Pasaman Barat

Wabup Pasbar Hadiri Pelepasan 100 Anak Penyu Di Laut Maligi

Pasbar, PilarbangsaNews.com–

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto menghadiri sekaligus ikut melepaskan 100 tukik atau anak penyu kelaut Maligi, Jorong Pantai Indah, Nagari Persiapan Maligi Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Jum’at (28/01/2022).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pasbar, Zulfi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari, Randy Hendrawan, Camat Sasak Ranah Pasisie Ferdinan Ujang, stakeholder terkait dan masyarakat setempat.

“Setelah perjuangan panjang Kelompok Konservasi Penyu Maligi, akhirnya Tukik atau anak penyu siap di lepas ke laut Maligi demi menjaga ekosistem alam dengan baik sehingga menghasilkan ikan yang banyak, Penyu mempunyai peran penting dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Sebab, laut yang sehat akan menjadi habitat jutaan ikan sebagai sumber protein penting bagi manusia dan menjaga keberlangsungan hidup ekosistem laut dan rumput-rumput laut”, Ucap Risnawanto.

“Saya datang ke sini, memang setelah adanya koordinasi dari camat Sasak Ranah Pasisie. Artinya, melakukan kebaikan juga harus berkoordinasi, lakukan secara bersama demi majunya wilayah Nagari Maligi ini, kegiatan yang sifatnya menunjang ekonomi masyarakat seperti ini, kegiatannya harus dikoordinasikan sehingga kegiatan tersebut bisa sejalan dengan pemerintah. Termasuk dalam pergerakan konservasi Penyu oleh Kelompok Konservasi Penyu Maligi,” Katanya.

“Ayo, bangkit lah masyarakat Maligi. Kaum perempuan, tokoh pemuda kita bangun Maligi ini demi kemajuan ekonomi masyarakat di sini, pemerintah daerah siap membangun Maligi agar daerah tersebut bisa keluar dari keterbatasan yang ada selama ini. Karena, pembangunan apapun harus di lakukan sejalan, se ayun, dan selangkah dengan masyarakat setempat,” Ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Konservasi Penyu Maligi Yuhendra (Dragon) mengatakan bahwa pekerjaan melakukan konservasi penyu memang tidak mudah, karena penyu merupakan makhluk yang tidak hanya hidup di laut namun juga di darat.

“Ini pekerjaan yang berat, karena penyu ini keluar hanya malam hari. Untuk mendapatkannya butuh pengorbanan yang banyak, baik itu tenaga dan juga pikiran. Menyisiri pantai berkilo-kilo meter panjangnya. Karena Ketika malam hari barulah Penyu ke daratan,” jelas Yuhendra.

Dengan adanya konservasi Penyu ini, kata Yuhendra, bisa meningkatkan ekonomi atau pendapatan masyarakat Maligi di bidang laut, karena konservasi Penyu bisa mendukung kelestarian ikan di laut dan kami juga berharap, konservasi Penyu Maligi ini bisa dijadikan sebagai objek wisata kedepannya.

Sementara itu Tokoh Masyarakat setempat, Kusnedi Dt Rajo Batuah mengatakan, sebagai Niniak Mamak dirinya sangat mendukung penuh kelompok pemuda yang peduli dengan ekosistem laut yang menjaga kelestarian ikan berkat penyu.

“Saya sebagai Ninik mamak Maligi, senang dengan kepedulian pemuda kepada kemajuan kampung halaman. Saya akan dukung itu,”tutupnya. (Man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *