondisi pandemi Covid-19, dimana terjadi refocusing anggaran pada setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk percepatan penanganan virus corona tersebut, Dinas PUPR Kota Payakumbuh masih mampu berbuat dan berkarya maksimal.

Sejumlah pembangunan infrastruktur, baik yang menyangkut kebutuhan masyarakat dan hajat orang banyak, ataupun untuk penyelenggara pemerintahan sendiri dibangun dengan konsep terukur dan layak.

Untuk menyebut beberapa contoh kerja nyata Dinas PUPR Kota Payakumbuh, misalnya pembangunan sarana irigasi yang tersebar di 5 kecamatan. Sarana pengairan ini amat vital sekali bagi petani dalam upaya menaikkan angka hasil panennya.

Begitupun pembangunan prasarana jalan, jembatan, dan drainase juga menyebar hingga pelosok Kota Randang ini. Kebutuhan akan prasarana tersebut bagi masyarakat amat signifikan sekali.

Kepada Pilarbangsa News.com belum lama ini Kepala Dinas PUPR Muslim, ST, M Si mengatakan, sudah merupakan kewajiban OPD yang dipimpinnya menyelenggarakan dan menyediakan kebutuhan prasarana tadi. “Kita berharap dan meminta masyarakat untuk dapat sama-sama merawat dan menjaga semua sarana yang dibangun,” pinta mantan Kabid PSDA PUPR Payakumbuh ini.

Kinerja Dinas PUPR sepanjang tahun anggaran 2020 sebagai persembahan kado istimewa peringatan Hari Jadi ke-50 tahun Kota Payakumbuh yang jatuh pada tanggal 17 Desember 2020.

Gedung baru OPD Payakumbuh

Peresmian Gedung Baru OPD

Dalam tahun 2020 ini, sejumlah sarana pemerintahan yang strategis seperti gedung baru OPD dan Lapangan Payakumbuh Bugar di Padang Kaduduak diresmikan oleh Wako Riza Falepi.

Wali Kota Riza Falepi meresmikan gedung kantor baru Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, BPBD, dan Satpol PP dan Damkar serta Lapangan Olahraga Terbuka Payakumbuh Bugar yang sudah selesai dibangun di Kawasan Padang Kaduduak, Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, pada Kamis (10/12).

Pembacaan ayat suci Alquran membuka kegiatan peresmian yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Ketua DPRD Hamdi Agus, Wakil Ketua DPRD Armen Faindal, Anggota DPRD Wirman Putra, Sekretaris Daerah Rida Ananda, Asisten Setdako, Kepala OPD, dan tokoh masyarakat setempat.

Wali Kota Riza Falepi mengatakan, menjadi sebuah kebanggaan baginya untuk bisa membangun dengan standar yang baik. Dirinya memberi ultimatum kepada kontraktor untuk tidak bisa main-main dengan pekerjaan, karena
hasil kerjanya dites di laboratorium.

“Kita ingin yang sesuai realita, ini adalah bagian dari pelayanan, sebuah good governance. Kita lihat dulu pembangunan trotoar seperti asal lekat saja. Makanya kita ubah menjadi cantik seperti yang ada di pedestrian area di pasar, sehingga enak mata memandangnya dan orang nyaman,” kata Riza.

Riza juga menyampaikan kalau standar lapangan Payakumbuh Bugar dibangun dengan kualitas nasional dan internasional.

“Membangun tidak mudah, mari rawat sama-sama, apalagi membangun dengan kualitas baik itu sangat tidak mudah. Banyak hal masih kekurangan, mudah-mudahan pemimpin yang sesudah saya nanti lebih baik lagi,” pesan Riza yang memimpin Payakumbuh untuk periode kedua.

Kadis PUPR Kota Payakumbuh Muslim, ST.,M.Si

Riza memaparkan, fasilitas yang dibangun dalam rangka memberikan standar baru terhadap pelayanan. Menurutnya yang “salamo ko cayah se sadonyo” dapat diubah. Seperti membuat KTP-el, sekarang di Payakumbuh kalau syaratnya lengkap cuma 5 hingga 15 menit saja. “Mal Pelayanan Publik saja kita bangun dengan biaya murah,” kata Riza yang lulusan S2 ITB itu.

Riza juga menyampaikan kedepan di sekolah Payakumbuh bakal dipasang fiber optik, guru mengajar lewat ruang tertentu yang khusus agar kualitas pendidikan semakin baik. Kehadiran fiber optik itu sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi.

“Kita bangun fiber optik dalam dua tahun ini, berangsur-angsur pemanfaatan teknologi di Payakumbuh kita harapkan seperti kota-kota besar,” ungkap Riza.

Disaat membangun gedung, Riza tidak melupakan penghijauan. Malah sering memimpin langsung penanaman pohon yang bakal menambah keasrian lingkungan. Sepertinya Wali Kota Riza ingin memberikan edukasi kepada pelaku usaha, saat membangun gedung harus memperhatikan aspek lingkungan atau ruang terbuka hijaunya juga, karena itu sangat penting.

Sementara itu, Kadis PUPR Muslim dalam laporannya memaparkan pembangunan itu dilatarbelakangi karena masih ada OPD belum punya kantor representatif dan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan dengan kondusif tempat bekerja aparaturnya.

“Pemikiran dari wali kota juga agar di setiap kecamatan kalau bisa ada lapangan olahraga terbuka, dan itu sudah dimulai di Payakumbuh Utara. Ini merupakan langkah kongkrit pencapaian RPJMD Kota Payakumbuh,” kata Muslim.

Pembangunan gedung kantor baru 4 OPD tersebut dimulai pada Februari 2020 lalu, menelan biaya lebih kurang Rp6,8 miliar dari APBD Kota Payakumbuh. Dilaksanakan oleh CV. Sinamo Jaya yang merupakan milik putra asli Nagari Koto Nan Godang di lahan seluas 1.800m².

Gedung ini dilengkapi aula berkapasitas 150 orang di lantai duanya, lalu ada ruang rapat, toilet yang nyaman, serta tangga miring sebagai akses disabilitas.

“Pengujian mutu sudah dilakukan terhadap pekerjaan, apabila ditemukan tidak sesuai, maka harus diperbaiki, kita juga sudah memakai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif,” kata Muslim.

Sekretaris Dinas PUPR Rajman Sunardi, ST.,MT

Pembenahan Infrastruktur Kota

Dinas PUPR itu, sudah menjalankan tugas dan fungsi sebagai instansi yang bertanggung jawab pada infrastruktur perkotaan tersebut sudah berjalan dengan baik. Dinas PUPR Kota Payakumbuh terbilang cepat tanggap terhadap permasalahan infrastruktur yang terjadi di Kota Payakumbuh.

Ruas jalan kewenangan kota, boleh dikatakan lebih 95 persen sudah baik, tidak ada lagi jembatan dibawah kewenangan kota yang rusak. Begitu juga terhadap saluran pengairan, Kota Payakumbuh memiliki pengairan irigasi yang bagus dalam menunjang pertanian masyarakat. Selain itu, Kota Payakumbuh memiliki saluran buangan air atau dranase berfungsi dengan baik sehingga banjir pun sudah jauh berkurang.

Belum sampai disana, terhadap penataan Kota Payakumbuh saat ini, jauh lebih bagus dibandingkan Payakumbuh beberapa tahun silam. Payakumbuh terus berbenah dan terus berkembang. Berdasarkan kinerja, 99,42 persen kegiatan PU Kota Payakumbuh sudah tercapai.

Mulai dari kesesuaian pemanfaatan ruang (99,9%), Daerah irigasi berkinerja baik (100,39%), Ketersediaan fasilitas umum perkotaan (99,32%), Panjang jalan status kota kondisi mantap (99,63%), Sistim drainase skala kota (99,50%), Pelayanan air minum (98,02%), Penataan sungai (100%) dan 100 % untuk nilai AKIP SKPD. Ini merupakan data bulan Oktober yang jelas saat ini tentu sudah tuntas 100% semuanya.

Pembenahan irigasi

Dari kinerja setahun terakhir ini, Dinas PUPR Kota Payakumbuh juga memberikan penghargaan kepada pejabat, staf hingga honorer yang memiliki dedikasi serta prestasi yang luar biasa bagi Dinas PUPR Kota Payakumbuh.

Untuk tingkat pejabat, berdasarkan realisasi keuangan, progres fisik pekerjaan dan capaian pekerjaan, kinerja terbaik yakni pada Nina Munawaroh, ST, MT (Kepala Seksi Sungai dan Air Baku) dengan nilai 105,96. Kemudian Murdifin,ST. M.Si (Kepala Seksi Pengendalian dan Penertiban Tata Ruang) dengan nilai 104,20. Selanjutnya, Zulkifli,ST (Kepala Seksi Perizinan Bangunan) dengai nilai 103, 02. Tomi Ariadi, ST, MT (Kepala Seksi Tata Bangunan) dengan nilai 101, 62.

Terbaik lima, yakni Fifella Aziza,ST,M.Sc,M.Eng (Kepala Sub Bagian Penyusunan Program) dengan nilai 100,60 dan terakhir Henny Gustiningsih,S.Pt,M.Si (Kepala Seksi Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan) dengan nilai 100,48.

Kemudian, untuk kategori ASN Pelaksana Berprestasi, yaitu Ilham Hidayat,ST ( Bidang Bina Marga), Harlen Vareza,ST (Sekretariat), Rustana MYH, ST (Bidang Sumber Daya Air), Novelliadi, SH (Bidang Bina Konstruksi dan Perizinan Bangunan), Rico Yunesfa,ST (Bidang Cipta Karya) dan Suryadi Muchlis, ST (Bidang Penataan Ruang).

Dinas PUPR Kota Payakumbuh, juga memberikan prestasi kepada honorer atau Tenaga Harian Lepas Teladan. Yaitu Fitri Izzati, A.Md (Bidang Cipta Karya), Deby Franasari, S.TP (Sekretariat), Rio Tennovilo (UPTD), M Danil Ikhsan (Bidang Penataan Ruang), Karya Mas Putra (Bidang Bina Marga) dan Fasrizal (Bidang Sumber Daya Air).

Selain itu, tahun ini, Dinas PUPR melalui Bidang Penataan Ruang berhasil menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai bidang dengan praktik baik pencegahan korupsi dalam pemanfaatan peta digital pelayanan perizinan terbaik nasional.

“Bidang Penataan Ruang merupakan Bidang Kerja Inspiratif 2020. Karena berhasil meraih penghargaan dan terbaik secara nasional yang dinilai oleh KPK RI,” ucap Muslim.

Penataan tata ruang yang cantik

Dikatakan Muslim, meski dalam pandemik Covid-19, tetapi Dinas PUPR tetap melakukan pembangunan. Kemudian, semua program kegiatan sudah dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan jadwal.

“Semoga, apa yang kita bangun akan bermanfaat dan dapat memberikan multipli!er efek dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bagi kami Dinas PUPR menjadi amal ibadah. Di 75 Tahun PUPR sekaligus 50 tahun Kota Payakumbuh, bhakti PUPR tetap membangun infrastruktur negeri ditengah pandemi. Mudah-mudahan, PU terus jaya dan melaksanakan pembangunan tiada henti demi kemajuan negeri,” tegas Muslim.

Penghargaan ANPK dan Peta Digital Payakumbuh dari KPK

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, ST, MT dan Kepala Dinas PUPR Muslim, ST, Msi memenuhi undangan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk sebuah presentasi di depan Pimpinan KPK, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Direktur Eksekutif World Resources Institute (WRI) Indonesia terkait praktik baik (PB) dalam pelayanan ekselen di bidang penataan ruang dengan membangun berbagai aplikasi dan menyediakan peta digital, Selasa (27/8) di Gedung KPK Jakarta.

Dalam acara ini, Wali Kota Riza Falepi juga menerima penghargaan Apresiasi Praktik Baik dalam Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) dari KPK.

Ikut mendampingi Wali Kota Riza Falepi dan Kadis PUPR Muslim ke Gedung Juang KPK, Sekdako H. Rida Ananda, Kepala Inspektorat Andri Narwan, dan Kadis Kominfo Jhon Kenedi.

Pada prinsipnya KPK memberikan penghargaan pengembangan IT berbiaya murah, terutama dalam membangun infrastruktur serta aplikasi, diantaranya penataan tata ruang. Aplikasinya dapat dirasakan masyarakat di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang menghadirkan pelayanan terbaik, aman, nyaman, anti KKN dan transparan.

Praktik Baik yang dilakukan Riza adalah pemanfaatan peta digital untuk pertimbangan teknis IMB dan Pelayanan Informasi Rencana Kota.

Pembenahan jalan dan tool dalam kota.

Diurut kembali, satu tahun usai Perda Nomor 2 Tahun 2018 tentang RDTR disahkan di Payakumbuh pada 31 September 2019 lalu, Tim Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mensosialisasikan layanan informasi spasial yang terpusat dan dapat diketahui oleh masyarakat. Layanan ini diberi nama Geographical System Tata Ruang (GISTARU) atau Sistem Informasi Geografi tentang Tata Ruang. Layanan itu bisa diakses di situs Kementerian ATR/BPN di www.gistaru.atrbpn.go.id.

Saat menyusun peta digital RDTR pada September 2019, Kota Payakumbuh menerima apresiasi dari Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai Kota Terbaik Peta Rencana Tata Ruang bersama tiga kota/kabupaten lainnya di Indonesia.

Berbekal ini, Peta Digital RDTR Interaktif Kota Payakumbuh diintegrasikan pada situs www.gistaru.atrbpn.go.id oleh Kementerian ATR/BPN di tahun yang sama.

Tak berhenti disitu, pada tahun 2020, Pemko Payakumbuh terus mewujudkan inovasinya dengan mengembangkan aplikasi peta Sistem Informasi Penataan Ruang (Sitarang) yang bisa diakses di situs www.sitarang.payakumbuhkota.go.id.

“Sitarang bisa diakses secara online, sehingga siapapun, bahkan investor dengan mudah mengetahui lokasi yang bisa digunakan untuk investasi, contohnya area untuk membangun hotel. Dimana lokasinya, siapa pemiliknya, bagaimana status tanahnya, dan berapa luasnya semua ada di situs Sitarang. Investor tak perlu lagi menggunakan jasa survey ke lapangan, bisa klik saja bila investor misalnya berada di Jakarta,” kata Riza.

Aplikasi ini dikembangkan lagi oleh Pemko Payakumbuh dengan adanya peta yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan penerbitan Keterangan Rencana Kota (KRK) atau advice planning saat ini dan izin mendirikan bangunan (IMB).

“Saat ini, sedang dikembangkan pelayanan KRK secara online, dimana masyarakat dapat mengurus izin dari rumah saja lewat internet, dan kita memastikan tidak ada pungutan apapun dalam proses perizinan ini,” tegas Riza.

Dengan adanya peta digital ini dipastikan transparansi proses perizinan tanpa ada unsur rasuah, karena semuanya sudah berbasis elektronik, tercatat di sistem yang bisa dilihat oleh siapapun, hal ini menjadi tujuan dan cita-cita Riza dalam menghadirkan pelayanan kepada masyarakat, bebas KKN.

Apa yang berubah dengan adanya inovasi yang dikembangkan ini? Riza mengatakan, dulu pelayanan penerbitan Keterangan Rencana Kota (KRK) butuh waktu pelayanan 14 hari kerja, masih menggunakan peta manual (kalkir tahun 1992/1993), dan penggambaran peta KRK secara manual.

Namun, kata Riza, setelah adanya peta KRK secara digital ini, waktu pelayanan menjadi 3 sampai 7 hari kerja, sudah menggunakan titik koordinat, terintegrasi dengan peta bidang tanah BPN, terhubungkan dengan peta digital, dan memiliki database peta.

“Ada tantangan yang kita hadapi, dimana perlu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengguna sistem (user), perlu updating sistem secara terus menerus mengikuti perkembangan teknologi (hardware), menciptakan sistem yang mudah digunakan (useable) oleh masyarakat (software), serta perlu data base server yang memiliki kapasitas memadai,” terang Riza.

Dengan telah menjalankan Praktik Baik ini, Riza menyebut imbas atau manfaat yang dirasakan sangat luar biasa. Ada kemudahan mendapatkan informasi peruntukan ruang oleh masyarakat yang dapat diakses dimana saja secara online, adanya kepastian peruntukan ruang untuk memperoleh izin bagi siapa saja, mempercepat proses perizinan, hingga menarik minat investor untuk berinvestasi.

Namun, kata Riza yang paling dirasakan sekali adalah munculnya pusat pertumbuhan baru di Payakumbuh seperti Pasar Padang Kaduduak, lalu penataan kawasan strategis seperti Kawasan Batang Agam, hingga peningkatan Peluang Investasi Perhotelan Berbintang bersama GPS (Grand Payakumbuh Sakato).

Pimpinan KPK Nurul Ghufron dan Direktur Eksekutif World Resources Institute (WRI) Indonesia Dr. Nirarta “Koni” Samadhi menyebut, saat ini ada 20 pertama kota/kabupaten yang lebih dulu memiliki peta digital dan menjadi bagian Perda RDTR sejak 2018, termasuk Kota Payakumbuh. Di tahun 2019 menyusul 67 kabupaten/kota lainnya, kemudian didorong terus pada 2020 agar lebih dari 130 daerah punya peta digital.

“Peta digital akan memudahkan untuk investor melihat data dan potensi wilayah untuk berinvestasi tanpa takut tersandung dengan korupsi, karena peta digital ini sudah ada di dalam sistem dan ukurannya tidak bisa dirubah-ubah,” ungkapnya.

Sementara itu Kadis PUPR Muslim, ST, M Si ketika dihubungi PilarbangsaNews Rabu (27/8) mengatakan, pada akhir tahun 2018 ketika awal pembuatan peta digital ini juga telah diperoleh penghargaan dari BIG (Badan Informasi Geospasial).

Kemudian, tambahnya, pada tahun 2019 diterima lagi penghargaan dari Kementrian ATR/BPN sebagai penyelenggara penataan ruang terbaik.

OPD yang dipimpin Muslim inilah yang mempelopori pembuatan peta digital tersebut di daerah ini.

Pedesterian bagi warga kota Payakumbuh

Pembangunan Area Pedestrian

Kondisi Kota Payakumbuh kedepan memang jauh berubah dan semakin indah. Pemerintah daerah setempat, yakni Dinas PUPR terus berupaya menyulap Kota Payakumbuh semakin rancak ditatap mata. Setelah kawasan sungai Batang Agam yang dulu adalah semak belukar dan sarang ular kemudian ditata sedemikian rupa, hingga jadi pusat keramaian kota.

Kini giliran pusat kota yang disulap jadi kawasan terbuka dilengkapi taman kota dan tempat bersantainya warga. Pernah berkunjung ke alun-alun Kota Bandung dan jalan Malioboro Yogyakarta? Setidaknya seperti itulah Kota Payakumbuh kedepan.

Dikatakan Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh Muslim, terhadap pusat kota, dilakukan pelebaran jalan utama. Kemudian disana, juga dilengkapi pembangunan pedestrian, taman-taman hingga tempat duduk untuk bersantai warga kota.

“Sekarang pekerjaan masih berlangsung,” ucap Muslim Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh baru-baru ini. Sementara Kepala Bidang Binamarga Dinas PUPR Kota Payakumbuh Erwin menjelaskan, rencananya proyek pedestrian pusat Kota Payakumbuh dikerjakan menjelang akhir tahun 2020 ini.

Proyek tersebut, dikerjakan oleh perusahaan lokal CV Panca Surya Cemerlang dengan nilai kontrak sebesar Rp2,1 Miliar.

Tia, warga kota

Warga Kota Bicara

Tia, lelaki 40 tahun warga salah satu kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Timur itu dirembang petang hari Minggu (19/2) terciduk oleh lensa kamera PilarbangsaNews tengah duduk santai di tempat duduk dari kayu yang dibangun di sisi pedestrian, kawasan Jalan Sudirman, persis di depan SMPN 1 Payakumbuh.

Matanya tampak nanap memandang jalur pejalan kaki sepanjang ruas tersebut. Kalau dulu kawasan ini penuh oleh pedagang K-5, tapi sekarang tidak lagi. Warga dan pengunjung Kota Payakumbuh kini dimanjakan oleh fasilitas pedestrian ini.

“Jempol ambo hadiahkan untuk Pemko Payakumbuh, khususnya Dinas PUPR dengan inovasi pedestrian ini,” kata Tia. Pengunjung kota dan pejalan kaki kini senang, disamping lancar, juga bisa santai melepas penat dengan duduk dibangku-bangku itu, sebut pria ini. (wba).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *