.

Kawasan Blank Spot Akan Dijangkau Siaran TV Digital

Manokwari, PilarbangsaNews

Pemerintah pusat diharapkan terus memberikan penguatan kepada daerah-daerah yang masih memiliki blank spot (titik kosong) jaringan. Harapan ini muncul ditengah upaya pemerintah untuk mendigitalisasi pertelevisian di Indonesia.

“Ini agar layanan TV digital bisa tembus hingga ke pelosok-pelosok, karena diketahui Papua dan Papua Barat, wilayah blank spot masih cukup tinggi,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Persandian dan Statistik Provinsi Papua Barat, Frans H Istia, belum lama ini.

Frans menyatakan mendukung penuh program ASO yang pada tahap satu meliputi sejumlah wilayah Papua Barat, yakni Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Pengunungan Arfak.

Program itu dinilai sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Papua Barat yang ingin meningkatkan jangkauan siaran TV dan Radio di kawasan yang masih tidak terjangkau siaran, seperti di Kabupaten Pegunungan Arfak. “Di Papua Barat sendiri, sebagian besar masyarakat lebih banyak menggunakan TV prabayar, seperti menggunakan layanan indihome karena tidak ada jaringan,” ungkap Frans.

Ia berharap program pemerintah pusat ini diikuti dengan pembangunan infrastruktur jaringan siaran TV di kawasan blank spot dan juga dilakukan sosialisasi terkait pemberian bantuan set top box (STB) untuk keluarga tidak mampu.

Frans meminta supaya Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) juga membangun jaringan penyiaran di berbagai kabupaten dan kota di Papua Barat karena hingga saat ini banyak kawasan yang hanya bisa menerima siaran TVRI. “Di Papua Barat ini baru hadir TVRI dan di kota-kota utama, seperti Kabupaten Manokwari, Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Fakfak itu barangkali bisa menikmati siaran TV, tapi setelah keluar dari wilayah situ tidak bisa lagi,” katanya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat hingga kini masih terdapat 226 daerah yang belum terjangkau siaran televisi (TV) analog. Penghentian siaran TV analog atau analog switch off (ASO) tahap satu telah dilakukan per 30 April 2022 lalu.

Direktur Pengelolaan Media Direktorat Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Nursodik Gunarjo, mengatakan, daerah yang blank spot akan diisi siaran TV digital karena memiliki jangkauan lebih luas dan teknologi lebih canggih dari pada siaran TV analog.

“Salah satu dari semangat untuk membuat siaran TV digital ini adalah bagaimana kedepan dapat mengisi blank spot atau daerah yang selama ini tidak terisi siaran TV analog,” ujarnya dalam webinar Siaran TV Digital dari Indonesia Timur secara virtual baru-baru ini.

Menurut Nursodik, penyebab utama terjadinya blank spot karena teknologi siaran TV analog tidak bisa menjangkau kawasan dengan kondisi geografis beragam seperti kawasan Indonesia bagian Timur, terutama Papua, sehingga jangkauan siarannya terbatas.

Olah karena itu pemerintah, melalui Lembaga penyiaran pemerintah (LPP) TVRI dipastikan segera membangun infrastruktur jaringan siaran TV digital di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T), termasuk kawasan blank spot, setelah program ASO dilaksanakan. “Sudah diagendakan dalam dua tahun kedepan TVRI akan membangun jaringan supaya 226 kawasan blank spot itu bisa segera bisa terlayani siaran TV digital,” imbuh Nursodik. (gk)

#ASO

#analogswitchoff

#Tvdigital

#siarandigitalindonesia

#ASO2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *