Narkoba

Amankan 49,7 Kg Ganja, Kepala BNN Brigjen Khasril Sebut Sumbar Darurat Narkoba

Padang, PilarbangsaNews

Sumatera Barat memang sudah harus kembali gelorakan perang terhadap Narkoba. Ini ditegaskan Kepala BNN Sumatera Barat, Brigadir Jenderal Polisi Khasril Arifin, saat menggelar jumpa pers atas penangkapan Narkoba jenis ganja di Kantor BNN Sumbar, Mata Air, Kota Padang, Senin (4/10).

Sedikitnya, 49,7 kg ganja kering siap edar diamankan tim gabungan BNN Sumbar dan BNN Pasaman Barat bersama 3 orang tersangka yakni Ridwan alias Iwan, Arivak Putra alias Putra dan Rifka Effendi alias Buyung Adiak dan satu lagi DPO.

Penangkapan tersangka Ridwan bersama dengan Arival dan Rifka
oleh tim gabungan pada hari Kamis (23/9) sekira pukul 02:30 WIB dini hari. Penangkapan ini di 2 tempat yang berbeda yaitu TKP Pertama di perbatasan antara Kabupaten Mandailing Natal (Prov Sumatera Utara) dan Kabupaten Pasaman Barat (Sumatera Barat) tepatnya di Jembatan Taming Batahan, Jorong Taming Batahan, Kenagarian Batahan, Kecamatan Ranah Batahan, Kab. Pasaman Barat.

TKP kedua di Kebun Sawit di Jalan Lintas Parit-Penggambiran, Jorong Parit, Kenagarian Parit, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat.

Menurut Khasril, penangkapan berawal dari Laporan Tim Pemberantasan BNN Pasaman Barat bahwa pada hari Rabu (22/9) sekitar pukul 00.00 WIB akan ada pengiriman Narkotika jenis ganja dari Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara menuju Pasaman Barat.

Kepala BNN Sumbar Brigjen Polisi Khasril Arifin dan tersangka ganja

Selanjutnya Tim Pemberantasan BNN Pasaman Barat langsung melakukan koordinasi dengan Tim Pemberantasan BNN Sumatera Barat terkait
rencana untuk melakukan penangkapan terhadap TO.

“Begitulah sedikit proses penangkapan yang dilakukan tim gabungan BNN, hingga akhirnya kami mengamankan 49,7 kg Ganja itu dan tersangkanya,” ujar Brigjen Khasril.

Menurut Khasril, kasus ini membuktikan bahwa pemain atau jaringan narkoba ini sudah tak main main. Mereka sudah lintas provinsi dan memiliki jaringan yang sistematis.

Khasril juga mengatakan, angka pengguna narkoba hingga saat ini tinggi dan butuh penanganan serius namun BNN Sumatera Barat terkendala sarana dan prasarana dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.

Ia mengatakan Sumatera Barat dijadikan lokasi perlintasan bagi pengedar narkoba, pintu masuknya jelas dan sudah terpetakan secara baik. Mulai dari narkoba jenis ganja masuknya dari Kabupaten Pasaman yang dibawa dari Aceh dan Medan melalui jalur darat. Sementara untuk sabu dan ekstasi terpantau masuk dari Pekanbaru Provinsi Riau melalui Kabupaten Limapuluh Kota. (pe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *