.

Ribuan Ikan Mati Mendadak di Danau Maninjau, Petani Jala Apung Merugi

Maninjau, PilarbangsaNews

Lagi-lagi petani jala apung (PJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali merugi ratusan juta rupiah. Sebab ikan yang peliharaan di keramba mati mendadak. Sampai, Rabu (3/2) pagi diperkirakan sudah lebih satu ton bangkai ikan berserakan di danau tersebut.

Belum diketahui penyebab kematian massal ikan jenis nila tersebut. Dugaan sementara karena terpaan angin kencang yang melanda wilayah tersebut, sehingga mengacau air danau dan mengobrak abrik dasar danau, sehingga ikan jadi pusing dan kehilangan oksigen.

Tak tanggung-tanggung satu ton lebih bangkai ikan nila siap panen mengapung di permukaan Danau Maninjau. Akibatnya wilayah tersebut berbau anyir, dan bangkai itu sudah mulai membusuk.

Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sekitar lebih satu ton ikan jenis nila di Danau Maninjau mati. “Ikan nila siap panen itu mati secara massal semenjak Selasa (2/2) pagi,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto kepada media, Rabu (3/2).

Ia mengatakan, ikan yang mati itu milik warga Lubuk Kandang, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam. Ikan itu berasal dari 10 keramba jaring apung milik beberapa orang warga.

“Setiap keramba jaring apung dengan jumlah kematian sekitar 100-200 kilogram dan kita sedang melakukan pendataan pemilik keramba jaring apung yang lain milik masyarakat,” kata Ermanto.

“Total kerugian petani akibat kematian itu sekitar Rp20 juta dan bangkai ikan telah di keluarkan dari dalam danau,” katanya.

Ermanto mengimbau petani untuk memanen ikan dan ikan dipindahkan ke kolam air deras dalam mengantisipasi kerugian cukup besar. Ini mengingat bahwa potensi kematian ikan itu masih besar, mengingat angin masih kencang melanda daerah Danau Maninjau.

Menurut catatan media, kematian ikan nila secara mendadak di Danau Maninjau tersebut, sudah beberapa kalinya terjadi, sehingga petani jala apung merugi ratusan juta.

“Kami berharap kepada pihak terkait agar dapat meneliti lebih jauh, apa benar penyebab iklan nila ini sering mati mendadak karena angin, sehingga petani jala apung di sini tidak sering merugi seperti ini,” ujar salah seorang petani jala apung Danau Maninjau. (gk/fs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *